Ini Harapan Konfederasi Pekerja Nasional terhadap Direksi Baru BPJamsostek

Rabu, 24 Maret 2021 - 17:49 WIB
loading...
Ini Harapan Konfederasi Pekerja Nasional terhadap Direksi Baru BPJamsostek
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Ristadi menyambut baik jajaran Direksi dan Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) yang baru.
A A A
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Ristadi menyambut baik jajaran Direksi dan Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) yang baru. Menurutnya banyak harapan baik yang bakal diwujudkan jajaran direksi anyar tersebut.

Beberapa di antaranya, kata dia, jajaran Direksi BPJamsostek melakukan komunikasi serta dialog yang baik dengan setiap stakeholder, seperti pimpinan serikat buruh sebagai representasi peserta BPJamsostek. “Kami ini representasi penanam saham utama di BPJamsostek, selama ini memang komunikasi dilakukan pada momen-momen tertentu,” katanya.

Berikutnya, kata Ristadi, BPJamsostek diharapkan berani melakukan peningkatan program-program manfaat tambahan bagi peserta BPJamsostek, seperti program bantuan usaha bagi para pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). “Apalagi seperti kita ketahui, banyak pekerja yang harus kehilangan pekerjaan akibat dari dampak Pandemi Covid-19 dan mereka kesulitan secara ekonomi,” ujarnya.

Mengenai pelayanan, dia melihat pelayanan BPJamsostek sekarang ini sudah baik tetapi masih ada yang perlu ditingkatkan. Salah satunya, BPJamsostek terus berupaya dalam berinovasi memberikan percepatan pelayanan kepada peserta khususnya di kantor-kantor cabang.

Terkait isu dugaan korupsi di tubuh BPJamsostek, dari data yang didapatkan, Ristadi beranggapan hal tersebut terjadi karena penurunan nilai saham. Dirinya percaya, BPJamsostek diisi oleh orang-orang yang berpengalaman dan kompeten dalam mengelola keuangan.

“Perekonomian saat ini sedang drop, karena dampak pandemi, kemudian saham mengalami penurunan. Saya kira, ini bukan hal yang disengajakan. Jadi ini memang ‘kecelakaan’ investasi saham dan dampak pandemi Covid-19. Mudah-mudahan setelah pandemi selesai, saham-saham yang dimiliki BPJamsostek kembali membaik,” katanya.

Kendati demikian dirinya tetap menghormati proses yang tengah berlangsung dan menunggu hasil penyidikan yang dilakukan Kejagung RI.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Konfederasi Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) Eko Darwanto. Menurutnya, direksi baru ini merupakan formasi yang cukup sempurna. Karena dari tujuh, empat di antaranya dari luar dan tiga di dalam (internal) maka itu akan mempercepat proses move on alias transformasi menjadi lebih lincah.

"Ke depannya ini kan tantangannya lebih besar. Misalnya dalam kondisi pandemi Covid-19 ini dituntut untuk tetap memberikan pelayanan cepat, apalagi dengan tidak semua peserta memiliki pengetahuan IT atau teknologi yang tinggi. Harapan kami juga, lebih ditingkatkan pelayanan kepada teman peserta yang ingin melakukan klaim. Apalagi bakal ada program JKP, ini tentu memberikan tantangan kepada manajemen yang baru untuk bagaimana mensinergikan program baru dengan program yang lain," katanya saat pertemuan antara Direksi BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) dengan konfederasi serikat pekerja atau buruh Indonesia, Jumat (19/3/2021).

Dia menilai pelayanan BPJamsostek saat ini cukup baik bahkan lebih bagus karena ada lapak asik online. Itu memberikan suatu manfaat yang sangat baik dan harus dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan terobosan-terobosan anyar.

"Terkait kasus dugaan korupsi, saya kira kasus ini harus dilihat secara objektif di lapangan. Seperti apa sebenarnya, jangan sampai kasus ini disamakan dengan Jiwasraya atau Asabri, harus dilihat secara dalam terlebih dahulu. Kalau menurut saya yang pernah menjabat sebagai Dewas BPJamsostek selama lima tahun, ini adalah sebagai risiko bisnis," katanya.

Portofolio BPJamsostek, kata dia, memperbolehkan menggunakan dana ini untuk bertransaksi di saham dan reksadana dan sudah sesuai dengan undang undang. "Kalau memang tidak ada tindak pidana korupsi ya katakan saja. Jangan sampai menjadi bola liar, karena akan merusak tatanan semua. Siapa yang mempunyai dana sekitar sekitar Rp500 triliun? Saya kira ini akan berbahaya jika kerja Kejaksaan Agung tidak menyelidikinya secara objektif akan mengguncang pasar modal," tuturnya.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pertemuan Direksi dengan para konfederasi serikat buruh ini merupakan sebagian dari pengenalan pada stakeholder utama serta dibukanya jalur komunikasi yang konstruktif untuk kerja sama di kemudian hari.

“Kami akan selalu transparan, karena BPJS Ketenagakerjaan dan para serikat buruh akan saling bekerja sama, maka harus ada kepercayaan. Kalau kita dapat kepercayaan dari mereka maka kami akan lebih mudah dalam bekerja dan tidak dicurigai,” ucapnya.

Dia juga menyampaikan target BPJS Ketenagakerjaan ke depan. “Jelas kita akan memperbanyak kepesertaan atau coverage. Saat ini kepesertaan baru 30 persen dari total pekerja Indonesia. Maka target kami menuju ke angka lebih dari 50 persen kepesertaan dari total pekerja Indonesia," katanya.

Selain itu BPJamsostek akan memperbaiki pelayanan dalam waktu dekat. “Kita juga akan memperbaiki bisnis proses di dalam, manual dikurangi. Intinya kita akan mendigitalisasi BPJS Ketenagakerjaan,” ucapnya.
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1119 seconds (0.1#10.140)