Moeldoko Sebut yang Tahu Jawaban Reshuffle hanya Presiden
loading...
A
A
A
JAKARTA - Isu reshuffle kabinet semakin kencang dalam waktu beberapa hari terakhir ini. Adanya isu ini berawal dari DPR yang setuju dengan surat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melebur Kemenristek ke Kemendikbud dan adanya struktur baru Kementerian Investasi.
Nama selanjutnya adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Adanya Kementerian Investasi tentunya akan berpengaruh pada keberadaan BKPM.
Jika BKPM dibubarkan ada yang memprediksi Bahlil akan jabat Kementerian Investasi. Namun tak sedikit yang menilai perlu ada sosok baru di Kementerian Investasi.
Tentunya, perbincangan mengenai reshuffle ini tidak hanya berhenti di tiga kementerian itu saja. Beberapa menteri pun menjadi sasaran agar Presiden Jokowi melakukan pergantian.
Misalnya saja Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menjadi salah satu nama yang perlu di reshuffle karena kontroversinya terkait perseteruan kepemimpinan di Partai Demokrat.
Lalu ada nama Menteri Perdagangan M Lutfi dan Menteri Pertanian Syahrul yasin Limpo juga diminta diganti karena kontroversi terkait dengan impor beras.
Nama-nama baru pun bermunculan untuk mengisi pos-pos di Kabinet Indonesia Maju. Misalnya saja Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dinilai cocok menduduki Kemendikbud dan Riset.
Lalu ada juga nama Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (NU) Witjaksono yang disebut-sebut sudah dipanggil Presiden Jokowi untuk menduduki kursi Menteri Investasi.
Bahkan ada nama Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama dan Mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang juga dinilai cocok duduki Kementerian Investasi.
Nama selanjutnya adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Adanya Kementerian Investasi tentunya akan berpengaruh pada keberadaan BKPM.
Jika BKPM dibubarkan ada yang memprediksi Bahlil akan jabat Kementerian Investasi. Namun tak sedikit yang menilai perlu ada sosok baru di Kementerian Investasi.
Tentunya, perbincangan mengenai reshuffle ini tidak hanya berhenti di tiga kementerian itu saja. Beberapa menteri pun menjadi sasaran agar Presiden Jokowi melakukan pergantian.
Misalnya saja Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menjadi salah satu nama yang perlu di reshuffle karena kontroversinya terkait perseteruan kepemimpinan di Partai Demokrat.
Lalu ada nama Menteri Perdagangan M Lutfi dan Menteri Pertanian Syahrul yasin Limpo juga diminta diganti karena kontroversi terkait dengan impor beras.
Nama-nama baru pun bermunculan untuk mengisi pos-pos di Kabinet Indonesia Maju. Misalnya saja Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dinilai cocok menduduki Kemendikbud dan Riset.
Lalu ada juga nama Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (NU) Witjaksono yang disebut-sebut sudah dipanggil Presiden Jokowi untuk menduduki kursi Menteri Investasi.
Bahkan ada nama Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama dan Mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang juga dinilai cocok duduki Kementerian Investasi.