Rizal Ramli Dapat Pesan dari Pejabat Tinggi Soal Pandemi, Ini Isinya
loading...
A
A
A
Selain itu, lanjut mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu, pemerintah bisa memanfaatkan situasi yang susah dari dampak pandemi Covid-19 dengan menggenjot sektor pertanian. Sebab, menurut Rizal Ramli, sektor pertanian memiliki kekuatan nilai ekonomi yang besar, sehingga membuat negara ini tetap bertahan dari ancaman krisis global. Disamping itu, resiko Covid-19 di sektor pertanian sangat kecil.
"Gunakan momentum corona untuk menggenjot produksi pertanian seperti buah-buahan dan sayur-sayuran agar kita tidak melakukan impor," ujar Rizal dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) TVone, Selasa (17/3/2020).
Menurut Rizal Ramli, pertanian adalah satu-satunya sektor yang tidak terlalu sulit dikerjakan. Sektor ini cukup menjanjikan karena selalu menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia. Kata Rizal, petani hanya cukup menanam selama 3 bulan untuk selanjutnya melakukan panen.
"Nah memang ada yang tidak semua daerah cocok. Misalnya bawang putih hanya cocok di Brebes dan Pati. Tapi kita bisa minta tolong IPB untuk studi kecocokan tanah. Mungkin ada yang lain yang cocok kita bantu kredit, kita bantu bibit dan kita bantu pupuk supaya produksi mereka meningkat," urai Rizal Ramli.
Rizal mengatakan, jika produksi pertanian mampu meningkat tajam selama 3 kuartal, maka bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara pengekspor bahan pangan terbesar bagi kebutuhan masyarakat dunia.
"Kalau kita berhasil melewati momentum kritis ini selama 3 kuartal maka kita akan jadi eksportir kok," tukasnya.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sempat sesumbar bahwa penanganan pandemi Covid-19 terkendali.
"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali, jadi semua kita laksanakan," kata Luhut, Senin (12/7/2021).
Namun, pada hari Kamis (15/7/2021), pernyataan Luhut berubah 180 derajat. Pembantu Presiden Joko Widodo itu menyebut bahwa corona varian delta tidak bisa dikendalikan.
"Nah ini saya mohon supaya kita paham, bahwa varian Delta ini varian yang tidak bisa dikendalikan," kata Luhut yang juga Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Gunakan momentum corona untuk menggenjot produksi pertanian seperti buah-buahan dan sayur-sayuran agar kita tidak melakukan impor," ujar Rizal dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) TVone, Selasa (17/3/2020).
Menurut Rizal Ramli, pertanian adalah satu-satunya sektor yang tidak terlalu sulit dikerjakan. Sektor ini cukup menjanjikan karena selalu menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia. Kata Rizal, petani hanya cukup menanam selama 3 bulan untuk selanjutnya melakukan panen.
"Nah memang ada yang tidak semua daerah cocok. Misalnya bawang putih hanya cocok di Brebes dan Pati. Tapi kita bisa minta tolong IPB untuk studi kecocokan tanah. Mungkin ada yang lain yang cocok kita bantu kredit, kita bantu bibit dan kita bantu pupuk supaya produksi mereka meningkat," urai Rizal Ramli.
Rizal mengatakan, jika produksi pertanian mampu meningkat tajam selama 3 kuartal, maka bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara pengekspor bahan pangan terbesar bagi kebutuhan masyarakat dunia.
"Kalau kita berhasil melewati momentum kritis ini selama 3 kuartal maka kita akan jadi eksportir kok," tukasnya.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sempat sesumbar bahwa penanganan pandemi Covid-19 terkendali.
"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali, jadi semua kita laksanakan," kata Luhut, Senin (12/7/2021).
Namun, pada hari Kamis (15/7/2021), pernyataan Luhut berubah 180 derajat. Pembantu Presiden Joko Widodo itu menyebut bahwa corona varian delta tidak bisa dikendalikan.
"Nah ini saya mohon supaya kita paham, bahwa varian Delta ini varian yang tidak bisa dikendalikan," kata Luhut yang juga Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.