Said Aqil Siroj: Tidak Usah Panik Hadapi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) KH Said Aqil Siroj meminta semua pihak tidak panik dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Hal itu disampaikan Said Aqil dalam dialog Solidaritas Global: Nahdlatul Ulama dan Diplomasi Indonesia di Tengah Covid-19.
"Hal ini sebenarnya tidak usah membuat kita panik, justru kita semakin sadar bahwa semua ini menggugah kita agar kita lebih solid, lebih bersatu dalam menghadapi satu penderitaan satu tantangan ini," ujar Said Aqil dalam dialog yang digelar secara virtual, Selasa (19/5/2020).
Said Aqil jug mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah menjadi ujian yang sangat besar untuk membuat semua pihak dapat berbenah diri. "Agar kita berbenah dalam berbagai aspek mengoreksi interaksi kemanusiaan sekaligus pola relasi manusia dengan alam dan Tuhan Maha Pencipta," katanya.
Said Aqil juga menyebut penyebaran virus corona yang sedemikian masif menyebabkan perubahan-perubahan drastis dalam tata kelola kehidupan manusia. Sebagian besar negara terkena dampak signifikan, termasuk dalam sektor kesehatan, ekonomi, politik, maupun sosial kemasyarakatan. ( ).
"Negara-negara modern dengan ekonomi yang kuat maupun negara-negara berkembang juga mengalami kesulitan sekaligus memiliki tantangan masing-masing di tengah pandemi Covid-19 ini. Secara global lebih dari 300 ribu manusia dari berbagai negara meninggal dunia, juga lebih dari 4 juta orang terinfeksi virus ini dengan masing-masing tantangan pelayanan kesehatan yang dihadapi pemerintah di masing-masing wilayah bekerja keras untuk menangani pandemi Covid-19 ini," katanya.
Maka dari itu, Said Aqil meminta semua pihak untuk menjadikan pandemi Covid-19 sebagai peringatan untuk dapat berbenah diri dan menjalankan perintah Allah SWT. "Oleh karena itu, mari kita jadikan wabah tha'un Covid-19 ini sebagai tazkirah yang memberi peringatan keras kepada kita semua agar lebih kita bisa mengendalikan diri kita agar menuju ke arah yang sesuai dengan aturan atau sunnatullah."
"Hal ini sebenarnya tidak usah membuat kita panik, justru kita semakin sadar bahwa semua ini menggugah kita agar kita lebih solid, lebih bersatu dalam menghadapi satu penderitaan satu tantangan ini," ujar Said Aqil dalam dialog yang digelar secara virtual, Selasa (19/5/2020).
Said Aqil jug mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah menjadi ujian yang sangat besar untuk membuat semua pihak dapat berbenah diri. "Agar kita berbenah dalam berbagai aspek mengoreksi interaksi kemanusiaan sekaligus pola relasi manusia dengan alam dan Tuhan Maha Pencipta," katanya.
Said Aqil juga menyebut penyebaran virus corona yang sedemikian masif menyebabkan perubahan-perubahan drastis dalam tata kelola kehidupan manusia. Sebagian besar negara terkena dampak signifikan, termasuk dalam sektor kesehatan, ekonomi, politik, maupun sosial kemasyarakatan. ( ).
"Negara-negara modern dengan ekonomi yang kuat maupun negara-negara berkembang juga mengalami kesulitan sekaligus memiliki tantangan masing-masing di tengah pandemi Covid-19 ini. Secara global lebih dari 300 ribu manusia dari berbagai negara meninggal dunia, juga lebih dari 4 juta orang terinfeksi virus ini dengan masing-masing tantangan pelayanan kesehatan yang dihadapi pemerintah di masing-masing wilayah bekerja keras untuk menangani pandemi Covid-19 ini," katanya.
Maka dari itu, Said Aqil meminta semua pihak untuk menjadikan pandemi Covid-19 sebagai peringatan untuk dapat berbenah diri dan menjalankan perintah Allah SWT. "Oleh karena itu, mari kita jadikan wabah tha'un Covid-19 ini sebagai tazkirah yang memberi peringatan keras kepada kita semua agar lebih kita bisa mengendalikan diri kita agar menuju ke arah yang sesuai dengan aturan atau sunnatullah."
(zik)