Zakat Membentuk Harmoni Kemasyarakatan
loading...
A
A
A
WAWANCARA KHUSUS
KETUA BAZNAS NOOR ACHMAD
Gebrakan Presiden Jokowi dengan meluncurkan Gerakan Cinta Zakat beberapa hari lalu patut diapresiasi. Ada harapan besar agar potensi zakat yang mencapai ratusan triliun rupiah bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di balik gerakan tersebut, ada Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas ) yang menjadi penggagasnya. Terkait ide Gerakan Cinta Zakat itu, Ketua Baznas periode 2020-2025 Noor Achmad memiliki semangat besar untuk mengajak masyarakat Indonesia mencintai salah satu rukun Islam ini.
Bagaimana Noor melihat arti sesungguhnya dari Gerakan Cinta Zakat bagi bangsa ini? Seperti apa respons Noor saat hidupnya kini didedikasikan untuk aktivitas sosial? Berikut petikan wawancara khusus Koran Sindo dengan Noor Achmad di Jakarta, kemarin.
Bagaimana awal mula adanya Gerakan Cinta Zakat?
Gerakan Cinta Zakat ini adalah aspirasi dari masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta berbagai ormas Islam yang kemudian kami sampaikan kepada Presiden, dan beliau sangat setuju.
Gerakan ini sangat cocok dengan apa yang dipikirkan Presiden. Pertimbangan lain, zakat itu merupakan rukun Islam yang wajib dilaksanakan tetapi sosialisasinya belum maksimal. Masyarakat juga masih belum paham kewajiban zakat seperti apa.
Kita mencoba terus mendekatkan ini kepada masyarakat sehingga cinta zakat yang artinya gerakan cinta untuk mengajarkan bagaimana mencintai harta sebagai bagian dari milik Allah SWT.
Apa makna tersirat dari Gerakan Cinta Zakat?
Gerakan Cinta Zakat menyadarkan kita semua bahwa di samping kekayaan yang dimiliki pribadi, ada milik orang lain. Baznas ingin mengetuk hati kaum muslimin di Indonesia, bahwa ada hak orang lain pada harta kita seperti yang Allah SWT sampaikan melalui Al-Qur'an.
Gerakan Cinta Zakat kami maknai sebagai satu gerakan di mana orang memiliki hubungan kekuatan Ilahiyah atau ketuhanannya. Dari harta ketuhanannya itu lalu diimplementasikan dalam gerakan insaniah atau hubungan manusia.
Dari situ timbul hubungan bermasyarakat. Jadi, Gerakan Cinta Zakat menghubungkan tiga kekuatan; kekuatan Tuhan, manusia dan masyarakat. Sehingga, jika ada harta yang harus dikeluarkan maka di situ ada juga yang bersama-sama sama ikut mengelola. Karena ini kaitannya dengan masyarakat sehingga itulah yang disebut dengan Amil, yang disebut dalam Al-Qur'an.
Baca juga: Baznas Minta Jokowi Segera Terbitkan Perpres Zakat PNS
Jadi, sebesar apa pentingnya Amil ?
Amil itu sangat penting karena disitulah mereka memfasilitasi sekaligus juga memberikan literasi kepada orang orang yang memiliki harta atau Muzaki. Harta ketuhanan itu yang sebenarnya milik para Mustahiq (yang berhak menerima zakat). Mustahiq ini dalam konteks kemanusiaan yang sudah ditetapkan dalam Al-Qur'an ada delapan golongan.
Apa tujuan dari Gerakan Cinta Zakat ini?
Tujuan akhir dari gerakan ini adalah bagaimana membentuk harmoni kemasyarakatan. Inilah kekuatan yang diciptakan agar manusia dapat hidup saling memberi keselamatan, saling membantu.
