Analisa Guru Besar UI, Angka Corona Lebih Tinggi Sebelum PPKM Darurat

Senin, 12 Juli 2021 - 17:17 WIB
loading...
Analisa Guru Besar UI, Angka Corona Lebih Tinggi Sebelum PPKM Darurat
Angka Covid-19 11 Juli 2021 dilaporkan ada 36.197 kasus baru. Angka ini masih tinggi di periode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Angka Covid-19 (virus Corona) pada 11 Juli 2021 dilaporkan ada 36.197 kasus baru. Angka peningkatan ini masih tinggi di masa periode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.



Kedua, kata Tjandra, peningkatan lebih dari 150% kasus baru ini tidak dapat diterangkan dengan peningkatan jumlah orang yang diperiksa, karena dari kedua tanggal ini jumlahnya hanya meningkat 15,4%. “Artinya, peningkatan kasus memang terjadi karena masih besarnya penularan di masyarakat. Hal ini ditunjang dengan analisa ketiga tentang angka kepositifan,” paparnya.

Ketiga, angka kepositifan tetap tinggi, 25,3% di tanggal 3 Juli dan bahkan meningkat menjadi 28,3% di tanggal 11 Juli 2021. Tjandra pun membandingkan dengan angka kepositifan di sejumlah negara. “Kalau kita bandingkan negara tetangga maka sebagian besar angka kepositifannya sudah kecil. Vietnam misalnya angkanya 1,2 %, Kamboja 3,6 % dan Laos 2,4 %,” ungkapnya.

Tjandra juga mengatakan di negara Filipina masih cukup tinggi, itupun angkanya 11,7%, sementara Malaysia yang masih dalam bentuk lockdown “Movement Control Order (MCO)” angkanya kini 8,5 %. “Kalau kita lihat yang agak jauh, India, angka kepositifan pernah juga di atas 20% pada waktu kasus sedang tinggi-tingginya di sekitar Mei 2021, tetapi sekarang angka kepositifan India hanya 2,3 % saja. Jadi angka kepositifan kita memang masih sangat tinggi, dan harus segera diturunkan,” katanya.

Keempat, Tjandra mengatakan belum adanya peningkatan bermakna jumlah tes yang dilakukan. “Sekarang masih 159.219 spesimen dan 128.100 orang yang di periksa, padahal diharapkan angkanya akan naik tajam menjadi beberapa ratus ribu tes per harinya. Dengan tes yang tinggi dan telusur yang massif maka kasus akan dapat ditemukan dan ditangani serta diisolasi dan di karantina.”

Kelima, Tjandra mengungkapkan hal yang amat menyedihkan karena ada lebih 1000 orang meninggal. "Kalau kita lihat India yang jumlah penduduknya empat kali Indonesia maka yang meninggal per hari adalah 895 orang, artinya kalau dibagi empat (sesuai proporsi penduduk) maka sekitar 224 orang meninggal per hari.”

Thailand, kata Tjandra, dengan sekitar 70 juta penduduk maka ada 91 orang yang meninggal akibat Covid-19, kalau diproporsikan dengan katakanlah 270 juta penduduk kita maka angka sekitar 350 orang.

“Malaysia dengan penduduk hampir 32 juta maka yang meninggal 87 orang, jadi padanan untuk 270 juta angkanya akan sekitar 734 orang, cukup tinggi walaupun sekitar tiga perempat dari angka kita. Artinya, kembali jumlah yang meninggal akibat Covid-19 di negara kita memang amat tinggi, suatu kenyataan amat pahit.”
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2139 seconds (0.1#10.140)