Milenial Diajak Pahami Islam Secara Utuh

Rabu, 17 Maret 2021 - 03:25 WIB
loading...
Milenial Diajak Pahami...
kaum milenial harus belajar dari guru atau ustaz yang berkualitas yang memiliki pemahaman Islam yang utuh, Islam yang rahmatan lil alamin.
A A A
JAKARTA - Kaum muda atau milenial harus bisa memaknai agama Islam secara utuh sebagai agama yang menyenangkan. Untuk itu, kaum milenial harus belajar dari guru atau ustaz yang berkualitas yang memiliki pemahaman Islam yang utuh, Islam yang rahmatan lil alamin.

“Kita perlu melibatkan para anak muda itu agar mereka dapat memahami agama Islam secara utuh,” ujar Pengamat Timur Tengah Dr Zuhairi Misrawi di Jakarta, Senin 15 Maret 2021.

Dia menilai anak muda harus sering mendengarkan ceramah yang membangun dan menyejukkan. Bukan ceramah-ceramah ekstrem tidak relevan untuk generasi muda.



Selain itu, generasi muda untuk saling berbaur. Jangan hanya mengandalkan ceramah ustaz dari Youtube. Anak-anak muda, menurutnya harus diajak agar tidak memilih ustaz-ustaz yang radikal. Kalau pun harus menonton ceramah Youtube, pilih ustaz-ustaz yang dakwahnya menyejukkan.

”Kita sebagai orang tua harus mampu mengingatkan anak-anak kita dan saudara kita. Harus dipahamkan jangan hanya menonton (ceramah-red) Youtube yang viewer-nya paling banyak. Karena kebenaran itu tidak selalu ditentukan dengan kuantitas, tapi dari kualitas,” tutur Zuhairi.

Dia mengajak para milenial untuk bisa menyaring isu atau klaim yang sengaja disebarkan kelompok yang sengaja ingin merusak Islam dan Indonesia.

Menurut dia, Indonesia presidennya beragama Islam, ormas paling banyak Islam, bahkan secara jumlah umat Islam adalah mayoritas. Tidak tepat jika dikatakan umat Islam di Indonesia ini dizalimi.

Menurutnya, cara berfikir seperti itu adalah cara berfikir yang salah. Tugas generasi muda Islam dan umat Islam indonesia pada umumnya adalah memberikan inspirasi, memberikan solusi bagi negeri ini dan dunia.

”Kita harus berjuang bersama-sama biar umat Islam ini menjadi bagian dari solusi,” tuturnya.

Zuhairi pun mengajak semua pihak untuk memahami hikmah Isra Mikraj yang baru saya diperingati umat Muslim di seluruh dunia. Menurut dia, Isra Miraj ini memiliki dua esensi. Pertama, terkait hablum minannas, bahwa supaya diterima oleh Allah, di antara manusia harus membangun ukhuwah atau persaudaraan, sebagai sebuah bangsa harus bersatu dan bersaudara.

”Tidak boleh berkonflik apalagi menyebarkan hoaks yang bisa menimbulkan fitnah di antara sesama. Ini adalah garis yang harus kita lalui dalam membangun peradaban Indonesia. Hablum Minannas-nya harus kuat karena itu esensi dari Isra,” katanya.



Dia melanjutkan, setelah bersatu dan bersaudara tidak ada konflik tidak ada saling fitnah dan lain-lain lalu hablum minallah. Memohon kepada Allah supaya menurunkan rahmat-Nya. Itu diwujudkan dengan perintah salat yang artinya mengingat Allah.

”Supaya kita mengingat Allah bahwa kita semua ini adalah ciptaan Allah, qadarullah. Semuanya mulia apa pun agamanya, apa pun mahzabnya, apa pun etnisnya. Kita ini mulia di sisi Allah. Maka perjalanan Isra Mikraj itulah yang menggambarkan hablum minannas menjadi hablum minallah,” jelasnya.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)