Ini sesuai dengan tujuan yang Allah SWT maksud dalam Al-Qur'an bahwa harta itu tidak hanya berputar pada orang yang punya harta saja. Sehingga dari Gerakan Cinta Zakat, tiga komponen tercipta sebuah hubungan. Hubungan antara Allah SWT dengan Muzaki, komponen manusia itu sendiri antara Amil, Muzaqi dan Mustahiq tercipta kedamaian harmoni.
Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena filantropi tumbuh positif, bagaimana dengan Ramadan tahun ini?
Itulah fenomena asli masyarakat muslim dan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu kami juga menegaskan Gerakan Cinta Zakat sebenarnya ialah menyalurkan keinginan masyarakat muslim dan masyarakat asli Indonesia yang sedang berderma memberi bantuan kepada orang. Sehingga, apa yang kami sampaikan tidak ada yang keberatan atau menjadi masalah.
Bagaimana respons dari stakeholder yang nanti diatur dalam Perpres?
Kami sudah mendapat banyak respon dari para ASN. Mereka berpendapat setuju dengan Perpres ini. Menurut beberapa dari mereka, ini bagus. Artinya mereka merasa ada yang mengingatkan untuk memotong gaji mereka dengan tujuan berzakat. Daripada terlupa, banyak yang seperti itu memang dipotong juga tidak banyak, kan? Hanya 2,5% saja kalau sudah zakat sudah harta mereka sudah bersih semua.
Nilai yang tidak seberapa itu bisa membersihkan harta maupun diri sendiri. Perlu disadari oleh kita bersama karena berkahnya orang yang memberi zakat itu luar biasa. Dalam Alquran disebutkan, apabila manusia melipatgandakan hartanya, tidak ada artinya bagi Allah. Berbeda jika berzakat akan ada nilainya dan ditambah oleh Allah serta keluarga pun InsyaAllah dijaga oleh Allah SWT.
Makna zakat itu sendiri bisa disebut bersih bisa disebut pertumbuhan tapi dua makna itu jika digabung zakat itu untuk membersihkan diri sekaligus untuk menumbuhkan suatu kehidupan manusia dan keluarganya. Bisa kita lihat bila satu perusahaan kehidupan pemiliknya sering berzakat hidupnya akan damai akan selalu senang. Perusahaan yang mengeluarkan zakat setahu saya dia akan terus berkembang jadi gerakan ini yang perlu kita harus dengungkan bersama-sama.
Anda kan akademisi dan juga pernah menjadi wakil rakyat. Bagaimana respons saat mengetahui mendapat amanah bertugas di Baznas?
Saya menyadari saya ini sudah tua, sudah mencapai apa yang saya harapkan selama ini. Saya selalu ingin mencoba untuk hidup bagi masyarakat sehingga saya merasa di Baznas ini yang paling tepat karena disitulah saya bisa mengabdi bisa berbuat banyak untuk masyarakat.
Di sela kesibukan di Baznas, apakah masih tetap berhubungan dengan masyarakat?
Saya masih menjabat sebagai ketua Yayasan Wahid Hasyim sehingga setiap minggu saya harus ke Semarang, Jawa Tengah. Jabatan lain, ketua Masjid Agung Jawa Tengah juga Ketua Yayasan Masjid Agung Semarang. Masjid itu juga menyita perhatian saya karena memiliki tanah puluhan hektare. Masjid Agung Jawa Tengah termasuk masjid besar di Asia karena tanahnya dapat dikelola dengan sebaik-baiknya. Hal-hal semacam itu seperti memang sudah passion hidup saya dan bagian hidup.
Saya bahagia karena dari situ Allah SWT memberikan banyak kepada saya dan keluarga sehingga membuat saya terus bersyukur bisa berbuat banyak untuk orang lain
Saya membuat kampus, rumah sakit, majelis taklim dan itu saya anggap sebuah keberhasilan daripada prestasi yang lain. Sementara untuk politik saya benar benar off, karena di Baznas tidak boleh berpolitik. Sejak saya berencana ke Baznas saya mengundurkan diri dari keseluruhan kegiatan politik.
