Menag Bertemu Megawati, Ini yang Dibahas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri . Momen tersebut diunggah Yaqut di akun Facebook-nya.
Dalam pertemuan itu, pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini ditemani Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, dan Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.
"Berdiskusi tentang negeri ini dengan Presiden RI ke-5 bersama Mas Hasto, Prof. Yudian dan Katib Aam PBNU sesore tadi," kata Gus Yaqut dikutip dari akun Facebook-nya, Jumat 30 April 2021.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku banyak mendengar kisah perjalanan Megawati dalam dinamika bernegara sejak era Presiden pertama RI Soekarno hingga saat ini.
Dari cerita itu, Gus Yaqut berkeyakinan bahwa Indonesia yang kaya dengan keragaman ini harus dijaga bersama. Sebab, tidak ada sesuatu pun yang sebanding untuk menggantinya.
"Bu Mega dengan asam garam pengalamannya menceritakan bagaimana dinamika bernegara sejak Bung Karno hingga situasi kontemporer. Berjam-jam pun hanya terasa sebentar. Pengalaman memang guru terbaik. Terima kasih Bu," ungkap Gus Yaqut.
Dalam pertemuan itu, pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini ditemani Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, dan Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.
"Berdiskusi tentang negeri ini dengan Presiden RI ke-5 bersama Mas Hasto, Prof. Yudian dan Katib Aam PBNU sesore tadi," kata Gus Yaqut dikutip dari akun Facebook-nya, Jumat 30 April 2021.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku banyak mendengar kisah perjalanan Megawati dalam dinamika bernegara sejak era Presiden pertama RI Soekarno hingga saat ini.
Dari cerita itu, Gus Yaqut berkeyakinan bahwa Indonesia yang kaya dengan keragaman ini harus dijaga bersama. Sebab, tidak ada sesuatu pun yang sebanding untuk menggantinya.
"Bu Mega dengan asam garam pengalamannya menceritakan bagaimana dinamika bernegara sejak Bung Karno hingga situasi kontemporer. Berjam-jam pun hanya terasa sebentar. Pengalaman memang guru terbaik. Terima kasih Bu," ungkap Gus Yaqut.
(zik)