Golkar-Demokrat Diusulkan Ulang Koalisi 2004, Syarief Hasan Sebut 2024 Masih Jauh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat , Syahrial Nasution mengusulkan agar pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 nanti, Partai Golkar dan Partai Demokrat bisa kembali berkoalisi, mengulang masa kejayaan saat duet Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla (SBY-JK) pada Pemilu 2004 silam.
Menanggapi usulan itu, Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Syarif Hasan melihat bahwa koalisi untuk 2024 masih jauh dan masih terlalu cepat untuk dibahas pembentukan koalisi pada hari ini.
"Kalau untuk 2024 saya pikir masih jauh ya, masih jauh jadi terlalu cepat kita melakukan pembentukan koalisi," ujar Syarif kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/7/2021).
Tapi yang jelas, Syarif melanjutkan, komunikasi di antara partai harus tetap dilakukan karena tanpa pilpres pun komunikasi antarparpol perlu untuk dilakukan. Karena, dari komunikasi itu parpol bisa berinteraksi dan bisa bertukar pikiran tentang bagaimana bangsa ini.
Namun, Wakil Ketua MPR ini menegaskan bahwa masih ada sekitar 2-3 tahun lagi menuju 2024. Dan Partai Demokrat sekarang ini hanya fokus bagaimana berkomunikasi dengan rakyat, menghargai suara rakyat dan memenuhi harapan rakyat.
"Itu dulu, jadi kepentingan rakyat dulu yang kita pikirkan. karena di tengah-tengah pandemi COVID-19 ini, banyak rakyat yang harus diberikan perhatian, kalau bisa sih bantuan. Saya pikir itu," jelasnya.
Adapun komunikasi dengan parpol lain, menurut Syarif, Demokrat banyak berkomunikasi dengan sejumlah parpol, komunikasi dengan PKS, PPP, Gerindra dan semua parpol yang ada.
"Karena kan 2 tahun ke depan masih banyak hal yang menjadi pertimbangan. Kita lihat aja lah, mudah-mudahan yang terbaik untuk bangsa," tandasnya.
Menanggapi usulan itu, Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Syarif Hasan melihat bahwa koalisi untuk 2024 masih jauh dan masih terlalu cepat untuk dibahas pembentukan koalisi pada hari ini.
"Kalau untuk 2024 saya pikir masih jauh ya, masih jauh jadi terlalu cepat kita melakukan pembentukan koalisi," ujar Syarif kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/7/2021).
Tapi yang jelas, Syarif melanjutkan, komunikasi di antara partai harus tetap dilakukan karena tanpa pilpres pun komunikasi antarparpol perlu untuk dilakukan. Karena, dari komunikasi itu parpol bisa berinteraksi dan bisa bertukar pikiran tentang bagaimana bangsa ini.
Namun, Wakil Ketua MPR ini menegaskan bahwa masih ada sekitar 2-3 tahun lagi menuju 2024. Dan Partai Demokrat sekarang ini hanya fokus bagaimana berkomunikasi dengan rakyat, menghargai suara rakyat dan memenuhi harapan rakyat.
"Itu dulu, jadi kepentingan rakyat dulu yang kita pikirkan. karena di tengah-tengah pandemi COVID-19 ini, banyak rakyat yang harus diberikan perhatian, kalau bisa sih bantuan. Saya pikir itu," jelasnya.
Adapun komunikasi dengan parpol lain, menurut Syarif, Demokrat banyak berkomunikasi dengan sejumlah parpol, komunikasi dengan PKS, PPP, Gerindra dan semua parpol yang ada.
"Karena kan 2 tahun ke depan masih banyak hal yang menjadi pertimbangan. Kita lihat aja lah, mudah-mudahan yang terbaik untuk bangsa," tandasnya.
(kri)