Selain Jokowi-Megawati-Prabowo, 3 Kelompok Ini Juga King Maker Pilpres 2024

Rabu, 30 Juni 2021 - 18:29 WIB
loading...
Selain Jokowi-Megawati-Prabowo,...
Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Selain presiden dan sejumlah tokoh yang menjadi ketua umum partai politik (parpol), ada tiga kelompok yang juga bisa menjadi king maker Pilpres 2024 . Demikian dikatakan pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing.

Emrus menjelaskan, kelompok tersebut yakni kelompok kepentingan yang tidak nampak di permukaan tapi memiliki logistik dan powerfull, pemilik grup media yang dapat menggiring opini publik, dan juga kekuatan internasional yang terlibat secara tidak langsung.

"Baru king maker berikutnya saya setuju dengan yang disebut nama-nama tadi. Tapi ada tambahan king maker lagi, the real king maker di sudut komunikasi politik itu kelompok kepentingan," kata Emrus dalam diskusi publik bertajuk 'The King Makers 2024: Megawati, Jokowi, Prabowo, Siapa Lagi?' yang disiarkan secara daring, Rabu (30/6/2021).



Emrus menjelaskan, kelompok kepentingan ini memiliki kekuatan logistik, mereka terlibat dalam diskusi dan dalam penentuan pemasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Mereka berkepentingan agar memiliki power di bidang ekonomi.

"Mereka ini tidak boleh diabaikan, walapun cara penyampaiannya dengan high context, tetapi sangat powerfull, karena bagaimana pun mereka bisa menentukan perjalanan ekonomi kita ke depan," terangnya.



Kedua, Emrus melanjutkan, pemilik media. Opini publik bisa dimainkan oleh para pemilik media ini. Karena itu, para king maker lain juga melihat bahwa pemilik grup media ini perlu dilibatkan. Tentu alasannya, karena media itu bisa mengonstruksi tokoh tertentu, bisa men-downgrade tokoh tertentu dan juga bisa meng-upgrade tokoh tertentu melalui media massa dalam menciptakan realitas personal branding dari seseorang.

"Padahal, kalau kita mau jujur, setiap manusia ada plus minusnya, tapi ketika media tidak diikutsertakan maka mereka ini akan membangun sisi lain yang men-downgrade, fakta memang. Tapi kalau diikutsertakan maka akan diangkat sisi positif, fakta juga. karena itu akan bermain dengan agenda setting dan framing. Jadi pemilik media, salah satu dari pada king maker tersebut," papar Emrus.

Yang terakhir, menurut Dewan Pakar Indonesian Professional Speakers Association (IPSA) ini, meski suatu negara berdaulat, itu hanya secara normatif. Tapi, kalau secara pendekatan objektif, apakah benar berdaulat 100% setiap negara di dunia. Karena, di era globalisasi ini, sudah terjadi interaksi yang begitu kuat sekali, termasuk membentuk dinamika ekonomi di suatu negara tertentu, dinamika demokrasi, dan juga pengaruh-pengaruh lainnya.

"Jadi, kekuatan internasional juga akan menentukan, walaupun secara tidak langsung mereka mengalkulasi ini. Mungkin tidak terlibat dalam suatu penentuan secara diskusi, tetapi secara tidak langsung itu akan menjadi kalkulasi. Misalnya, tokoh si A, dapat dukungan dari lembaga misalnya pemberi pinjaman atau dengan organisasi tertentu misalnya. Itu akan menjadi suatu modal seseorang itu menjadi dicalonkan."
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pratikno Silaturahmi...
Pratikno Silaturahmi Lebaran ke Jokowi: Tadi Cerita tentang Cucu-cucu
Usai Lebaran ke Rumah...
Usai Lebaran ke Rumah Jokowi, Luhut Pandjaitan Bicara Agak Keras Sedikit soal Pengamat-pengamat
Jokowi dan Iriana Salat...
Jokowi dan Iriana Salat Idulfitri di Graha Saba Buana Gedung Milik Keluarganya
Jokowi Akan Salat Idulfitri...
Jokowi Akan Salat Idulfitri di Dekat Rumah, Tak Jadi di Masjid Istiqlal
SBY dan Jokowi Bakal...
SBY dan Jokowi Bakal Salat Idulfitri 2025 di Masjid Istiqlal
Nasdem Hormati Keputusan...
Nasdem Hormati Keputusan Jokowi jika Bergabung dengan PSI
Menakar Peluang Jokowi...
Menakar Peluang Jokowi Gabung PSI
Respons Sinyal Jokowi...
Respons Sinyal Jokowi Gabung PSI, Golkar Yakin Punya Hitungan Politik sebelum Menentukan
Menakar Peluang Kolaborasi...
Menakar Peluang Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029
Rekomendasi
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
Tol Jakarta-Cikampek...
Tol Jakarta-Cikampek dan Tol MBZ Macet Parah pada Hari Pertama Lebaran
Berita Terkini
PHK Massal dan Perlindungan...
PHK Massal dan Perlindungan Pekerja
5 jam yang lalu
Profil Mayjen TNI R...
Profil Mayjen TNI R Sidharta Wisnu Graha, Stafsus KSAD yang Dimutasi Jelang Lebaran 2025
6 jam yang lalu
Pratikno Silaturahmi...
Pratikno Silaturahmi Lebaran ke Jokowi: Tadi Cerita tentang Cucu-cucu
7 jam yang lalu
Kasih Palestina Salurkan...
Kasih Palestina Salurkan Bantuan Ramadan kepada 18.240 Warga Gaza dan Indonesia
7 jam yang lalu
Prabowo Unggah Momen...
Prabowo Unggah Momen Lebaran Bersama Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo
9 jam yang lalu
Momen Open House Prabowo...
Momen Open House Prabowo bersama Pejabat di Istana Merdeka
10 jam yang lalu
Infografis
Bayar Bunga Warisan...
Bayar Bunga Warisan Jokowi Rp183 T, Prabowo Bakal Tarik Utang Rp775 T
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved