Tinggalkan Keluarga, Satgas Nemangkawi Buru Teroris KKB Bertaruh Nyawa Demi NKRI

Rabu, 02 Juni 2021 - 12:24 WIB
loading...
A A A
Kapolri meminta Satgas Nemangkawi harus terus maju memburu dan menangkap seluruh anggota KKB yang selama ini meresahkan masyarakat Papua dengan melancarkan terornya. "Kami pimpinan Polri, siap untuk mendukung apapun dalam rangka menegakan hukum di Papua. Kita jaga Papua dari serangan dan tekanan kelompok manapun," pintanya.

Kepala Operasi Nemangkawi Brigjen Pol Roycke Harry Langie mengatakan, teror yang dilancarkan kelompok teroris ini tidak hanya membuat masyarakat yang datang dari luar Papua ketatukan, tetapi orang asli Papua juga merasakan ketakutan. Polri dan TNI sebagai garda terdepan penjaga keamanan di Republik Indonesia tidak tinggal diam.

"Menjaga NKRI menjadi harga mati. Kami terus memburu mereka (KKB) dengan segala risiko yang ada. Pengegakkan hukum di atas segala-galanya. Papua harus hidup damai, sejahtera dan keluar dari ancaman serta teror yang terus menerus menakuti masyarakat di Papua," kata Roycke Harry.

"Mereka (KKB) memanfaatkan media sosial dalam memberikan informasi bohong (hoaks). Menghasut masyarakat untuk tidak menerima kehadiran TNI-Polri. Meng-upload gambar-gambar yang dilarang sesuai dengan UU ITE. Ini merupakan provokasi dengan menyebarkan informasi hoaks ke tengah masyarakat. Karena itu Tim Siber kami terus memantau dan melakukan penangkapan kepada siapapun yang menyebarkan informasi sesat ke masyarakat. Ujaran kebencian yang menyebar hoaks genosida ras Papua melalui media sosial selalu mereka lakukan. Ini yang kami antisipasi," katanya.

Seiring dengan pernyataan Kapolri, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Prabowo Argo Yuwono mengajak kepada para anggota teroris KKB untuk bersama membangun Papua.

"Kita mengajak orang-orang yang ada di sana, mengajak misalnya dari KKB yang mau turun, silakan. Dia ingin bareng-bareng untuk membangun Papua, silahkan," ungkap Irjen Pol Argo Yuwono, di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (31/5/2021).

Argo Yuwono menambahkan, bahwa tim gabungan yang telah ditugaskan menumpas gerakan KKB di Papua, tetap akan mengedepankan soft approach dengan cara membuka dialog, ketimbang hard approach. "Yang terpenting adalah kita melakukan dialog, kita juga melakukan ada di sana namanya Binmas Nokken dan juga teritorial dari TNI AD, juga dari kepolisian kita bersama-sama di sana memberikan edukasi kepada masyarakat," katanya.

Dialog tersebut, menurut Argo Yuwono, telah dilakukan kepada para kepala daerah kawasannya rawan dan kerap terjadi teror aksi KKB yakni Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak dan Kabupaten Nduga.

"Kemarin sudah kita kumpulkan, kita ajak dialog. Ada para bupati yang kira-kira rawan terhadap KKB. Bupati ini kita ajak, dialog, kita tanya apakah permasalahan yang ada di sana. Apa yang dimau masyarakat itu apa, terutama KKB yang dimau apa," kata Argo Yuwono.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)