Keterisian Tempat Tidur di RSDC Wisma Atlet Sudah di Bawah Batas Standar WHO
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat terus mengalami penurunan dalam beberapa hari kebelakang. Hal ini berdampak pada Bed Occupancy Ratio (BOR) yang kini berada di bawah batas ambang yang diberikan WHO.
“Keadaan di Wisma Atlet, kondisi pasien ada 3.486 atau BORnya itu sekitar 46%, jadi sudah di bawah standar yang ditetapkan WHO,” kata Koordinator Humas RSDCWisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego, Selasa (27/07/2021)
Meskipun keadaan di Wisma Atlet sudah menunjukan kemajuan, Mintoro mengatakan enggan untuk bersantai. Hal tersebut guna mencegah adanya kasus lanjutan tak terduga. “kita tetap stand by, lebih baik stand by,” imbuhnya.
Mintoro menambahkan kesiagaan tersebut yakni dengan tetap menjalankan ruangan isolasi di RSDC Wisma Atlet. Dia pun memastikan pada Tower 4, 5, 6 dan 7 akan tetap aktif. “Masih mengupayakan untuk semua tower dihidupkan, jadi tower 4, 5, 6 dan 7 masih kita sesuaikan dengan kondisi pasien, jadi tidak ada pengurangan,” ujarnya.
Sementara, dalam kesempatan tersebut ia juga mengungkapkan masih dibutuhkannya tenaga kesehatan tambahan meskipun adanya penurunan pasien. Disisi lain, dia menegaskan persedian farmasi mencukupi hingga tiga bulan ke depan.
“Keadaan di Wisma Atlet, kondisi pasien ada 3.486 atau BORnya itu sekitar 46%, jadi sudah di bawah standar yang ditetapkan WHO,” kata Koordinator Humas RSDCWisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego, Selasa (27/07/2021)
Meskipun keadaan di Wisma Atlet sudah menunjukan kemajuan, Mintoro mengatakan enggan untuk bersantai. Hal tersebut guna mencegah adanya kasus lanjutan tak terduga. “kita tetap stand by, lebih baik stand by,” imbuhnya.
Mintoro menambahkan kesiagaan tersebut yakni dengan tetap menjalankan ruangan isolasi di RSDC Wisma Atlet. Dia pun memastikan pada Tower 4, 5, 6 dan 7 akan tetap aktif. “Masih mengupayakan untuk semua tower dihidupkan, jadi tower 4, 5, 6 dan 7 masih kita sesuaikan dengan kondisi pasien, jadi tidak ada pengurangan,” ujarnya.
Sementara, dalam kesempatan tersebut ia juga mengungkapkan masih dibutuhkannya tenaga kesehatan tambahan meskipun adanya penurunan pasien. Disisi lain, dia menegaskan persedian farmasi mencukupi hingga tiga bulan ke depan.
(cip)