KETUA BAZNAS NOOR ACHMAD
Gebrakan Presiden Jokowi dengan meluncurkan Gerakan Cinta Zakat beberapa hari lalu patut diapresiasi. Ada harapan besar agar potensi zakat yang mencapai ratusan triliun rupiah bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di balik gerakan tersebut, ada Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas ) yang menjadi penggagasnya. Terkait ide Gerakan Cinta Zakat itu, Ketua Baznas periode 2020-2025 Noor Achmad memiliki semangat besar untuk mengajak masyarakat Indonesia mencintai salah satu rukun Islam ini.
Bagaimana Noor melihat arti sesungguhnya dari Gerakan Cinta Zakat bagi bangsa ini? Seperti apa respons Noor saat hidupnya kini didedikasikan untuk aktivitas sosial? Berikut petikan wawancara khusus Koran Sindo dengan Noor Achmad di Jakarta, kemarin.
Bagaimana awal mula adanya Gerakan Cinta Zakat?
Gerakan Cinta Zakat ini adalah aspirasi dari masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta berbagai ormas Islam yang kemudian kami sampaikan kepada Presiden, dan beliau sangat setuju.
Gerakan ini sangat cocok dengan apa yang dipikirkan Presiden. Pertimbangan lain, zakat itu merupakan rukun Islam yang wajib dilaksanakan tetapi sosialisasinya belum maksimal. Masyarakat juga masih belum paham kewajiban zakat seperti apa.
Kita mencoba terus mendekatkan ini kepada masyarakat sehingga cinta zakat yang artinya gerakan cinta untuk mengajarkan bagaimana mencintai harta sebagai bagian dari milik Allah SWT.
Apa makna tersirat dari Gerakan Cinta Zakat?
Gerakan Cinta Zakat menyadarkan kita semua bahwa di samping kekayaan yang dimiliki pribadi, ada milik orang lain. Baznas ingin mengetuk hati kaum muslimin di Indonesia, bahwa ada hak orang lain pada harta kita seperti yang Allah SWT sampaikan melalui Al-Qur'an.
Gerakan Cinta Zakat kami maknai sebagai satu gerakan di mana orang memiliki hubungan kekuatan Ilahiyah atau ketuhanannya. Dari harta ketuhanannya itu lalu diimplementasikan dalam gerakan insaniah atau hubungan manusia.
Dari situ timbul hubungan bermasyarakat. Jadi, Gerakan Cinta Zakat menghubungkan tiga kekuatan; kekuatan Tuhan, manusia dan masyarakat. Sehingga, jika ada harta yang harus dikeluarkan maka di situ ada juga yang bersama-sama sama ikut mengelola. Karena ini kaitannya dengan masyarakat sehingga itulah yang disebut dengan Amil, yang disebut dalam Al-Qur'an.
Baca juga: Baznas Minta Jokowi Segera Terbitkan Perpres Zakat PNS
Jadi, sebesar apa pentingnya Amil ?
Amil itu sangat penting karena disitulah mereka memfasilitasi sekaligus juga memberikan literasi kepada orang orang yang memiliki harta atau Muzaki. Harta ketuhanan itu yang sebenarnya milik para Mustahiq (yang berhak menerima zakat). Mustahiq ini dalam konteks kemanusiaan yang sudah ditetapkan dalam Al-Qur'an ada delapan golongan.
Apa tujuan dari Gerakan Cinta Zakat ini?
Tujuan akhir dari gerakan ini adalah bagaimana membentuk harmoni kemasyarakatan. Inilah kekuatan yang diciptakan agar manusia dapat hidup saling memberi keselamatan, saling membantu.
