Selain Restu Pak Lurah, Moeldoko Klaim Didukung PKB dan Nasdem di 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku telah mendapat restu “Pak Lurah” untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Bahkan mantan panglima TNI itu juga mengklaim ada dua partai di lingkar istana yang mendukungnya.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng berdasarkan informasi yang dikumpulkan Partai Demokrat terkait upaya “kudeta” kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Komunikasi Politik Pejabat Istana Dinilai Kikuk dan Canggung
Menurut Andi, ada sekitar 9 orang mewakili 9 DPC datang ke Jakarta karena undangan pertemuan terkait penyaluran bantuan bencana. Tetapi setibanya di Hotel Aston, kawasan Rasuna Said, mereka justru kaget. “Jakarta malah dipertemukan dengan pak Moeldoko,” kata Andi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (4/2/2021).
(Baca:Diundang Penyaluran Bencana, DPC Demokrat Kaget Ketemu Moeldoko)
Dalam pertemuan itu, lanjut Andi, Moeldoko langsung berbicara tentang Kongres Luar Biasa (KLB) dan menyatakan kesiapannya untuk maju menjadi ketua umum Partai Demokrat melalui KLB. Moeldoko mengatakan bakal maju sebagai calon presiden (capres) di 2024.
Bukan hanya mengklaim direstui Presiden Jokowi dan sejumlah menteri, Moeldoko pun mengaku didukung dua partai politik di lingkaran istana. “Untuk 2024 katanya didukung PKB dan didukung Nasdem, tinggal Demokrat, begitu katanya,” ungkapnya.
Baca Juga: Geser Jakarta, Jawa Timur Pecahkan Rekor dengan 19 Juta Pengendara Motor
Andi mengungkapkan, pertemuan dengan Moeldoko rencananya akan dilanjutkan dalam beberapa gelombang. Tetapi berantakan lantaran sudah terlanjur dilaporkan kepada AHY.
“Maunya beberapa gelombang, tapi ini baru gelombang pertama. Cuma setelah ketemu Pak Moeldoko teman-teman ini malah lapor kepada DPP, malah lapor kepada Ketum. Karena loyal sama ketum,” kata Andi.
(Baca:Max Sopacua Anggap Demokrat Terlalu Takut Hadapi Moeldoko di Pilpres 2024)
Dari laporan kader, lanjut Andi, DPP melakukan penelusuran dari kesaksian para kader dan itu semua dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) masing-masing, supaya jelas kalau tertulis. Itulah alasan kenapa Ketum AHY menanyakan langsung pada Presiden Jokowi lewat surat.
“Karena ada berita begitu-begitu kita tanya sama pak Jokowi, kirim surat baik-baik dengan sopan, benar nggak kata-kata pak Moeldoko itu pada kader-kader kami? Begitu,” ujarnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Hal ini diungkapkan Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng berdasarkan informasi yang dikumpulkan Partai Demokrat terkait upaya “kudeta” kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Komunikasi Politik Pejabat Istana Dinilai Kikuk dan Canggung
Menurut Andi, ada sekitar 9 orang mewakili 9 DPC datang ke Jakarta karena undangan pertemuan terkait penyaluran bantuan bencana. Tetapi setibanya di Hotel Aston, kawasan Rasuna Said, mereka justru kaget. “Jakarta malah dipertemukan dengan pak Moeldoko,” kata Andi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (4/2/2021).
(Baca:Diundang Penyaluran Bencana, DPC Demokrat Kaget Ketemu Moeldoko)
Dalam pertemuan itu, lanjut Andi, Moeldoko langsung berbicara tentang Kongres Luar Biasa (KLB) dan menyatakan kesiapannya untuk maju menjadi ketua umum Partai Demokrat melalui KLB. Moeldoko mengatakan bakal maju sebagai calon presiden (capres) di 2024.
Bukan hanya mengklaim direstui Presiden Jokowi dan sejumlah menteri, Moeldoko pun mengaku didukung dua partai politik di lingkaran istana. “Untuk 2024 katanya didukung PKB dan didukung Nasdem, tinggal Demokrat, begitu katanya,” ungkapnya.
Baca Juga: Geser Jakarta, Jawa Timur Pecahkan Rekor dengan 19 Juta Pengendara Motor
Andi mengungkapkan, pertemuan dengan Moeldoko rencananya akan dilanjutkan dalam beberapa gelombang. Tetapi berantakan lantaran sudah terlanjur dilaporkan kepada AHY.
“Maunya beberapa gelombang, tapi ini baru gelombang pertama. Cuma setelah ketemu Pak Moeldoko teman-teman ini malah lapor kepada DPP, malah lapor kepada Ketum. Karena loyal sama ketum,” kata Andi.
(Baca:Max Sopacua Anggap Demokrat Terlalu Takut Hadapi Moeldoko di Pilpres 2024)
Dari laporan kader, lanjut Andi, DPP melakukan penelusuran dari kesaksian para kader dan itu semua dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) masing-masing, supaya jelas kalau tertulis. Itulah alasan kenapa Ketum AHY menanyakan langsung pada Presiden Jokowi lewat surat.
“Karena ada berita begitu-begitu kita tanya sama pak Jokowi, kirim surat baik-baik dengan sopan, benar nggak kata-kata pak Moeldoko itu pada kader-kader kami? Begitu,” ujarnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(muh)