Buka Rapat Pimpinan TNI 2021, Marsekal Hadi Tjahjanato Soroti Ancaman Siber
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2021 di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (16/2/2021).
Rapim yang diikuti 333 peserta dari tiga matra yakni TNI AD, AL dan AU ini mengangkat tema “TNI Kuat, Solid, Profesional, Dicintai Rakyat Siap Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Serta Menjaga Persatuan Kesatuan Bangsa Demi Keutuhan NKRI”. Rapim TNI ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam sambutannya mengatakan, penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit TNI dimanapun berada yang bertugas, baik di daerah perbatasan, rawan konflik dan beberapa daerah yang terkena musibah bencana alam. Sekaligus mereka yang berada di garda terdepan dalam memerangi Covid-19. ”Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh prajurit yang ditugaskan di wilayah perbatasan seperti Indonesia-PNG. Wilayah rawan yang saat ini menjadi perhatian kita semua seperti di wilayah Papua, Intan Jaya khususnya adalah di titik-titik komando taktis Sugapa, Hitadipa, Titigi, Mamba dan yang lainnya,” ungkapnya.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu TNI terlibat sangat intens dalam berbagai peristiwa yang menjadi sorotan publik, seperti penanggulangan kelompok bersenjata di Papua, distribusi vaksin Covid-19, jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182, bencana alam gempa bumi di Mamuju Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan, tanah longsor di berbagai daerah lainnya. “Hal ini menunjukkan bahwa seluruh prajurit TNI beserta seluruh alutsistanya siap dan siaga hadir di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, saya apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada prajurit yang rela untuk melaksanakan tugas demi stabilitas keamanan di NKRI,” kata Panglima TNI.
Panglima TNI juga menyampaikan dalam Rapim TNI 2021 ini juga membahas beberapa isu strategis yang terjadi seperti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang telah melahirkan senjata sosial baru yaitu internet, siber dan media sosial yang harus menjadi perhatian bersama. “Kekuatan medsos telah menggulirkan kerusuhan di beberapa negara seperti Eropa, Amerika Serikat, Myanmar dan Thailand,” ucapnya.
Kekuatan internet dan medsos, kata dia, telah digunakan untuk menyebarkan faham radikalisme dan terorisme. Dimana dunia maya telah menjadi domain untuk perekrutan generasi radikal dan teroris yang juga memanfaatkan media sosial untuk propaganda-propagandanya. Rapat Pimpinan TNI Tahun 2021 merupakan kesempatan untuk melakukan refleksi atas pelaksanaan tugas pokok TNI ke depan. “Dinamika lingkungan strategis harus dihadapi dengan perhitungan yang cermat dan terukur agar dapat menjadi keuntungan bagi kepentingan nasional,” tutup Panglima TNI.
Pada kesempatan Rapat Pimpinan TNI 2021 kali ini dihadirkan pula beberapa narasumber d iantaranya Menhan RI Prabowo Subianto, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo.
Rapim yang diikuti 333 peserta dari tiga matra yakni TNI AD, AL dan AU ini mengangkat tema “TNI Kuat, Solid, Profesional, Dicintai Rakyat Siap Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Serta Menjaga Persatuan Kesatuan Bangsa Demi Keutuhan NKRI”. Rapim TNI ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam sambutannya mengatakan, penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit TNI dimanapun berada yang bertugas, baik di daerah perbatasan, rawan konflik dan beberapa daerah yang terkena musibah bencana alam. Sekaligus mereka yang berada di garda terdepan dalam memerangi Covid-19. ”Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh prajurit yang ditugaskan di wilayah perbatasan seperti Indonesia-PNG. Wilayah rawan yang saat ini menjadi perhatian kita semua seperti di wilayah Papua, Intan Jaya khususnya adalah di titik-titik komando taktis Sugapa, Hitadipa, Titigi, Mamba dan yang lainnya,” ungkapnya.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu TNI terlibat sangat intens dalam berbagai peristiwa yang menjadi sorotan publik, seperti penanggulangan kelompok bersenjata di Papua, distribusi vaksin Covid-19, jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182, bencana alam gempa bumi di Mamuju Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan, tanah longsor di berbagai daerah lainnya. “Hal ini menunjukkan bahwa seluruh prajurit TNI beserta seluruh alutsistanya siap dan siaga hadir di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, saya apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada prajurit yang rela untuk melaksanakan tugas demi stabilitas keamanan di NKRI,” kata Panglima TNI.
Panglima TNI juga menyampaikan dalam Rapim TNI 2021 ini juga membahas beberapa isu strategis yang terjadi seperti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang telah melahirkan senjata sosial baru yaitu internet, siber dan media sosial yang harus menjadi perhatian bersama. “Kekuatan medsos telah menggulirkan kerusuhan di beberapa negara seperti Eropa, Amerika Serikat, Myanmar dan Thailand,” ucapnya.
Kekuatan internet dan medsos, kata dia, telah digunakan untuk menyebarkan faham radikalisme dan terorisme. Dimana dunia maya telah menjadi domain untuk perekrutan generasi radikal dan teroris yang juga memanfaatkan media sosial untuk propaganda-propagandanya. Rapat Pimpinan TNI Tahun 2021 merupakan kesempatan untuk melakukan refleksi atas pelaksanaan tugas pokok TNI ke depan. “Dinamika lingkungan strategis harus dihadapi dengan perhitungan yang cermat dan terukur agar dapat menjadi keuntungan bagi kepentingan nasional,” tutup Panglima TNI.
Pada kesempatan Rapat Pimpinan TNI 2021 kali ini dihadirkan pula beberapa narasumber d iantaranya Menhan RI Prabowo Subianto, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo.
(cip)