Ini Jajaran Kendaraan Tempur Andalan Kavaleri di Indonesia
loading...
A
A
A
BANDUNG - Dalam kegiatan Press Tour yang digelar oleh Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), awak media mendapat kesempatan untuk melihat deretan Kendaraan Tempur (Ranpur) yang biasa digunakan untuk berlatih di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav), Padalarang, Jawa Barat. Letda Kav Syafi'i sebagai Danton 3 Kompi 2 Dendemlat Pusdikkav menerangkan sejumlah Ranpur yang digunakan di satuan Kavaleri se-Indonesia.
"Saya akan menjelaskan Ranpur-ranpur yang digunakan dalam jajaran kavaleri di Indonesia. Pertama panser Commando Scott buatan dari Amerika dengan senjata utama M60 kaliber 7,62 MM digunakan oleh satuan kavaleri Paspampres yang berada di Jakarta," kata Syafi'i di Pusdikkav, Padalarang, Jawa Barat, Sabtu (27/3/2021).
Ia menambahkan, beberapa kendaraan tempur lainnya seperti Panser V 150 buatan Amerikarika Serikat dengan jumlah awak ranpur 8 personel. Senjata utama Panser V 150 adalah M60 Kaliber 7,62 mm. (Baca juga; KSAL Ajukan Modernisasi Ranpur Amfibi dan KRI ke Kemhan )
Ranpur selanjutnya, ada Panser Tarantula dari Korea dengan sejata utama Canon kaliber 90 mm diawaki 3 orang. Tarantula digunakan oleh kavaleri di Indonesia, di antaranya Kompi Kavaleri 2 di Yogjakarta, Sidoarjo, Bandung, dan Pekanbaru.
"Perbedaan antara tank dan panser terletak di rodanya. Untuk panser menggunakan ban dan tank menggunakan rantai," tegas Syafi'i. (Baca juga; Melihat Bongkar Pasang Meriam dan Reparasi Tank Ala Siswa Pusdikpal Kodiklatad Cimahi )
Ranpur selanjutnya, adalah tank Scorpion buatan Inggris dengan senjata utama canon 90 mm diawaki oleh 3 personel. Ada Ranpur AMX APC (Angkut Personel) karena dapat mengangkut satu regu kavaleri dengan senjata utama kaliber 17,7 mm. "Walau ranpur tua tapi masih bisa digunakan di lapangan," ungkapnya.
Selain itu masih ada lagi sejumlah ranpur seperti buatan Perancis dan dua buatan Jerman yakni Leopard DTV dan Leopard 2A4. Di Pusdikkav, sebelum para siswa praktik langsung, terlebih dahulu belajar menggunakan simulator.
Gunnery Skill Trainer Letda Kav Gamas Putra Adi Danton III Kompi Tank Dendemlat mengatakan, siswa dibagi dua pelatihan. "Ada yang kursus menembak dan mengemudi. Meskipun tempat berbeda mereka disatukan dalam satu latihan. Untuk mendidik satu penembak butuh waktu 1,5 bulan, dimulai dari teori, praktik, simulasi, dan latihan menembak," katanya.
Lihat Juga: 7 Letjen TNI AD Bertugas di Mabes TNI, Nomor 4 Gabungkan Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama Akmil 1993
"Saya akan menjelaskan Ranpur-ranpur yang digunakan dalam jajaran kavaleri di Indonesia. Pertama panser Commando Scott buatan dari Amerika dengan senjata utama M60 kaliber 7,62 MM digunakan oleh satuan kavaleri Paspampres yang berada di Jakarta," kata Syafi'i di Pusdikkav, Padalarang, Jawa Barat, Sabtu (27/3/2021).
Ia menambahkan, beberapa kendaraan tempur lainnya seperti Panser V 150 buatan Amerikarika Serikat dengan jumlah awak ranpur 8 personel. Senjata utama Panser V 150 adalah M60 Kaliber 7,62 mm. (Baca juga; KSAL Ajukan Modernisasi Ranpur Amfibi dan KRI ke Kemhan )
Ranpur selanjutnya, ada Panser Tarantula dari Korea dengan sejata utama Canon kaliber 90 mm diawaki 3 orang. Tarantula digunakan oleh kavaleri di Indonesia, di antaranya Kompi Kavaleri 2 di Yogjakarta, Sidoarjo, Bandung, dan Pekanbaru.
"Perbedaan antara tank dan panser terletak di rodanya. Untuk panser menggunakan ban dan tank menggunakan rantai," tegas Syafi'i. (Baca juga; Melihat Bongkar Pasang Meriam dan Reparasi Tank Ala Siswa Pusdikpal Kodiklatad Cimahi )
Ranpur selanjutnya, adalah tank Scorpion buatan Inggris dengan senjata utama canon 90 mm diawaki oleh 3 personel. Ada Ranpur AMX APC (Angkut Personel) karena dapat mengangkut satu regu kavaleri dengan senjata utama kaliber 17,7 mm. "Walau ranpur tua tapi masih bisa digunakan di lapangan," ungkapnya.
Selain itu masih ada lagi sejumlah ranpur seperti buatan Perancis dan dua buatan Jerman yakni Leopard DTV dan Leopard 2A4. Di Pusdikkav, sebelum para siswa praktik langsung, terlebih dahulu belajar menggunakan simulator.
Gunnery Skill Trainer Letda Kav Gamas Putra Adi Danton III Kompi Tank Dendemlat mengatakan, siswa dibagi dua pelatihan. "Ada yang kursus menembak dan mengemudi. Meskipun tempat berbeda mereka disatukan dalam satu latihan. Untuk mendidik satu penembak butuh waktu 1,5 bulan, dimulai dari teori, praktik, simulasi, dan latihan menembak," katanya.
Lihat Juga: 7 Letjen TNI AD Bertugas di Mabes TNI, Nomor 4 Gabungkan Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama Akmil 1993
(wib)