Manuver Ganjar Dinilai Tak Wajar dan Terbaca oleh Elite PDIP
loading...

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diduga tengah bermanuver lewat hasrat ingin menjadi calon presiden di Pilpres 2024, berbekal sejumlah hasil survei. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diduga tengah bermanuver lewat hasrat ingin menjadi calon presiden berbekal sejumlah hasil survei. Langkah politik Ganjar menjadi tak wajar sehingga dikucilkan elite PDIP .
Baca juga: Ganjar Pranowo: Saya Tidak Diundang, Kalau Diundang Saya Akan Datang ke Acara Itu
"Publik melihatnya terkait pilpres 2024. Ganjar dinilai bermanuver tak wajar. Makanya langsung dipermalukan dan ditelanjangi oleh dua elite PDIP," ujar Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno di Jakarta Selasa (25/5/2021).
Baca juga: Puan Maharani Minta Seluruh Kader PDIP Solid dan Kompak dalam Satu Barisan
Padahal seperti diketahui, Ganjar berhasil menjabat kembali sebagai Gubernur Jawa Tengah berkat jasa sejumlah kader dan elite PDIP. Yang paling mentereng adalah Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan nonaktif (saat itu) Puan Maharani.
Baca juga: Puan Maharani Sebut Pemimpin Itu di Lapangan Bukan di Sosmed, Sindir Siapa?
Puan kala itu memerintahkan kadernya untuk tak membuang waktu memulai pergerakan guna memenangkan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dalam Pilgub Jateng 2018.
"Sudah waktunya turun ke lapangan, adakan sosialisasi, berpihak pada rakyat berpihak kepada rakyat dan sampaikan PDIP masih ada dan akan menjadi pemenang," ucap Puan saat membuka acara Legislator Summit di Patrajasa Hotel Semarang, Jawa Tengah.
Puan saat itu meminta kadernya untuk habis-habisan dalam mengulang kejayaan partainya memenangi Ganjar. "Kita bangkitkan semangat tempur untuk bisa menang bukan hanya di Pilkada Jateng tapi juga menjadi partai pemenang pemilu di 2019. Jadi tujuannya jangka panjang," lanjut Puan.
Demi memenangkan Ganjar-Yasin, Puan pun meminta kadernya untuk menunjukkan semangat yang sama seperti tim pemenangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam Pilgub Jateng 2013.
Saat itu, Puan menceritakan bagaimana tim pemenangan dengan gigihnya berjuang meski mengetahui tingkat elektabilitas Ganjar-Heru yang hanya tiga persen suara.
"Empat bulan saya enggak pulang dari Jateng. Sebagian besar waktu saya dedikasikan untuk Jateng," paparnya.
Melihat akan hal itu, Adi mengatakan bahwa manuver Ganjar saat ini membuat berang pejabat teras PDIP. Pasalnya keputusan untuk mengusung kader partai di pemilihan presiden harus menunggu keputusan partai.
"Ini tak main-main karena yang nyerang Ganjar orang penting partai," kata Adi.
Ia mengatakan manuver Ganjar disokong hasil sejumlah survei yang mengantarkannya pada kelas papan atas elektabilitas calon presiden 2024
Baca juga: Ganjar Pranowo: Saya Tidak Diundang, Kalau Diundang Saya Akan Datang ke Acara Itu
"Publik melihatnya terkait pilpres 2024. Ganjar dinilai bermanuver tak wajar. Makanya langsung dipermalukan dan ditelanjangi oleh dua elite PDIP," ujar Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno di Jakarta Selasa (25/5/2021).
Baca juga: Puan Maharani Minta Seluruh Kader PDIP Solid dan Kompak dalam Satu Barisan
Padahal seperti diketahui, Ganjar berhasil menjabat kembali sebagai Gubernur Jawa Tengah berkat jasa sejumlah kader dan elite PDIP. Yang paling mentereng adalah Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan nonaktif (saat itu) Puan Maharani.
Baca juga: Puan Maharani Sebut Pemimpin Itu di Lapangan Bukan di Sosmed, Sindir Siapa?
Puan kala itu memerintahkan kadernya untuk tak membuang waktu memulai pergerakan guna memenangkan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dalam Pilgub Jateng 2018.
"Sudah waktunya turun ke lapangan, adakan sosialisasi, berpihak pada rakyat berpihak kepada rakyat dan sampaikan PDIP masih ada dan akan menjadi pemenang," ucap Puan saat membuka acara Legislator Summit di Patrajasa Hotel Semarang, Jawa Tengah.
Puan saat itu meminta kadernya untuk habis-habisan dalam mengulang kejayaan partainya memenangi Ganjar. "Kita bangkitkan semangat tempur untuk bisa menang bukan hanya di Pilkada Jateng tapi juga menjadi partai pemenang pemilu di 2019. Jadi tujuannya jangka panjang," lanjut Puan.
Demi memenangkan Ganjar-Yasin, Puan pun meminta kadernya untuk menunjukkan semangat yang sama seperti tim pemenangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam Pilgub Jateng 2013.
Saat itu, Puan menceritakan bagaimana tim pemenangan dengan gigihnya berjuang meski mengetahui tingkat elektabilitas Ganjar-Heru yang hanya tiga persen suara.
"Empat bulan saya enggak pulang dari Jateng. Sebagian besar waktu saya dedikasikan untuk Jateng," paparnya.
Melihat akan hal itu, Adi mengatakan bahwa manuver Ganjar saat ini membuat berang pejabat teras PDIP. Pasalnya keputusan untuk mengusung kader partai di pemilihan presiden harus menunggu keputusan partai.
"Ini tak main-main karena yang nyerang Ganjar orang penting partai," kata Adi.
Ia mengatakan manuver Ganjar disokong hasil sejumlah survei yang mengantarkannya pada kelas papan atas elektabilitas calon presiden 2024
(maf)
Lihat Juga :