Kemkominfo: Cegah Stunting Demi Wujudkan Indonesia Sehat

Sabtu, 10 Juli 2021 - 11:54 WIB
loading...
Kemkominfo: Cegah Stunting Demi Wujudkan Indonesia Sehat
Pemerintah saat ini berupaya untuk mewujudkan generasi muda Indonesia yang maju dan bebas stunting.
A A A
BONDOWOSO - Indonesia saat ini masih dihadapkan dengan berbagai tantangan mengenai permasalahan gizi, salah satunya adalah stunting. Hal ini tentu saja memengaruhi kualitas hidup generasi muda di masa mendatang.

Generasi muda saat ini dinilai akan menjadi masa depan bangsa dan membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju. Oleh karena itu, pemerintah saat ini berupaya untuk mewujudkan tercapainya cita-cita besar Indonesia yang maju dengan menjaga kualitas generasi muda yang bebas stunting.

“Kampanye nasional untuk penurunan prevalansi stunting ini bertujuan untuk membangun kesadaran dalam pencegahan stunting khususnya bagi generasi muda,” ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Wiryanta dalam forum 'Kepoin Genbest' Bondowoso virtual, Jumat (9/7/2021).

Prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada 2019 mencapai 27,67 persen. Angka ini masih terbilang tinggi dibandingkan dengan ambang batas yang ditetapkan oleh WHO, yakni 20 persen. Presiden RI Joko Widodo pun telah menetapkan target pada 2024 agar angka prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen.

“Tujuan penurunan stunting ini adalah untuk menyongsong bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada 2030 mendatang, untuk itulah dibutuhkan SDM yang unggul, berkompentensi, dapat bersaing secara global dan tentunya berkepribadian Indonesia,” katanya.

Oleh karena itu, menurut Wiryanta, untuk mewujudkan 'Indonesia Emas', Kemkominfo menyelenggarakan forum 'Kepoin Genbest' di berbagai daerah prioritas stunting, salah satunya di Bondowoso, Jawa Timur. Kegiatan ini menyasar para remaja dan ibu muda agar dapat memahami dan peduli terhadap isu stunting sejak dini.

“Target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024 optimis akan kita capai jika semua elemen masyarakat dapat bersama bergotong royong untuk sadar bahwasanya stunting ini adalah ancaman kita semua dan harus kita cegah bersama,” tuturnya.
Kemkominfo: Cegah Stunting Demi Wujudkan Indonesia Sehat

Tim KIE Stunting BKKBN, dr M Yani yang hadir sebagai narasumber di 'Kepoin Genbest' Bondowoso turut menghimbau agar generasi muda sebagai calon orangtua agar mulai memperhatikan gaya hidup sejak dini. Gaya hidup yang tidak sehat, menurutnya akan mempengaruhi kondisi kehamilan sehingga berpotensi melahirkan bayi yang stunting.

“Stunting tidak hanya dipicu oleh pemenuhan nutrisi saat bayi dalam kandungan, melainkan kondisi kesehatan kedua orangtua yang juga turut berperan. Untuk itu sedari dini saat remaja haruslah dipersiapkan dengan cara terpenuhinya segala aspek penunjang kesehatan sebelum berkeluarga,“ ucap dr Yani.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakar menghindari pernikahan dini, dengan ideal usia pernikahan minimal bagi wanita 21 tahun dan laki-laki 25 tahun. Sebab pada usia tersebut, pasangan akan lebih matang secara organ fisik reproduksi, emosional, psikologis, dan ekonomi.

Selain itu, narasumber ahli dr Anton Tanjung mengingatkan para remaja sebagai penerus bangsa harus mulai memperhatikan kebutuhan asupan nutrisi, karena pada usia remaja perkembangan terjadi lebih optimal.

“Di usia remaja merupakan masa dimana perkembangan fisik dan tubuh kita cenderung berubah dengan sangat cepat, secara tidak langsung hal tersebut menuntut kita untuk mencukupi asupan nutrisi dengan baik,” katanya.

Edukasi pencegahan stunting harus dipahami dengan baik oleh remaja sebagai generasi muda, utamanya pemahaman mengenai pemenuhan nutrisi pada '1000 Hari Pertama Kehidupan'. Menurutnya, pemenuhan nutrisi sedari remaja dan pada saat masa mengandung sangatlah penting.

“1000 HPK memegang peranan penting dalam pencegahan stunting karena di fase tersebut 70-80 persen pertumbuhan otak seseorang sedang berlangsung, untuk itulah pemenuhan nutrisi harus disiapkan dengan baik oleh para calon orangtua sedari awal,” ujar dr Anton. (CM)
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4173 seconds (0.1#10.140)