Perjuangan Ketua DPR RI Puan Maharani, yang berhasil meminta pemerintah untuk menunda kedatangan WNA ke Indonesia selama berlakunya larangan mudik para WNI. Foto/Istimewa
AAA
JAKARTA - Kalangan muda, khususnya mahasiswa dan milenial, serta kalangan pegiat dunia maya (netizen) mengapresiasi perjuangan Ketua DPR RI Puan Maharani, yang berhasil meminta pemerintah untuk menunda kedatangan warga negara asing (WNA) ke Indonesia selama berlakunya larangan mudik kepada para WNI.
Saat itu Puan menjelaskan, sikap pemerintah untuk menunda kedatangan WNA ke Indonesia selama masa larangan mudik itu tak lain demi rasa keadilan bersama.
Tidak hanya untuk urusan kedatangan WNA yang selama dua pekan terakhir banyak disesalkan para netizen, Nurkhasanah juga mengapresiasi perhatian dan kepedulian Puan yang meminta warga dan aparat pemerintah untuk tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Saat meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Puan memang meminta pihak Bandara Soekarno-Hatta untuk tetap berdisipilin, mengingat bandara tersebut merupakan titik penting dalam pengendalian penularan virus Corona (Covid-19). "Apakah transmisi kota ke kota, negara ke negara masuk ke Indonesia, tergantung dari pengendalian di Soetta," ujar Puan saat itu.
Puan juga sempat berpesan agar tracing dan pengawasan ketat benar-benar dilakukan, guna memastikan penumpang dari luar negeri betul-betul menginap di hotel atau tempat karantina yang telah ditunjuk dan tidak melarikan diri.
Menurut Nurkhasanah, pesan-pesan tersebut tidak hanya menunjukkan kepedulian Ketua DPR kepada segenap masyarakat Indonesia, khususnya dalam kepedulian menghadapi pandemi Covid-19. Menurut Nurkhasanah, pesan-pesan itu dengan tegas membuktikan kedalaman pengetahuan Puan tentang Covid-19 yang datang seiring kepeduliannya tersebut.
"Itu membuktikan bahwa Ketua DPR RI, Dr (HC) Puan Maharani sangat peduli, dan meminta kita semua tidak salah pikir dan hanya melakukan kedisiplinan menjelang dan selama Lebaran, karena bahaya Covid-19 ini nyata dan masih akan berlangsung," kata Nurkhasanah, Sabtu (15/5/2021).
"Itu harus Ibu Puan tegaskan, karena sama sekali tidak tertutup kemungkinan banyak warga yang silap dan hanya focus soal protokol kesehatan dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan pertahanan kita terhadap Covid-19 ini hanya menjelang dan selama Lebaran," sambungnya.
Nurkhasanah menambahkan, atensi Puan Maharani terhadap persoalan kedatangan WNA dan keselamatan warga dari Covid-19 itu tidak hanya diapresiasi kalangan milenial di dunia nyata. Nurkhasanah mengingatkan, kepedulian Puan pun dicatat dan diapresiasi oleh para pegiat dunia maya atau netizen.
Ia menunjuk fakta bahwa pada Jumat malam (14/5) tagar #AtensiKetuaDPR menjadi salah satu top trend Indonesia, dengan lebih dari 10 ribu cuitan di Twitter.
"Jadi, jangan pernah berpikir bahwa para netizen itu autis dan hanya mempedulikan diri mereka masing-masing. Siapa pun yang mereka nilai peduli kepada masyarakat, tentu akan mereka hargai dan hormati. Itu yang mereka lakukan sebagai apresiasi atas kepedulian dan atensi Ibu Puan," ungkap Nurkhasanah.
Menurut dia, hal-hal yang berlangsung di ranah maya itu sering kali lebih jujur dibanding realitas keseharian di masyarakat. "Beda dengan di dunia nyata yang masih memungkinkan orang untuk bermuka dua, di ranah maya para netizen bisa cuek," kata dia.
"Mereka bisa saja tak mempedulikan siapa pun tokoh dan jabatan mereka manakala tokoh itu dirasa tak memberikan kontribusi apa pun. Tapi begitu seseorang dianggap perlu diapresiasi, netizen akan mengapresiasinya tanpa sekat-sekat apa pun," tutup Nurkhasanah.