MUI Desak Dunia Islam Putuskan Hubungan dan Boikot Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mendesak dunia Islam agar memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Tak hanya itu, Abbas juga meminta dunia memboikot segala bentuk perdagangan serta transaksi dengan negara Israel.
Hal itu ditegaskan Abbas merespons serangan keji yang dilakukan oleh pasukan Israel kepada warga Palestina dalam beberapa hari belakangan ini. Dikabarkan, puluhan warga Palestina meninggal dunia akibat serangan pasukan Israel. "Kita mendesak dunia Islam untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel serta memboikot semua bentuk transaksi dan perdagangan dengan negara penjajah dan teroris tersebut," tegas Abbas melalui keterangan resminya, Rabu (12/5/2021).
"Agar pemerintah Israel sadar bahwa dalam kehidupan bersama, dia harus bisa menghormati hak-hak orang lain terutama hak dari rakyat dan bangsa Palestina," imbuhnya.
Menurut Abbas, tindakan tentara Israel memperlakukan anak-anak dan ibu-ibu serta orang tua dari kalangan rakyat Palestina di Kota Yerussalem sangat keji dan kasar. Tindakan itu, sambungnya, tentu tidak bisa diterima sekaligus ditolerir. "Dunia harus mengutuk dan menghentikan tindakan para tentara israel yang biadab tersebut," tekannya.
Ketua PP Muhammadiyah tersebut menilai tindakan kejam tentara Israel terhadap rakyat Palestina dapat menjadi efek domino yang berkepanjangan. Yakni, berpotensi melahirkan tindakan radikalisme serta terorisme di dunia.c"Cara-cara seperti inilah yang mengundang lahirnya tindakan radikalisme dan terorisme sebagai respons dan cara yang bisa mereka lakukan untuk membalas dendam atas kesakitan, kematian dan ketidakadilan yang mereka terima," bebernya.
Atas dasar itu, Abbas meminta agar dunia menghentikan segala bentuk penjajahan oleh Israel di muka bumi, utamanya yang terjadi di Masjid Al-Aqsa. Hal itu untuk mencegah terjadinya tindakan radikalisme dan terorisme. "Di mana, Israel di samping dia sudah merampok dan merampas tanah dari rakyat Palestina, kemudian mereka juga telah mengekang kebebasan umat Islam Palestina untuk beribadah. Bahkan tidak hanya sampai di situ mereka-mereka yang sedang beribadah tersebut mereka tembaki, mereka tendang dan mereka seret bahkan ada anak-anak yang mereka bunuh tanpa ada sedikitpun rasa kasihan," sambungnya.
Tindakan itu, menurut Abbas, sangat jelas tidak bisa diterima dan dibiarkan. Dia berharap agar umat Islam di dunia bersatu dan memberikan perlawanan dengan apapun caranya. "Umat Islam dan warga dunia harus memberikan perlawanan dengan berbagai cara agar hal-hal yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan yang dilakukan oleh Israel tersebut dapat dihapus dan dihentikan," pungkasnya.
Hal itu ditegaskan Abbas merespons serangan keji yang dilakukan oleh pasukan Israel kepada warga Palestina dalam beberapa hari belakangan ini. Dikabarkan, puluhan warga Palestina meninggal dunia akibat serangan pasukan Israel. "Kita mendesak dunia Islam untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel serta memboikot semua bentuk transaksi dan perdagangan dengan negara penjajah dan teroris tersebut," tegas Abbas melalui keterangan resminya, Rabu (12/5/2021).
"Agar pemerintah Israel sadar bahwa dalam kehidupan bersama, dia harus bisa menghormati hak-hak orang lain terutama hak dari rakyat dan bangsa Palestina," imbuhnya.
Menurut Abbas, tindakan tentara Israel memperlakukan anak-anak dan ibu-ibu serta orang tua dari kalangan rakyat Palestina di Kota Yerussalem sangat keji dan kasar. Tindakan itu, sambungnya, tentu tidak bisa diterima sekaligus ditolerir. "Dunia harus mengutuk dan menghentikan tindakan para tentara israel yang biadab tersebut," tekannya.
Ketua PP Muhammadiyah tersebut menilai tindakan kejam tentara Israel terhadap rakyat Palestina dapat menjadi efek domino yang berkepanjangan. Yakni, berpotensi melahirkan tindakan radikalisme serta terorisme di dunia.c"Cara-cara seperti inilah yang mengundang lahirnya tindakan radikalisme dan terorisme sebagai respons dan cara yang bisa mereka lakukan untuk membalas dendam atas kesakitan, kematian dan ketidakadilan yang mereka terima," bebernya.
Atas dasar itu, Abbas meminta agar dunia menghentikan segala bentuk penjajahan oleh Israel di muka bumi, utamanya yang terjadi di Masjid Al-Aqsa. Hal itu untuk mencegah terjadinya tindakan radikalisme dan terorisme. "Di mana, Israel di samping dia sudah merampok dan merampas tanah dari rakyat Palestina, kemudian mereka juga telah mengekang kebebasan umat Islam Palestina untuk beribadah. Bahkan tidak hanya sampai di situ mereka-mereka yang sedang beribadah tersebut mereka tembaki, mereka tendang dan mereka seret bahkan ada anak-anak yang mereka bunuh tanpa ada sedikitpun rasa kasihan," sambungnya.
Tindakan itu, menurut Abbas, sangat jelas tidak bisa diterima dan dibiarkan. Dia berharap agar umat Islam di dunia bersatu dan memberikan perlawanan dengan apapun caranya. "Umat Islam dan warga dunia harus memberikan perlawanan dengan berbagai cara agar hal-hal yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan yang dilakukan oleh Israel tersebut dapat dihapus dan dihentikan," pungkasnya.
(cip)