Rachmawati Soekarnoputri Meninggal, SBY Beberkan Pertemuan Terakhir di Cikeas

Sabtu, 03 Juli 2021 - 22:51 WIB
loading...
Rachmawati Soekarnoputri...
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto: Dok/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbelasungkawa atas meninggalnya Rachmawati Soekarnoputri , Sabtu (7/3/2021). Rachmawati meninggal akibat menderita Covid-19 .

SBY menceritakan awal mulanya berkenalan dengan anak Presiden pertama RI Soekarno itu. Saat itu Mei 2001, kata SBY, dirinya masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) diminta menjadi "keynote speech" pada acara haul Bung Karno yang ke-100 tahun.

“Secara khusus saya diminta untuk berbicara tentang Tri Sakti Bung Karno. Tentu dengan senang hati permintaan itu saya penuhi mengingat dahulu kala, ketika masih menjadi remaja, saya aktif dan senang mengikuti pikiran dan pidato-pidato Bung Karno,” kata SBY seperti dikutip dalam akun Facebook-nya, Sabtu (3/7/2021).

Di hadapan peserta acara haul yang cukup representatif, saya kemukakan pandangan saya tentang Tri Sakti Bung Karno tersebut. Tentu bukan kata-kata harfiahnya, tetapi bagaimana Tri Sakti tersebut diaktualisasikan menjawab tantangan kehidupan bangsa yang terus berkembang dari satu dekade ke dekade yang lain.

“Kenangan lain yang perlu saya kemukakan adalah ketika Ibu Rachmawati saya berikan kepercayaan, tugas dan kehormatan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh negara itu beliau jalankan dengan serius dan penuh rasa tanggung jawab,” kata SBY.

Sungguhpun Ibu Rachmawati adalah manusia biasa, kata dia, banyak yang telah diperbuat untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Rasa tanggung jawab itu demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

“Beliau melibatkan diri secara aktif, dengan antara lain memberikan pandangan, masukan dan usulan kepada saya selaku Presiden. Tentu semuanya demi kepentingan dan kebaikan rakyat Indonesia,” kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.

Jika materi yang disampaikan cukup sensitif dan kalau disampaikan di hadapan hadirin yang lain bisa menimbulkan kontroversi dan misinterpretasi, beliau sampaikan secara langsung kepada saya dengan didampingi staf beliau.

Terhadap sejumlah isu nasional nampak kalau Ibu Rachmawati memiliki kepedulian yang tinggi, serta nampak pula bahwa beliau ingin menjadi bagian dari solusi.

Memang bukan hanya Ibu Rachmawati yang memilih bicara dengan saya "one on one" terhadap isu-isu yang kritikal, karena dinilai lebih efektif dan bahkan beliau-beliau itu bisa berdiskusi secara mendalam dengan saya.

“Kedua mantan Ketua Wantimpres di era kepresidenan saya, yaitu Bapak Ali Alatas (alm) dan Bapak Emil Salim, yang terkenal kritis (termasuk kepada saya), juga kerap memilih cara-cara pertemuan langsung tersebut,” tuturnya.

Selama mengemban tugas bersama di lembaga kepresidenan (lingkup besar) itulah SBY mengenal Rachmawati, termasuk karakter, pikiran dan idealismenya yang sedikit banyak mewarisi pikiran-pikiran besar ayahandanya, Sang Proklamator, pejuang bangsa dan Presiden Republik Indonesia pertama.

“Dalam kaitan ini, khususnya apa yang dilakukan oleh Ibu Rachmawati sebagai anggota Wantimpres, secara tulus saya mengucapkan terima kasih, rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya,” kata SBY.

Tak hanya mengenang awal pertemuan, SBY juga menceritakan terakhir bertemu dengan Rachmawati. Saat itu, kata dia, Partai Demokrat tengah dirundung masalah kudeta oleh Moeldoko.

“Pertemuan terakhir saya dengan Ibu Rachmawati adalah ketika beliau berkunjung ke rumah saya di Cikeas pada 11 Maret 2021 (tiga setengah bulan yang lalu). Waktu itu beliau sengaja menemui saya sebagai wujud kepedulian serta simpati dan empati yang diberikan kepada keluarga besar Partai Demokrat, yang tengah menghadapi cobaan dan ujian sejarah,” bebernya.

“Tentu saya sangat terharu ketika masih ada yang mau dan berani bertemu dengan saya kala itu. Sebenarnya saat itu, di samping beliau, tak terhitung pula para tokoh dan sahabat yang secara diam-diam datang menemui saya. Mereka juga ingin menyampaikan simpati dan empatinya,” sambung SBY.

SBY mendoakan, semoga Allah mengampuni segala kesalahannya dan ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi-Nya.

“Selamat jalan Ibu Rachmawati, menuju ke haribaan Sang Khaliq. Semoga Ibu hidup dengan teduh dan tenang di sisi Allah, serta dalam pengampunan dan kasih sayang-Nya. Amin,” tuturnya.

(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1169 seconds (0.1#10.140)