Bantu Tangani Corona, Perempuan Ini Banting Setir Jadi Sopir Ambulans

Jum'at, 17 April 2020 - 23:19 WIB
loading...
Bantu Tangani Corona, Perempuan Ini Banting Setir Jadi Sopir Ambulans
Ika Dewi Maharani, menjadi satu-satunya sukarelawan medis perempuan di bawah naungan Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Ika bertugas sebagai sopir ambulans.Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Menjadi relawan tentu bukan hal mudah. Apalagi relawan bencana nasional seperti pandemi virus Corona (Covid-19). Kedisiplinan sudah pasti menjadi hal utama. Jika lengah, bukan tidak mungkin diri kita sendiri yang akan terpapar virus berbahaya itu.

Ika Dewi Maharani, menjadi satu-satunya sukarelawan medis perempuan di bawah naungan Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Ika bertugas sebagai sopir ambulans.

Angka kasus Corona yang tinggi di Jakarta ditambah dengan jumlah petugas ambulans yang kurang memadai membulatkan tekat Ika untuk menjadi sopir ambulans.

"Dengan keahlian yang saya miliki, saya bisa menyetir, saya basic-nya perawat. Jadi pas, saya sesuai dengan panggilan hati, dengan kemampuan yang saya punya, saya harus melayani," tuturnya.

Tergabung dalam sebuah asosiasi profesi perawat Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI), Ika yang berasal dari Maluku Utara saat ini menjalani hidup di mess yang disediakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan bertugas di rumah sakit Universitas Indonesia.

Menangani pasien di rumah sakit menjadi hal biasa bagi Ika. Namun mengantarkan pasien ke rumah sakit menjadi tantangan tersendiri. Mahasiswa salah satu universitas di Surabaya ini mengaku menjadi supir ambulans merupakan pengalaman pertama dalam hidupnya. "Untuk ambulans baru pertama kali di dalam hidup saya, tapi ya gitu, ternyata di ambulans tidak semudah yang kita bayangkan," katanya seperti ditulis dalam siaran pers Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang diterima SINDOnews, Jumat (17/4/2020).

"Sudah bunyikan sirine, tapi kadang orang-orang di sekitar kita tidak peka untuk memberikan jalan buat kita karena kita mengangkut pasien, ya untung ada orang dengan kesadaran memberikan jalan, jadi kita tetap dengan cepat membawa pasien ke tempat yang dirujuk," sambung Ika.( )

Bertugas mengantarkan pasien dalam pengawasan (PDP) atau pun pasien positif Covid-19 membuat Ika berisiko besar terinfeksi virus Corona.

Dalam menjalankan tugasnya itu, dia mengatakan "safety" adalah kunci utama. Menggunakan alat perlindungan diri (APD) menjadi wajib bagi Ika sebelum berangkat bertugas. Tidak hanya agar dirinya aman, tetap juga agar para pasien tetap aman.

Meski telah mengenakan APD, sebagai manusia biasa, Ika mengaku perasaan takut ada dalam dirinya, namun semangat kemanusiaan yang dia rasakan jauh lebih tinggi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1629 seconds (0.1#10.140)