Relawan Jokowi Dorong Duet Ganjar-Sandi di Pilpres 2024

Senin, 24 Mei 2021 - 21:39 WIB
loading...
Relawan Jokowi Dorong...
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dinilai bisa menjadi duet maut di Pilpres 2024. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dinilai bisa menjadi duet maut di Pilpres 2024. Kelompok relawan Jokowi Mania (JoMan) menilai syarat pemenangan Pilpres 2024 adalah pasangan berbasis nasionalis, religius dan milenial.

Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer berpendapat bahwa ketiga syarat itu dimiliki Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno. "Kenapa harus nasionalis karena sejarah pemilu dari Indonesia merdeka hingga hari ini, pemenang pemilu selalu figur nasionalis. Terakhir misal Jokowi. Kedua, Cawapres harus religius sebagai penyeimbang," ujarnya, Senin (24/5/2021).

Terakhir, kata pria yang akrab disapa Noel ini, yang ketiga adalah pada Pemilu 2024, suara pemilih pemula meningkat tajam. Suara kaum milenial ini hanya akan memilih capres dan cawapres yang mewakili atau representasi mereka.

Dia melanjutkan ketiga syarat utama ini hanya dimiliki Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno. Maka itu, dia mengatakan bahwa duet Ganjar dan Sandiaga memiliki peluang terbesar untuk memenangkan kompetisi Pilpres 2024.

"Memang ada sejumlah nama lain yang berpeluang. Tapi saya kira keduanya paling unggulan," tutur Aktivis 98 ini.

Adapun mengenai partai politik, kata Noel, tergantung pada survei. Walaupun bukan pemilik partai, rujukan keputusan dari eksekutif partai dinilai tetap akan melihat kader yang paling berpeluang menang.

"Kalau dilihat survei kan sepertinya stagnasi ya. Prabowo nomor 1. Kedua diisi Ganjar dan terakhir posisi 5 besar diisi Sandiaga," ucapnya.

Dia yakin, duet Ganjar-Sandiaga ini sulit dikalahkan oleh lawan-lawannya. "Duet maut nasionalis religius. Ini pilihan terbaik buat rakyat. Saya yakin Pemilu 2024 tidak akan terlalu keras, sangat SARA dan tidak membelah sekali seperti 2014 dan 2019," pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1931 seconds (0.1#10.140)