Menunggu Kiprah Partai Ummat dan Masyumi Reborn, Ancaman Partai Islam?
loading...

Partai Ummat dan Masyumi Reborn. Foto/Ilustrasi/Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Pasca Pemilu 2019, sejumlah partai politik (parpol) Islam baru bermunculan, yakni Partai Ummat dan Masyumi Reborn.
Partai Ummat merupakan besutan mantan Ketua MPR yang juga pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Amien mendirikan Partai Ummat setelah keluar dari PAN karena merasa tak sejalan dengan pemimpinnya, Zulkifli Hasan. Beberapa loyalis Amien Rais pun ikut membentuk Partai Ummat.
Sedangkan Partai Masyumi Reborn diketahui dipimpin oleh Ahmad Yani, mantan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB). Rencananya, Partai Masyumi Reborn akan diluncurkan pada bulan Ramadhan tahun ini. Kedua partai politik itu hingga kini belum mendaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.Baca juga: Jelang Deklarasi, Partai Ummat Sudah Terbentuk di Seluruh Kecamatan di DKI
Sebelum Partai Ummat dan Masyumi Reborn didirikan, sudah ada beberapa partai bernapaskan Islam menjadi peserta Pemilu, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Lalu, mampukah Partai Ummat dan Masyumi Reborn mengambil ceruk suara pemilih muslim?
“Keduanya memang rebutan ceruk pemilih Islam. Pemilih Islam itu bukan hanya diperebutkan oleh kedua partai tersebut,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Sabtu 10 April 2021.
Ujang berpendapat, ceruk suara pemilih muslim juga diperebutkan oleh partai Islam lain dan partai nasionalis. “Partai-partai nasionalis juga punya organisasi-organisasi sayap yang dibentuk untuk mengambil ceruk suara Islam,” ujar Ujang.
Mengenai apakah Partai Ummat dan Masyumi Reborn mampu lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold, Ujang menilai itu bergantung pada usaha dan kerja keras kedua partai Islam baru itu dalam meraih simpati publik. “Bagi partai baru sulit untuk lolos parliamentary threshold (PT), namun itu harus bisa dipatahkan oleh kedua partai tersebut,” tutur Ujang.Baca juga: Ahmad Yani Ketua Umum Masyumi Reborn, Targetkan Lolos Parlemen
Sementara itu, Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Kunto Adi Wibowo menilai keberadaan Partai Ummat dan Masyumi Reborn bisa menjadi ancaman bagi partai-partai Islam yang sudah ada selama ini.
“Terutama bagi PPP, PAN, apalagi kalau Amien Rais ceruk pasarnya sangat bersinggungan dengan PAN, ini merupakan ancaman bagi partai-partai yang ada, dan terutama bagi PKS karena dia partai Islam satu-satunya partai oposisi yang mungkin bisa dapat keuntungan dari positioning itu kalau dimanfaatkan betul,” ujar Kunto kepada SINDOnews secara terpisah.
Partai Ummat merupakan besutan mantan Ketua MPR yang juga pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Amien mendirikan Partai Ummat setelah keluar dari PAN karena merasa tak sejalan dengan pemimpinnya, Zulkifli Hasan. Beberapa loyalis Amien Rais pun ikut membentuk Partai Ummat.
Sedangkan Partai Masyumi Reborn diketahui dipimpin oleh Ahmad Yani, mantan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB). Rencananya, Partai Masyumi Reborn akan diluncurkan pada bulan Ramadhan tahun ini. Kedua partai politik itu hingga kini belum mendaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.Baca juga: Jelang Deklarasi, Partai Ummat Sudah Terbentuk di Seluruh Kecamatan di DKI
Sebelum Partai Ummat dan Masyumi Reborn didirikan, sudah ada beberapa partai bernapaskan Islam menjadi peserta Pemilu, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Lalu, mampukah Partai Ummat dan Masyumi Reborn mengambil ceruk suara pemilih muslim?
“Keduanya memang rebutan ceruk pemilih Islam. Pemilih Islam itu bukan hanya diperebutkan oleh kedua partai tersebut,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Sabtu 10 April 2021.
Ujang berpendapat, ceruk suara pemilih muslim juga diperebutkan oleh partai Islam lain dan partai nasionalis. “Partai-partai nasionalis juga punya organisasi-organisasi sayap yang dibentuk untuk mengambil ceruk suara Islam,” ujar Ujang.
Mengenai apakah Partai Ummat dan Masyumi Reborn mampu lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold, Ujang menilai itu bergantung pada usaha dan kerja keras kedua partai Islam baru itu dalam meraih simpati publik. “Bagi partai baru sulit untuk lolos parliamentary threshold (PT), namun itu harus bisa dipatahkan oleh kedua partai tersebut,” tutur Ujang.Baca juga: Ahmad Yani Ketua Umum Masyumi Reborn, Targetkan Lolos Parlemen
Sementara itu, Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Kunto Adi Wibowo menilai keberadaan Partai Ummat dan Masyumi Reborn bisa menjadi ancaman bagi partai-partai Islam yang sudah ada selama ini.
“Terutama bagi PPP, PAN, apalagi kalau Amien Rais ceruk pasarnya sangat bersinggungan dengan PAN, ini merupakan ancaman bagi partai-partai yang ada, dan terutama bagi PKS karena dia partai Islam satu-satunya partai oposisi yang mungkin bisa dapat keuntungan dari positioning itu kalau dimanfaatkan betul,” ujar Kunto kepada SINDOnews secara terpisah.
Lihat Juga :