Politikus PDIP Yakin Risma Tidak Bermaksud Menyinggung Warga Papua

Kamis, 15 Juli 2021 - 10:55 WIB
loading...
Politikus PDIP Yakin...
Politikus PDIP, Hardiyanto Kenneth meminta publik agar tidak menanggapi secara berlebihan serta menambah keruh suasana atas pernyataan Mensos Risma. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Polemik pernyataan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini (Risma) yang mengancam memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Papua jika tidak becus bekerja menyita perhatian banyak pihak.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Hardiyanto Kenneth meminta publik agar tidak menanggapi secara berlebihan serta menambah keruh suasana atas pernyataan mantan Wali Kota Surabaya itu. Menurutnya, Mensos Risma tidak bermaksud untuk menyinggung warga Papua. Baca juga: Legislator PAN Minta Risma Tarik Ucapan Ancam Pindahkan ASN ke Papua

"Saya memohon agar publik tidak menambah keruh suasana atas pernyataan Ibu Risma tersebut. Saya paham betul apa yang dimaksud Ibu Risma. Saya yakin sekali bahwa beliau tidak bermaksud merendahkan warga Papua saat memberikan arahan di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat," ujar Kenneth dalam keterangannya, Kamis (15/7/2021).

Pria yang akrab disapa Kent itu menilai Mensos Risma secara psikologis dalam keadaan kesal lantaran sejumlah ASN di dapur umum yang dibuat Kementerian Sosial tidak ikut membantu kegiatan memasak di sana untuk melayani kebutuhan makanan masyarakat.

"Mungkin beliau dalam kondisi lelah dan capek, lalu melihat kinerja ASN di sana yang tidak maksimal. Saya yakin beliau hanya bertujuan ingin meningkatkan motivasi kepada para ASN, agar selalu siap siaga dalam setiap waktu dan keadaan. Saya yakin sekali beliau tidak ada maksud untuk merendahkan warga Papua," tutur Kepala Baguna PDIP Provinsi DKI Jakarta itu.

Kent menyebut pada waktu Mensos Risma masih menjadi Wali Kota Surabaya ia menganggap warga Papua yang tinggal dan menetap di Surabaya sebagai anak-anaknya. Selain itu, Risma juga beberapa kali mengunjungi Papua, seperti Jayapura, Manokwari, dan Merauke. Hal tersebut membuat Risma mendapat julukan Mama Papua.

"Beliau juga mendapat julukan Mama Papua," ucap Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.

Oleh karena itu, Kent meminta kepada seluruh masyarakat dan para tokoh untuk memikirkan masa depan Indonesia agar lebih baik lagi ke depannya dan hidup dalam kebersamaan tanpa membeda-bedakan serta bisa memaafkan berbagai macam kesalahan.

"Saat ini waktunya kita bergandengan tangan untuk memikirkan masa depan Indonesia dan menjunjung tinggi rasa kebersamaan. Saya harap tidak ada oknum yang menunggangi dan membuat keruh keadaan dalam menanggapi pernyataan Ibu Risma tersebut," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, Mensos Tri Rismaharini tengah menjadi sorotan publik setelah mengancam akan memindahkan ASN yang tidak becus ke Papua. Ancaman tersebut rupanya memantik kritik dari publik hingga hingga namanya menjadi trending topik di Twitter.

Hal ini bermula saat Risma memarahi seluruh pegawai Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Wyata Guna Bandung pada Selasa 13 Juli 2021. Kemarahan Risma meluap setelah meninjau kesiapan dapur umum yang sengaja dibuat Kementerian Sosial untuk memasok telur matang kepada masyarakat, tenaga kesehatan, petugas pengamanan, dalam kegiatan PPKM Darurat.

Selain karena kekurangan peralatan memasak, dapur umum yang sudah dibuat rupanya kekurangan personel. Sementara, banyak pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung yang masih berada di dalam kantor, tidak ikut membantu operasional di dapur umum.

"Saya tidak mau lihat seperti ini lagi. Kalau seperti ini lagi, saya pindahkan semua ke Papua. Saya enggak bisa pecat orang kalau enggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua. Jadi tolong yang peka," tegas Risma.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
PN Jakpus Menangkan...
PN Jakpus Menangkan Gugatan Tia Rahmania, PDIP Ajukan Kasasi ke MA
Misi Kemanusiaan Kementerian...
Misi Kemanusiaan Kementerian HAM di Nduga: Rekonsiliasi dan Perdamaian Solusi Masalah Papua
Internal PDIP Solid...
Internal PDIP Solid Jelang Kongres, Yasonna: Mana Ada Beda-beda Sikap
Kemlu Belum Pernah Dengar...
Kemlu Belum Pernah Dengar Rusia Mau Bangun Pangkalan Militer di Papua
DPR: Pendirian Pangkalan...
DPR: Pendirian Pangkalan Militer Asing di Indonesia Langgar Konstitusi
Banyak Kader PDIP Minta...
Banyak Kader PDIP Minta Megawati Jadi Ketum Lagi
Kongres PDIP Tak Kunjung...
Kongres PDIP Tak Kunjung Digelar, Perang Tarif Trump Jadi Salah Satu Alasan
Puan Ungkap Kongres...
Puan Ungkap Kongres PDIP Berpotensi Mundur
MRP Papua Pegunungan...
MRP Papua Pegunungan Berharap Presiden Prabowo Segera Lantik Gubernur Terpilih
Rekomendasi
Dorong Ekonomi Syariah,...
Dorong Ekonomi Syariah, Global Islamic Finance Summit 2025 Siap Digelar
Novel Berdamai dengan...
Novel Berdamai dengan Badai, Refleksi Perjuangan Perempuan di Hari Kartini
Futsal Nation Cup 2025:...
Futsal Nation Cup 2025: Gilvan Quattrick, Bintang Timur Surabaya ke Semifinal usai Bungkam Sadakata United 5-3
Berita Terkini
Isu Matahari Kembar...
Isu Matahari Kembar Muncul dari Hasil Rentetan Peristiwa
1 jam yang lalu
Bareskrim Tangguhkan...
Bareskrim Tangguhkan Penahanan 4 Tersangka Kasus Pagar Laut Tangerang, Termasuk Kades Kohod
1 jam yang lalu
Tim Hukum Hasto Sebut...
Tim Hukum Hasto Sebut Adanya Dugaan Pencatutan Nama Pimpinan Partai oleh Saeful Bahri
2 jam yang lalu
Respons Dokter Tifa...
Respons Dokter Tifa Dilaporkan ke Polisi terkait Ijazah Jokowi: Bagus!
3 jam yang lalu
Usai Dilaporkan ke Bareskrim...
Usai Dilaporkan ke Bareskrim dan MKD, Ahmad Dhani Ngaku Salak Ketik Pono Jadi Porno
3 jam yang lalu
AMSI Syukuran HUT ke-8,...
AMSI Syukuran HUT ke-8, Potong Tumpeng, Halalbihalal, hingga Diskusi Media
3 jam yang lalu
Infografis
Prabowo Bakal Ungsikan...
Prabowo Bakal Ungsikan 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved