WHO Catat 66% Kematian di Indonesia Akibat Penyakit Tidak Menular

Kamis, 04 Februari 2021 - 13:42 WIB
loading...
WHO Catat 66% Kematian...
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan data WHO bahwa 66% kematian penduduk Indonesia disebabkan penyakit tidak menular. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Hasto Wardoyo mengungkapkan bidang kesehatan masih menjadi tantangan kependudukan. Ia mengatakan pengendalian penyakit di Indonesia kini mengalami kondisi yang sangat berubah dan berbeda yaitu terjadinya peningkatan penyakit yang tidak menular.

“Sementara penyakit menular masih menjadi beban dari masyarakat. Munculnya penyakit baru ini menjadi satu kondisi yang sangat berbeda,” ungkap Hasto dalam Webinar Implikasi Hasil Sensus Penduduk 2020 Terhadap Kebijakan Pembangunan Kependudukan, Kamis (4/2/2021).

(Baca:Jokowi Ingin BKKBN Gunakan Strategi Kekinian Dampingi Masyarakat)

Hasto mengatakan berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) bahwa penyebab kematian tertinggi di Indonesia bukanlah penyakit menular.

“Berdasarkan data dari WHO 66% penyebab kematian di Indonesia adalah penyakit tidak menular. Angka ini terdiri dari penyakit-penyakit kardiovaskuler, penyakit kanker dan juga diabete, juga penyakit penyakit tidak menular lainnya,” katanya.

Di samping itu, kata Hasto, kasus-kasus yang penyakit menular seperti TBC juga masih mengalami satu peningkatan signifikan sejak tahun 2017. “Akan tetapi diperkirakan bahwa sebesar 33% kasus masih belum terlaporkan. Dan angka keberhasilan pengobatan masih berada di angka 83%. Serta terdapat sejumlah 11463 kasus TBC resisten obat, yang resisten terhadap obat,” ungkapnya.

(Baca:Tangani Stunting, Kemendagri akan Berbagi Data Kependudukan dengan BKKBN)

Selain itu, sesuai dengan komitmen Global pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai eliminasi TB di tahun 2030. “Pemerintah menargetkan untuk dapat menurunkan insiden TB angka 190 per 100.000 penduduk dan menurunkan angka kematian menjadi 27 per 100.000 penduduk,” kata Hasto.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1946 seconds (0.1#10.140)