Ini sesuai dengan tujuan yang Allah SWT maksud dalam Al-Qur'an bahwa harta itu tidak hanya berputar pada orang yang punya harta saja. Sehingga dari Gerakan Cinta Zakat, tiga komponen tercipta sebuah hubungan. Hubungan antara Allah SWT dengan Muzaki, komponen manusia itu sendiri antara Amil, Muzaqi dan Mustahiq tercipta kedamaian harmoni.
Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena filantropi tumbuh positif, bagaimana dengan Ramadan tahun ini?
Itulah fenomena asli masyarakat muslim dan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu kami juga menegaskan Gerakan Cinta Zakat sebenarnya ialah menyalurkan keinginan masyarakat muslim dan masyarakat asli Indonesia yang sedang berderma memberi bantuan kepada orang. Sehingga, apa yang kami sampaikan tidak ada yang keberatan atau menjadi masalah.
Bagaimana respons dari stakeholder yang nanti diatur dalam Perpres?
Kami sudah mendapat banyak respon dari para ASN. Mereka berpendapat setuju dengan Perpres ini. Menurut beberapa dari mereka, ini bagus. Artinya mereka merasa ada yang mengingatkan untuk memotong gaji mereka dengan tujuan berzakat. Daripada terlupa, banyak yang seperti itu memang dipotong juga tidak banyak, kan? Hanya 2,5% saja kalau sudah zakat sudah harta mereka sudah bersih semua.
Nilai yang tidak seberapa itu bisa membersihkan harta maupun diri sendiri. Perlu disadari oleh kita bersama karena berkahnya orang yang memberi zakat itu luar biasa. Dalam Alquran disebutkan, apabila manusia melipatgandakan hartanya, tidak ada artinya bagi Allah. Berbeda jika berzakat akan ada nilainya dan ditambah oleh Allah serta keluarga pun InsyaAllah dijaga oleh Allah SWT.
Makna zakat itu sendiri bisa disebut bersih bisa disebut pertumbuhan tapi dua makna itu jika digabung zakat itu untuk membersihkan diri sekaligus untuk menumbuhkan suatu kehidupan manusia dan keluarganya. Bisa kita lihat bila satu perusahaan kehidupan pemiliknya sering berzakat hidupnya akan damai akan selalu senang. Perusahaan yang mengeluarkan zakat setahu saya dia akan terus berkembang jadi gerakan ini yang perlu kita harus dengungkan bersama-sama.
Anda kan akademisi dan juga pernah menjadi wakil rakyat. Bagaimana respons saat mengetahui mendapat amanah bertugas di Baznas?
Saya menyadari saya ini sudah tua, sudah mencapai apa yang saya harapkan selama ini. Saya selalu ingin mencoba untuk hidup bagi masyarakat sehingga saya merasa di Baznas ini yang paling tepat karena disitulah saya bisa mengabdi bisa berbuat banyak untuk masyarakat.
Di sela kesibukan di Baznas, apakah masih tetap berhubungan dengan masyarakat?
Saya masih menjabat sebagai ketua Yayasan Wahid Hasyim sehingga setiap minggu saya harus ke Semarang, Jawa Tengah. Jabatan lain, ketua Masjid Agung Jawa Tengah juga Ketua Yayasan Masjid Agung Semarang. Masjid itu juga menyita perhatian saya karena memiliki tanah puluhan hektare. Masjid Agung Jawa Tengah termasuk masjid besar di Asia karena tanahnya dapat dikelola dengan sebaik-baiknya. Hal-hal semacam itu seperti memang sudah passion hidup saya dan bagian hidup.
Saya bahagia karena dari situ Allah SWT memberikan banyak kepada saya dan keluarga sehingga membuat saya terus bersyukur bisa berbuat banyak untuk orang lain
Saya membuat kampus, rumah sakit, majelis taklim dan itu saya anggap sebuah keberhasilan daripada prestasi yang lain. Sementara untuk politik saya benar benar off, karena di Baznas tidak boleh berpolitik. Sejak saya berencana ke Baznas saya mengundurkan diri dari keseluruhan kegiatan politik.
(ynt)