Elektabilitas Meroket, Survei: Airlangga, Tokoh Parpol yang Punya Tiket dan Paling Cocok Jadi Presiden 2024!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Popularitas dan elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar mulai terkerek. Terbukti dari hasil survei Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menyebutkan, Airlangga memiliki elektabilitas tertinggi sebagai tokoh partai politik yang cocok menjadi presiden di Indonesia pada tahun 2024.
Tingkat elektabilitas Airlangga dalam survei KedaiKOPI tersebut mencapai angka 17,6 persen. Ia jauh meninggalkan beberapa tokoh partai politik lainnya yang layak atau dianggap sebagai calon presiden di Pilpres tahun 2024.
"Dalam elektabilitas tokoh parpol di sini Ketum Golkar Airlangga Hartarto 17,6 persen," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam diskusi virtual, Senin (12/4/2021).
Dalam survei itu, responden diberikan pertanyaan dari tokoh partai politik berikut ini siapa yang menurut Anda berpotensi terpilih menjadi presiden di 2024. Airlangga Hartarto adalah tokoh parpol yang hingga kini sudah secara resmi memiliki dukungan dari partai politik. Dalam Rapimnas lalu, Partai Golkar sudah menyatakan secara bulat mendukung pencalonan Airlangga sebagai calon presiden. Ini berbeda dengan tokoh-tokoh lain yang hingga kini belum secara resmi didukung oleh partainya.
Kunto Adi juga menjelaskan, setelah Airlangga Hartarto , barulah nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto muncul di peringkat kedua. Prabowo memiliki persentase sebesar 15,6 persen. Sementara Sandiaga Uno, politisi Partai Gerindra lainnya, berada di peringkat ketiga memperoleh angka sebesar 13,7 persen.
Kedua tokoh Gerindra tersebut berpasangan menjadi lawan dari Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 lalu. Untuk Pilpres 2024, nama Prabowo diprediksi kembali akan dicalonkan oleh Gerindra. Namun, nama Sandiaga hingga kini belum memiliki tiket sama sekali untuk agenda 2024.
Airlangga juga jauh meninggalkan dua tokoh parpol lainnya. Misalnya, nama politisi PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang hanya mendapatkan angka 9,6 persen dalam survei tersebut.
Di urutan keenam barulah muncul nama Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan angka 9,0 persen. AHY kabarnya juga sudah digadang-gadang maju sebagai capres oleh Partai Demokrat namun hingga kini juga belum ada dukungan resmi dari partai tersebut.
Nama tokoh parpol lainnya yang muncul adalah Presiden PKS Ahmad Syaikhu dengan angka 8,3 persen. Politisi PKS ini sempat bertarung dalam Pilgub Jabar 2018 namun kalah bersaing dengan Ridwal Kamil.
Selanjutnya, mantan Wakil Presiden yang juga politisi Partai Golkar Jusuf Kalla berada di urutan kedelapan dengan raihan 5,9 persen. Posisinya sangat jauh tertinggal dibandingkan popularitas dan elektabilitas Airlangga Hartarto yang berada di urutan pertama. Begitu pula dengan Ketua Umum PDI-P sekaligus Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri yang memperoleh angka 4,8 persen.
Di posisi yang sama didukuki politisi Partai Nasdem Ahmad Syahroni dengan angka 4,8 persen. Survei KedaiKOPI ini dilakukan kepada 1.260 responden yang tersebar di 34 provinsi Indonesia pada 29 Maret hingga 4 April 2021.
Menurut Kunto Adi, mayoritas responden dalam survei ini berusia 25 sampai 40 tahun, serta memiliki Pendidikan tamat SLTA sederajat. Survei dilakukan dengan metode wawancara via telepon.
Tingkat elektabilitas Airlangga dalam survei KedaiKOPI tersebut mencapai angka 17,6 persen. Ia jauh meninggalkan beberapa tokoh partai politik lainnya yang layak atau dianggap sebagai calon presiden di Pilpres tahun 2024.
"Dalam elektabilitas tokoh parpol di sini Ketum Golkar Airlangga Hartarto 17,6 persen," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam diskusi virtual, Senin (12/4/2021).
Dalam survei itu, responden diberikan pertanyaan dari tokoh partai politik berikut ini siapa yang menurut Anda berpotensi terpilih menjadi presiden di 2024. Airlangga Hartarto adalah tokoh parpol yang hingga kini sudah secara resmi memiliki dukungan dari partai politik. Dalam Rapimnas lalu, Partai Golkar sudah menyatakan secara bulat mendukung pencalonan Airlangga sebagai calon presiden. Ini berbeda dengan tokoh-tokoh lain yang hingga kini belum secara resmi didukung oleh partainya.
Kunto Adi juga menjelaskan, setelah Airlangga Hartarto , barulah nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto muncul di peringkat kedua. Prabowo memiliki persentase sebesar 15,6 persen. Sementara Sandiaga Uno, politisi Partai Gerindra lainnya, berada di peringkat ketiga memperoleh angka sebesar 13,7 persen.
Kedua tokoh Gerindra tersebut berpasangan menjadi lawan dari Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 lalu. Untuk Pilpres 2024, nama Prabowo diprediksi kembali akan dicalonkan oleh Gerindra. Namun, nama Sandiaga hingga kini belum memiliki tiket sama sekali untuk agenda 2024.
Airlangga juga jauh meninggalkan dua tokoh parpol lainnya. Misalnya, nama politisi PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang hanya mendapatkan angka 9,6 persen dalam survei tersebut.
Di urutan keenam barulah muncul nama Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan angka 9,0 persen. AHY kabarnya juga sudah digadang-gadang maju sebagai capres oleh Partai Demokrat namun hingga kini juga belum ada dukungan resmi dari partai tersebut.
Nama tokoh parpol lainnya yang muncul adalah Presiden PKS Ahmad Syaikhu dengan angka 8,3 persen. Politisi PKS ini sempat bertarung dalam Pilgub Jabar 2018 namun kalah bersaing dengan Ridwal Kamil.
Selanjutnya, mantan Wakil Presiden yang juga politisi Partai Golkar Jusuf Kalla berada di urutan kedelapan dengan raihan 5,9 persen. Posisinya sangat jauh tertinggal dibandingkan popularitas dan elektabilitas Airlangga Hartarto yang berada di urutan pertama. Begitu pula dengan Ketua Umum PDI-P sekaligus Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri yang memperoleh angka 4,8 persen.
Di posisi yang sama didukuki politisi Partai Nasdem Ahmad Syahroni dengan angka 4,8 persen. Survei KedaiKOPI ini dilakukan kepada 1.260 responden yang tersebar di 34 provinsi Indonesia pada 29 Maret hingga 4 April 2021.
Menurut Kunto Adi, mayoritas responden dalam survei ini berusia 25 sampai 40 tahun, serta memiliki Pendidikan tamat SLTA sederajat. Survei dilakukan dengan metode wawancara via telepon.
(zik)