PDIP dan PBNU Dinilai Siap Back Up Nadiem Asal Syarat Ini Dipenuhi  

Jum'at, 23 April 2021 - 17:05 WIB
loading...
PDIP dan PBNU Dinilai Siap Back Up Nadiem Asal Syarat Ini Dipenuhi  
Nadiem Makarim bisa mendapat dukungan PDIP dan PBNU untuk bertahan di kabinet asal kepentingan keduanya diakomodasi mantan bos Gojek itu. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Roadshow Mendikbud Nadiem Makarim ke sejumlah tokoh dinilai tidak lepas dari isu reshufflekabinet yang juga dilekatkan pada namanya. Tetapi Direktur Eksekutif IPI Karyono Wibowo menilai para tokoh tersebut tidak akan serta merta mendukung Nadiem.

Sebut saja pertemuan Nadiem dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Apakah hasil pertemuan ini menghasilkan dukungan pada Nadiem agar luput dari reshuffle? Menurut Karyono. pertemuan tersebut memang membahas persoalan fundamental yang selama ini menjadi perhatian serius PDIP, yaitu menempatkan Pancasila sebagai bagian terpenting dalam Standar Nasional Pendidikan.



Dalam pertemuan itu, Nadiem memberikan klarifikasi tentang tidak dimasukkannya Pancasila dalam PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan dan hilangnya frase Indonesia pada pelajaran bahasa.

”Dengan demikian, pertemuan tersebut tidak otomatis menjadikan PDIP mendukung Nadiem untuk menempati posisi Kemendikbudristek Ada sejumlah syarat jika PDIP ingin mendukung Nadiem,” katanya dalam pernyataan yang diterima SINDOnews, Jumat (23/4/2021).

Apa yang diinginkan PDIP? Karyono menduga PDIP meminta Nadiem tegas dan berani pasang badan untuk memasukkan kembali Pancasila ke dalam sistem pendidikan nasional. Jika "kontrak politik" itu disepakati, maka Nadiem kemungkinan besar akan didukung PDIP. Tetapi sebaliknya, jika Nadiem tidak konsisten, tidak berani pasang badan memasukkan Pancasila ke dalam Standar Nasional Pendidikan maka PDIP pasti enggan mendukung Nadiem.

”PDIP tentu tidak mau "cek kosong" dalam mendukung mantan bos Gojek itu. Jadi, Pancasila lah yang menjadi taruhan apakah PDIP mendukung Nadiem atau tidak,” tutur dia.



Syarat serupa diyakini juga diminta PBNU ketika ditemui Nadiem yang berkepentingan mengklarifikasi soal hilangnya nama KH Hasyim Ashari dari kamus sejarah. Karena itu, Karyono tidak menampik pertemuan dengan Nadiem dengan PDIP dan PBNU bisa menjadi isyarat dukungan untuknya.

”Dengan syarat: Nadiem harus memperbaiki kesalahan dan meminta maaf; Nadiem harus berani pasang badan dan tegak lurus menegakkan Pancasila, menegakkan islam "rahmatan lilalamin" dan berani membersihkan anasir-anasir pengusung ideologi khilafah, kaum intoleran yang masih bercokol di instansi pendidikan,” ujar Karyono.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1699 seconds (0.1#10.140)