Kemenkes Sebut Corona Varian Delta Cenderung Menyerang Anak-anak

Kamis, 24 Juni 2021 - 06:50 WIB
loading...
Kemenkes Sebut Corona...
Kemenkes mengungkapkan, penyebaran virus Corona (Covid-19) varian Delta atau B1617 dari India cenderung menyerang kelompok anak-anak hingga usia 18 tahun. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, penyebaran virus Corona (Covid-19) varian Delta atau B1617 dari India cenderung menyerang kelompok anak-anak hingga usia 18 tahun.

Baca juga: Brunei Bebas Corona (4): Selain Hidupkan Al-Qur'an, Juga Lakukan 11 Hal Ini

"Jadi, memang ada kecenderungan kalau lihat variasi Delta ini pada umur, pada umur di beberapa rumah sakit, di umur-umur dibawah 18 tahun, di bawah 10 tahun sudah ada yang kena," kata Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit & Plt. Dirjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes), secara virtual, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: Ngeyel! Yusuf Syeh Warga Petojo Sebut Corona di Indonesia Sudah Berakhir

"Sudah ada yang kena, itu saja yang pengamatan kami melihat varian baru ini berbeda dengan varian yang sebelumnya, yang dari Wuhan," tambahnya.

Maxi menjelaskan, gejala dari varian Delta ini sama dengan varian Covid-19 sebelumnya. Secara penyebaran, baik varian lama atau baru sama-sama bisa menyebar melalui droplet karena sifat penularannya melalui airbone.

“Kalau perbedaan yang kami amati sama ya, gejala-gejala klinisnya itu sama ya. Kalau soal paparan sama semua. Karena paparan itu melalui droplet aja nggak usah karena varian baru juga bisa terpapar Corona virus seperti itu karena sifat penularannya melalui airbone,” jelas Maxi.

Varia Delta, kata Maxi, memiliki kecepatan penularan yang tinggi. Bahkan, seperti di Kudus menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 secara eksponensial. “Memang karena penularannya cepat banget varian Delta, jadi eksponensial.”

“Kita juga seperti di India, di Kudus itu cepat banget, di DKI, di DKI sekalipun sudah tidak ada bukti ada Delta disini yang kena awal. Tapi di Kudus seluruh yang kami periksa itu ada varia Delta,” papar Maxi.

Oleh karena itu, Maxi mengatakan ketika terjadi peningkatan yang cukup tajam maka langsung dilakukan Whole Genome Sequencing untuk mengetahui apakah ada varian baru.

"Jadi, kami setiap daerah yang ada peningkatan yang cukup tajam, langsung sampel-sampel yang apa yang memenuhi syarat untuk Genome Sequencing, yang viral load dibawah 30 itu kita bisa periksa varian baru. Ada 14 laboratorium yang bisa memeriksa varian baru di Indonesia ini," paparnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Partai Perindo Dukung...
Partai Perindo Dukung Tindakan Cepat Pemerintah Rombak Pendidikan Dokter Spesialis
Marak Kasus Pelecehan...
Marak Kasus Pelecehan Seksual Dokter PPDS, IDI: Rumah Sakit Harus Ikut Bertanggung Jawab
Kemenkes Tutup 3 Prodi...
Kemenkes Tutup 3 Prodi di Fakultas Kedokteran Buntut Laporan Perundungan dan Pelecehan Seksual
Marak Kasus Asusila...
Marak Kasus Asusila Dokter, Wamenkes Minta Penerapan Tes Psikologi MMPI
Pendekatan THR Bisa...
Pendekatan THR Bisa Jadi Alternatif Dalam Upaya Berhenti Merokok
Peneliti Maarif Institute...
Peneliti Maarif Institute Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
Maraknya Pelecehan,...
Maraknya Pelecehan, Kemenkes Minta Dokter PPDS Tes Psikologis
Parah! Dokter PPDS Unsri...
Parah! Dokter PPDS Unsri Ditendang di Bagian Testis hingga Memar oleh Konsulen
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Rekomendasi
Harta Karun Kuno dalam...
Harta Karun Kuno dalam Jumlah Besar Ditemukan di Sebuah Bukit
Buka Musprov di Kaltim,...
Buka Musprov di Kaltim, Ketum PB Lemkari: Prestasi Olah Raga Butuh Sinergi Antarlembaga
Banyak Negara Mengakui...
Banyak Negara Mengakui Palestina, Israel Keluarkan Ancaman
Berita Terkini
PP ISNU Sebut Beasiswa...
PP ISNU Sebut Beasiswa Filantropis Cetak Generasi Unggul dan Inovatif
IPW Nilai Pengerahan...
IPW Nilai Pengerahan TNI di Kejaksaan Perlu Ditinjau Ulang
Cetak Kader Ideologis...
Cetak Kader Ideologis dan Tangguh, DPP PKB Gelar Pendidikan Instruktur PKPB
Anggota DPR Juliyatmono...
Anggota DPR Juliyatmono Sebut Gaji Guru Standarnya Harus Rp25 Juta Per Bulan
Menekraf Percaya FSAI...
Menekraf Percaya FSAI Jadi Wadah Promosi Ekonomi Kreatif Indonesia-Australia
Dedi Mulyadi Klaim Bisa...
Dedi Mulyadi Klaim Bisa Gaji Warga Jakarta Rp10 Juta Per KK, Pengamat: Ambisi untuk Pilpres 2029
Infografis
Miliarder Elon Musk...
Miliarder Elon Musk Sebut Amerika Serikat sedang Menuju Bangkrut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved