Terindentifikasi, 150 Anggota Militan KKB Papua Diburu Aparat

Rabu, 19 Mei 2021 - 17:13 WIB
loading...
Terindentifikasi, 150 Anggota Militan KKB Papua Diburu Aparat
Polri menyatakan bahwa setidaknya ada 150 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, yang telah teridentifikasi. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Sedikitnya ada 150 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang kini telah teridentifikasi. Polri menegaskan akan memburu mereka yang telah dilabeli sebagai teroris tersebut.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengungkapkan, jumlah tersebut dihitung dari mereka yang tergolong sebagai anggota militan kelompok itu.

"Kurang lebih, anggota KKB itu 150 orang yang militan. Namun simpatisannya, kami belum bisa mengetahui jumlahnya seberapa," kata Ramadhan di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Mahfud MD: Pemerintah Belum Terpikir Berlakukan Darurat Sipil dan Militer di Papua

Ramadhan menjelaskan, pihak yang diklasifikasikan sebagai anggota KKB ialah mereka yang melakukan penyerangan menggunakan senjata api. Menurutnya, pemetaan itu sampai saat ini masih dirampungkan oleh aparat TNI-Polri untuk nantinya dilakukan pengejaran.

"Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap para pelakunya," ujar Ramadhan.

Terkait hal itu, dalam penindakan hukum, aparat akan secara tegas terhadap mereka yang tergabung dalam kelompok separatis bersenjata itu. Pasalnya, kata dia, KKB seringkali melakukan penyerangan bukan terhadap aparat TNI-Polri saja, tapi juga masyarakat sipil.

"Jadi ini penindakan atau penegakkan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB)," ucap Ramadhan.

Baca juga: Prajurit TNI Ditembaki di Pegunungan Bintang, Satgas TNI-Polri Kejar KKB Ngalum Kupel

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sebelumnya mengungkap bahwa pemerintah sudah mengidentifikasi sejumlah nama yang melakukan dugaan tindak pidana terorisme di wilayah Papua.

"Pengejaran terhadap segelintir orang sebagai pelaku teror itu dilakukan secara hati-hati dan fokus. Sehingga tidak menimbulkan korban dari warga sipil," kata Mahfud dalam konferensi pers di kantornya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)