Analisa Guru Besar UI, Angka Corona Lebih Tinggi Sebelum PPKM Darurat

Senin, 12 Juli 2021 - 17:17 WIB
loading...
Analisa Guru Besar UI,...
Angka Covid-19 11 Juli 2021 dilaporkan ada 36.197 kasus baru. Angka ini masih tinggi di periode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Angka Covid-19 (virus Corona) pada 11 Juli 2021 dilaporkan ada 36.197 kasus baru. Angka peningkatan ini masih tinggi di masa periode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Baca juga: 34 Juta Pelaku Parekraf Terdampak PPKM Darurat, Sandiaga Kasih Solusi Ini

Sementara itu, dilaporkan jumlah kasus tersebut dari 159 219 spesimen dan 128.100 orang yang diperiksa dengan angka kepositifan (positivity rate) 28,3 % (hampir 30%). Kemudian dilaporkan sebanyak 1.007 meninggal dunia.

“Kalau kita bandingkan dengan angka di hari pertama PPKM Darurat 3 Juli 2021 maka angkanya 14.138 kasus baru, 157 227 spesimen dan 110.983 orang yang diperiksa, angka kepositifan 25,2 % dan yang meninggal 493 orang,” ungkap Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya, Senin (12/7/2021).

Tjandra mengatakan memang mungkin tidak terlalu mudah untuk membandingkan angka hari per hari, tapi setidaknya ada lima analisa yang bisa diambil dari data sesudah lebih seminggu PPKM darurat dilakukan.

“Pertama, peningkatan kasus baru sebesar 156% antara 3 dan 11 Juli 2021, tinggi sekali,” ungkap Tjandra. Baca juga: Dampak PPKM, BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi hanya 3,8% di 2021

Kedua, kata Tjandra, peningkatan lebih dari 150% kasus baru ini tidak dapat diterangkan dengan peningkatan jumlah orang yang diperiksa, karena dari kedua tanggal ini jumlahnya hanya meningkat 15,4%. “Artinya, peningkatan kasus memang terjadi karena masih besarnya penularan di masyarakat. Hal ini ditunjang dengan analisa ketiga tentang angka kepositifan,” paparnya.

Ketiga, angka kepositifan tetap tinggi, 25,3% di tanggal 3 Juli dan bahkan meningkat menjadi 28,3% di tanggal 11 Juli 2021. Tjandra pun membandingkan dengan angka kepositifan di sejumlah negara. “Kalau kita bandingkan negara tetangga maka sebagian besar angka kepositifannya sudah kecil. Vietnam misalnya angkanya 1,2 %, Kamboja 3,6 % dan Laos 2,4 %,” ungkapnya.

Tjandra juga mengatakan di negara Filipina masih cukup tinggi, itupun angkanya 11,7%, sementara Malaysia yang masih dalam bentuk lockdown “Movement Control Order (MCO)” angkanya kini 8,5 %. “Kalau kita lihat yang agak jauh, India, angka kepositifan pernah juga di atas 20% pada waktu kasus sedang tinggi-tingginya di sekitar Mei 2021, tetapi sekarang angka kepositifan India hanya 2,3 % saja. Jadi angka kepositifan kita memang masih sangat tinggi, dan harus segera diturunkan,” katanya.

Keempat, Tjandra mengatakan belum adanya peningkatan bermakna jumlah tes yang dilakukan. “Sekarang masih 159.219 spesimen dan 128.100 orang yang di periksa, padahal diharapkan angkanya akan naik tajam menjadi beberapa ratus ribu tes per harinya. Dengan tes yang tinggi dan telusur yang massif maka kasus akan dapat ditemukan dan ditangani serta diisolasi dan di karantina.”

Kelima, Tjandra mengungkapkan hal yang amat menyedihkan karena ada lebih 1000 orang meninggal. "Kalau kita lihat India yang jumlah penduduknya empat kali Indonesia maka yang meninggal per hari adalah 895 orang, artinya kalau dibagi empat (sesuai proporsi penduduk) maka sekitar 224 orang meninggal per hari.”

Thailand, kata Tjandra, dengan sekitar 70 juta penduduk maka ada 91 orang yang meninggal akibat Covid-19, kalau diproporsikan dengan katakanlah 270 juta penduduk kita maka angka sekitar 350 orang.

“Malaysia dengan penduduk hampir 32 juta maka yang meninggal 87 orang, jadi padanan untuk 270 juta angkanya akan sekitar 734 orang, cukup tinggi walaupun sekitar tiga perempat dari angka kita. Artinya, kembali jumlah yang meninggal akibat Covid-19 di negara kita memang amat tinggi, suatu kenyataan amat pahit.”
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Peneliti Maarif Institute...
Peneliti Maarif Institute Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
Positif Covid-19, Atalia...
Positif Covid-19, Atalia Minta Doa Supaya Ridwan Kamil Tak Tertular
Teliti Peran DPR di...
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi
Waspadai Lagi Covid-19,...
Waspadai Lagi Covid-19, Kemenkes Imbau Tetap Prokes dan Hidup Sehat
Lewat Disertasi, Kombes...
Lewat Disertasi, Kombes Yade Setiawan Ungkap Keberhasilan Polri Tangani Covid-19
Setelah Pandemi, Pemerintah...
Setelah Pandemi, Pemerintah Diminta Tak Gegabah Keluarkan Kebijakan
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
3 Proyek Kontroversial...
3 Proyek Kontroversial yang Dituding Dijalankan USAID, dari Senjata Biologis hingga Covid
Rekomendasi
Meghan Markle Digugat...
Meghan Markle Digugat Rp162 Miliar Imbas Resepnya Buat Penggemar Terluka
Barcelona vs Real Madrid:...
Barcelona vs Real Madrid: Skor 4-3, Blaugrana Dekati Juara Liga Spanyol!
Waspada! 5 Gejala di...
Waspada! 5 Gejala di Kaki Ini Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Serius
Berita Terkini
Daftar Lengkap 51 Pati...
Daftar Lengkap 51 Pati TNI AU Dimutasi Jenderal Agus Subiyanto pada Akhir April 2025
Ini Alasan Polisi Tangguhkan...
Ini Alasan Polisi Tangguhkan Penahanan Mahasiswi ITB Pembuat Meme Prabowo-Jokowi
ERIA Perkuat Peran Media...
ERIA Perkuat Peran Media Dalam Pelaporan Isu Kawasan
Habiburokhman Jadi Penjamin...
Habiburokhman Jadi Penjamin Mahasiswi ITB Dibebaskan, Aktivis 98: Jamin Demokrasi Tetap Terjaga
Kemenko Polkam Dorong...
Kemenko Polkam Dorong Satgas Terpadu se-Kaltim Gelar Operasi Pemberantasan Premanisme Berkedok Ormas
Profil Wahyudi Andrianto,...
Profil Wahyudi Andrianto, Adik Ipar Jokowi yang Serahkan Ijazah Asli ke Bareskrim
Infografis
Usai petisi Kampus Memanggil,...
Usai petisi Kampus Memanggil, Guru Besar UGM Kuntjoro Soeparno Diteror
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved