BMKG: Tojo Una Una Sulteng Telah Diguncang 9 Gempa Besar Sejak 1927

Selasa, 27 Juli 2021 - 09:06 WIB
loading...
BMKG: Tojo Una Una Sulteng...
Warga panik dan berhamburan keluar rumah mencari lokasi yang dirasa aman pascaguncangan gempa M 6,5 di Ampana, Kabupaten Tojo Una-una, Senin (26/7/2021) malam. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), Daryono mengungkapkan bahwa kawasan Tojo Una Una , Provinsi Sulawesi Tengah telah diguncang 9 gempa besar sejak 1927 lalu.

Seperti diketahui, Tojo Una Una dilanda gempa pada Senin (26/7/2021) pukul 19:09:07 WIB. Dari info BMKG menunjukkan gempa bumi ini berkekuatan M=6,5 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Mw=6,3.

"Kalau kita melihat ini kawasan yang sedang terjadi gempa ini memiliki catatan gempa yang cukup banyak pada masa lalu. Kami mencatatnya sudah 9 kali gempa kuat yang pernah terjadi sejak tahun 1927. Dan hampir semua berkekuatan dengan kepala 6 ya, bisa ada 6,6 dan 6,5," kata Daryono dalam Konferensi Pers secara virtual lewat Youtube BMKG, dikutip, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Gempa M 6,5 Guncang Sulteng, Terasa Sampai di Sulawesi Utara

Daryono juga mengatakan bahwa kawasan Tojo Una Una ini merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. "Kawasan yang terjadi gempa saat ini merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks karena zona ini merupakan zona sesar aktif ya dan itu ada di dasar laut kesesarannya," katanya.

"Dan dari pola ini ada sebuah pola persesaran yang memanjang dari Balantak ke barat, tetapi begitu memotong Balantak ke utara, memotong bagian barat Balantak tapi terus masuk ke laut dan ke barat menuju kawasan Poso. Nah diduga gempa yang terjadi saat ini merupakan terusan dari Sesar Balantak yang merupakan aslinya itu merupakan kawasan sesar dengan mekanisme Balantak dekstral," papar Daryono.

Ia mengatakan bahwa gempa yang terjadi di Tojo Una Una menunjukkan pola mekanisme sesar turun atau normal fault. "Namun, gempa yang terjadi pada siang hari tadi dan malam ini menunjukkan sebuah pola mekanisme sesar turun atau normal fault. Ini bisa jadi memang dalam setiap kasus jalur sesar mendatar itu ada pola-pola yang menyebabkan terjadinya sesar turun kemudian juga ada fenomena pull apart," katanya.

Baca juga: Gempa M 6,5 Guncang Sulteng, Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah Cari Lokasi Aman

"Sehingga pada jalur sesar mendatar itu bisa terjadi mekanisme turun seperti halnya sesar di Sumatera itu sesar geser, tetapi ada graben Semangko. Ini adalah sebuah hal fenomena yang biasa," paparnya.

Daryono juga mengatakan bahwa di kawasan ini masih minim penelitian, sehingga perlu dikembangkan untuk mempelajari kajian risiko dan bahaya gempa bumi ke depan.

"Tapi yang pasti kawasan ini memang masih minim diteliti. Sehingga penting bagi para ahli kebumian untuk meneliti kawasan ini agar kita bisa mempelajari kajian risiko dan bahaya gempa bumi secara lebih detail karena memang kawasan ini akan berkembang menjadi masif kedepan. Sehingga aspek-aspek mitigasi harus kita kembangkan," kata Daryono.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ancaman Banjir Rob Akibat...
Ancaman Banjir Rob Akibat Fase Bulan Purnama dan Super New Moon 10 April, Ini Wilayah Terdampak
Indonesia Kirim Bantuan...
Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar Senilai 1,2 Juta Dolar AS
BMKG: Hujan Ringan hingga...
BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang Berpotensi Guyur Jabodetabek pada H+3 Lebaran
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan...
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp800 Juta untuk Korban Gempa Myanmar
Gempa Besar M6,3 Guncang...
Gempa Besar M6,3 Guncang Maluku Barat Daya, Begini Analisa BMKG
Bantu Korban Gempa,...
Bantu Korban Gempa, Baznas Kembali Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Myanmar
Dompet Dhuafa Kirim...
Dompet Dhuafa Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Gempa di Myanmar
Mengenal Sesar Sagaing,...
Mengenal Sesar Sagaing, Pemicu Gempa Myanmar yang Merusak Bangkok Thailand
BMKG Ingatkan Banjir...
BMKG Ingatkan Banjir 5 Tahunan Jabodetabek Bisa Lebih Singkat Jadi 3 Tahunan
Rekomendasi
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
Rusia Derita Kerugian...
Rusia Derita Kerugian Rp6.745 Triliun, Putin Hadapi Tekanan Berat
Berita Terkini
Menkes Wajibkan Calon...
Menkes Wajibkan Calon Dokter Tes Kejiwaan Setiap 6 Bulan Sekali Buntut Kasus Priguna
3 menit yang lalu
2 Kapolda Jebolan Akpol...
2 Kapolda Jebolan Akpol 1989 Rekan Seangkatan Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri
1 jam yang lalu
Eks Penyidik KPK Anggap...
Eks Penyidik KPK Anggap Febri Diansyah Tak Bisa Dampingi Hasto, Guntur Romli: Ada Upaya Kotor
2 jam yang lalu
Kelakar Sufmi Dasco...
Kelakar Sufmi Dasco usai Halalbihalal di Rumah Dinas Cak Imin: Ini Bukan Matahari, Ini Bulan
4 jam yang lalu
Ahmad Dhani: Saya Kader...
Ahmad Dhani: Saya Kader PKB yang Disusupkan di Gerindra
5 jam yang lalu
13 Kapolda Jebolan Akpol...
13 Kapolda Jebolan Akpol 1991 Teman Satu Angkatan Kapolri
5 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved