Sikapi Isu Kudeta, Demokrat Pertimbangkan Buka Mimbar Bebas Demokrasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat , Renanda Bachtar menyampaikan bahwa sampai saat ini partainya tengah mempertimbangkan untuk membuka mimbar bebas demokrasi. Dia menyebut usulan mimbar bebas ini datang dari kader maupun pihak di luar menyikapi isu kudeta kepemimpinan Partai Demokrat .
Renanda menyampaikan bahwa partainya sangat menghargai gagasan ataupun aspirasi pihak-pihak yang bersimpati atas masalah yang menimpa Partai Demokrat. Kendati demikian, kata dia, aspirasi tersebut tentunya harus dipertimbangkan dengan seksama.
"Harus dihitung untuk ruginya," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (7/2/2021) malam.
Tak hanya itu, kata dia, partai Demokrat juga tentu harus mempertimbangkan situasi pandemi COVID-19 ini. Jangan sampai, kegiatan apapun yang dilakukan partainya bisa berpotensi melanggar keadaban dan juga protokol kesehatan yang diakibatkan adanya kerumunan massa yang tidak bisa terantisipasi.
Renanda menambahkan sekalipun Partai Demokrat saat ini akan melawan sekuat tenaga upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa dengan cara-cara tidak terpuji dan melibatkan pihak-pihak dengan reputasi buruk. Namun, partainya tetap ingin melakukannya dengan cara-cara yang baik dan 'proper'.
"Intinya, kami sedang mempertimbangkan semua aspek dan belum memutuskan soal ini," pungkasnya.
Renanda menyampaikan bahwa partainya sangat menghargai gagasan ataupun aspirasi pihak-pihak yang bersimpati atas masalah yang menimpa Partai Demokrat. Kendati demikian, kata dia, aspirasi tersebut tentunya harus dipertimbangkan dengan seksama.
"Harus dihitung untuk ruginya," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (7/2/2021) malam.
Tak hanya itu, kata dia, partai Demokrat juga tentu harus mempertimbangkan situasi pandemi COVID-19 ini. Jangan sampai, kegiatan apapun yang dilakukan partainya bisa berpotensi melanggar keadaban dan juga protokol kesehatan yang diakibatkan adanya kerumunan massa yang tidak bisa terantisipasi.
Renanda menambahkan sekalipun Partai Demokrat saat ini akan melawan sekuat tenaga upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa dengan cara-cara tidak terpuji dan melibatkan pihak-pihak dengan reputasi buruk. Namun, partainya tetap ingin melakukannya dengan cara-cara yang baik dan 'proper'.
"Intinya, kami sedang mempertimbangkan semua aspek dan belum memutuskan soal ini," pungkasnya.
(kri)