Belajar dari India, DPR Ingatkan Jangan Euforia Berlebihan Usai Vaksinasi
loading...

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo menyoroti soal kemunculam kasus positif Covid-19 setelah divaksin di sejumlah daerah di Indonesia. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo menyoroti soal kemunculam kasus positif Covid-19 setelah divaksin di sejumlah daerah di Indonesia. Dia mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak lalai dan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19, dan Indonesia harus belajar pada apa yang terjadi di India.
Baca juga: Muhammadiyah Gelar Vaksinasi Lintas Agama di Universitas Buya Hamka
Rahmad menegaskan, setelah divaksin bukan berati membebaskan dari virus, tidak pula kebal dari virus atau tidak akan terpapar Covid-19.
"Terhadap salah kaprah dan kekeliruan pemahaman vaksinasi ini perlu diluruskan kepada masyarakat. Vaksin berfungsi untuk meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh, vaksin juga dapat menghindarkan diri dari terjangkit Covid-19 yang serius atau kejadian yang membuat pasien sakit berat. Jadi seseorang telah divaksin pun masih sangat mungkin sekali terpapar Covid-19," kata Rahmad kepada wartawan, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Percepat Vaksinasi di 12 Kota/Kabupaten Jawa Barat, Bima Arya: Kita Dukung Penuh BAFC19
Menurut politikus PDIP ini, Indonesia harus berkaca dari India yang telah lebih dari 150 juta penduduknya divaksinasi, sehingga muncul euforia seolah setelah divaksin terbebas dari Covid-19. Mayoritas penduduk mengabaikan protokol kesehatan dan dampaknya harus dibayar dengan sangat mahal dengan ledakan 350 ribu kasus positif serta 2.500 gugur per harinya.
"Terhadap fenomena mulai bermunculan di beberapa daerah kita setelah divaksin dan berkaca dari negara India, maka wajib hukumya protokol kesehatan digunakan dalam setiap kesepatan dan kegiatan dengan menerapkan wajib 5M, mengingat hanya dengan cara inilah yang paling efektip kita bisa terhindar dari paparan virus," tegasnya.
Baca juga: Muhammadiyah Gelar Vaksinasi Lintas Agama di Universitas Buya Hamka
Rahmad menegaskan, setelah divaksin bukan berati membebaskan dari virus, tidak pula kebal dari virus atau tidak akan terpapar Covid-19.
"Terhadap salah kaprah dan kekeliruan pemahaman vaksinasi ini perlu diluruskan kepada masyarakat. Vaksin berfungsi untuk meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh, vaksin juga dapat menghindarkan diri dari terjangkit Covid-19 yang serius atau kejadian yang membuat pasien sakit berat. Jadi seseorang telah divaksin pun masih sangat mungkin sekali terpapar Covid-19," kata Rahmad kepada wartawan, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Percepat Vaksinasi di 12 Kota/Kabupaten Jawa Barat, Bima Arya: Kita Dukung Penuh BAFC19
Menurut politikus PDIP ini, Indonesia harus berkaca dari India yang telah lebih dari 150 juta penduduknya divaksinasi, sehingga muncul euforia seolah setelah divaksin terbebas dari Covid-19. Mayoritas penduduk mengabaikan protokol kesehatan dan dampaknya harus dibayar dengan sangat mahal dengan ledakan 350 ribu kasus positif serta 2.500 gugur per harinya.
"Terhadap fenomena mulai bermunculan di beberapa daerah kita setelah divaksin dan berkaca dari negara India, maka wajib hukumya protokol kesehatan digunakan dalam setiap kesepatan dan kegiatan dengan menerapkan wajib 5M, mengingat hanya dengan cara inilah yang paling efektip kita bisa terhindar dari paparan virus," tegasnya.
Lihat Juga :