Pandemi Mengganas, Kemenkes Sebut Sosialisasi Vaksinasi Penting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seluruh dosen, tenaga pendidikan, dan pelayan yang bertugas di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) telah rampung menjalani 2 tahapan vaksinasi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun memberi apresiasi karena menganggap kampus telah siap menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Kemenkes berharap agar setelah divaksinasi lengkap, dosen dan tenaga kependidikan di UMJ dapat lebih siap dalam melakukan pembelajaran tatap muka," katanya.
Dia menerangkan, Kemenkes memang tengah menggalakkkan upaya vaksinasi dalam mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin ganas, khususnya varian baru yang dianggap lebih cepat menular. Oleh karenanya, Eka berharap, seluruh dosen dan staf UMJ turut membantu sosialisasi agar masyarakat luas bisa mengikuti vaksinasi.
"Dosen dan tenaga pendidikan di UMJ bisa ikut mempromosikan pentingnya vaksinasi Covid-19 ini," ucapnya.
Sementara, Rektor UMJ, Ma'mun Murod menjelaskan, pemberian vaksinasi ini merupakan bentuk perlindungan terhadap para dosen, tenaga kependidikan dan pelayan publik dari paparan Covid-19. Jika berjalan sesuai target, maka kegiatan tatap muka bisa lebih cepat dilaksanakan.
"Penyuntikan vaksin dilakukan secara bergantian sebanyak 6 sesi per hari. Satu sesi selama 60 menit dengan 100 peserta. Insyaallah kami jadi lebih siap untuk menggelar pembelajaran tatap muka," katanya.
Kegiatan vaksinasi berlangsung di Gedung Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) UMJ, Ciputat Timur. Dalam pelaksanaannya, pihak kampus melibatkan para dokter dan tenaga kesehatan dari Aliansi Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ).
Dijelaskan Murod, vaksinasi menggunakan AstraZeneca itu berjalan lancara pada tahap pertama lalu. Dia berharap, vaksinasi tahap kedua pada hari terakhir ini tetap terlaksana dengan baik. Penyelenggarannya sendiri dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga sore pukul 15.00 WIB.
"Dari pagi sampai sore, ini hari kedua. Mudah-mudahan semua berjalan dengan baik," ucapnya.
"Kemenkes berharap agar setelah divaksinasi lengkap, dosen dan tenaga kependidikan di UMJ dapat lebih siap dalam melakukan pembelajaran tatap muka," katanya.
Dia menerangkan, Kemenkes memang tengah menggalakkkan upaya vaksinasi dalam mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin ganas, khususnya varian baru yang dianggap lebih cepat menular. Oleh karenanya, Eka berharap, seluruh dosen dan staf UMJ turut membantu sosialisasi agar masyarakat luas bisa mengikuti vaksinasi.
"Dosen dan tenaga pendidikan di UMJ bisa ikut mempromosikan pentingnya vaksinasi Covid-19 ini," ucapnya.
Sementara, Rektor UMJ, Ma'mun Murod menjelaskan, pemberian vaksinasi ini merupakan bentuk perlindungan terhadap para dosen, tenaga kependidikan dan pelayan publik dari paparan Covid-19. Jika berjalan sesuai target, maka kegiatan tatap muka bisa lebih cepat dilaksanakan.
"Penyuntikan vaksin dilakukan secara bergantian sebanyak 6 sesi per hari. Satu sesi selama 60 menit dengan 100 peserta. Insyaallah kami jadi lebih siap untuk menggelar pembelajaran tatap muka," katanya.
Kegiatan vaksinasi berlangsung di Gedung Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) UMJ, Ciputat Timur. Dalam pelaksanaannya, pihak kampus melibatkan para dokter dan tenaga kesehatan dari Aliansi Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ).
Dijelaskan Murod, vaksinasi menggunakan AstraZeneca itu berjalan lancara pada tahap pertama lalu. Dia berharap, vaksinasi tahap kedua pada hari terakhir ini tetap terlaksana dengan baik. Penyelenggarannya sendiri dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga sore pukul 15.00 WIB.
"Dari pagi sampai sore, ini hari kedua. Mudah-mudahan semua berjalan dengan baik," ucapnya.
(maf)