Produk Nggak Bagus-Bagus Amat tapi Dibeli Masyarakat, Marzuki Alie: Itulah SBY
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat Marzuki Alie menyampaikan kegelisahannya terhadap fenomena politik yang terjadi saat ini. Kegelisahan itu ditumpahkan Marzuki melalui akun Twitter pribadinya @marzukialie_MA, Rabu (7/4/2021).
Dia menyatakan, banyak sekali narasi-narasi dungu, yang membuat bertanya-tanya apa benar mereka ini hasil dari proses pendidikan yang salah.
"Saya hanya ingin mengumpakan, ada produk yang gak bagus2 amat, tapi karena keahlian dalam memasarkan, produk itu dibeli masyarakat. Itulah cintoh sby barang bagus," katanya.
Baca juga: Ditolak Pemerintah, Kubu Moeldoko Malah Sarankan SBY yang Bikin Partai Baru
Artinya, Marzuki mengatakan, ada barang bagus di masyarakat, tapi karena tak bisa memasarkan, dan tak ada jaringan distribusi yang kuat, maka belum tentu dikenal oleh pasar.
"Itulah guna belajar marketing. Untuk politik ada konsentrasi marketing politik. Dengan online saja saat ini gak gampang," kata pria yang juga mantan Ketua DPR RI itu.
Marzuki menambahkan, pada Pilpres 2024, awalnya popularitas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya sekitar 15%, jauh di bawah Megawati Soekarnoputri. Namun, ia kemudian membentuk jaringan partai, fans club, dan lain-lain, perlahan-lahan SBY semakin dikenal dengan tagline SBY Demokrat, Demokrat SBY.
"Mknya sy sampaikan banyak barang bagus kalah krn mslh marketing," cuitnya.
Baca juga: Demokrat Moeldoko Ditolak Menkumham, Marzuki Alie: Kami Tahu, Kami Siap Kalah
Lihat Juga: 4 Kapolri Sebelum Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada yang Menjabat di Era SBY dan Jokowi
Dia menyatakan, banyak sekali narasi-narasi dungu, yang membuat bertanya-tanya apa benar mereka ini hasil dari proses pendidikan yang salah.
"Saya hanya ingin mengumpakan, ada produk yang gak bagus2 amat, tapi karena keahlian dalam memasarkan, produk itu dibeli masyarakat. Itulah cintoh sby barang bagus," katanya.
Baca juga: Ditolak Pemerintah, Kubu Moeldoko Malah Sarankan SBY yang Bikin Partai Baru
Artinya, Marzuki mengatakan, ada barang bagus di masyarakat, tapi karena tak bisa memasarkan, dan tak ada jaringan distribusi yang kuat, maka belum tentu dikenal oleh pasar.
"Itulah guna belajar marketing. Untuk politik ada konsentrasi marketing politik. Dengan online saja saat ini gak gampang," kata pria yang juga mantan Ketua DPR RI itu.
Marzuki menambahkan, pada Pilpres 2024, awalnya popularitas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya sekitar 15%, jauh di bawah Megawati Soekarnoputri. Namun, ia kemudian membentuk jaringan partai, fans club, dan lain-lain, perlahan-lahan SBY semakin dikenal dengan tagline SBY Demokrat, Demokrat SBY.
"Mknya sy sampaikan banyak barang bagus kalah krn mslh marketing," cuitnya.
Baca juga: Demokrat Moeldoko Ditolak Menkumham, Marzuki Alie: Kami Tahu, Kami Siap Kalah
Lihat Juga: 4 Kapolri Sebelum Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada yang Menjabat di Era SBY dan Jokowi
(abd)