Jokowi Ingatkan Kader Golkar Tumbuhkan Sense of Crisis di Tengah Pandemi

Selasa, 02 Februari 2021 - 17:30 WIB
loading...
Jokowi Ingatkan Kader Golkar Tumbuhkan Sense of Crisis di Tengah Pandemi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kader Partai Golkar untuk menumbuhkan sense of crisis di tengah pandemi Covid-19. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kader Partai Golkar untuk menumbuhkan sense of crisis di tengah pandemi Covid-19. Hal itu penting agar solusi atas persoalan dapat teratasi dengan baik.

"Saya minta pada seluruh kader Partai Golkar dan juga calon kepala daerah untuk belajar dan menimba pengalaman dari situasi saat ini pentingnya untuk memiliki perasaan bahwa situasi yang kita hadapi tidak biasa-biasa saja, sehingga ada sense of crisis," kata Jokowi saat memberi sambutan virtual di acara soft launching Golkar Institute, Selasa (2/2/2021).

Jokowi berujar, dalam menghadapi situasi krisis seperti sekarang ini, pemerintah harus mengetahui situasi lapangan dan menguasai manajemennya. Dengan demikian berbagai hambatan dan kendala dapat dihadapi dan dicarikan solusinya. "Dalam menyelesaikan masalah, kita juga harus mampu menemukan smart shortcut, melakukan terobosan yang inovatif, tidak justru terjebak pada prosedur administratif, dan yang paling penting adalah berorientasi pada outcome, berorientasi pada hasil dan berorientasi pada kemajuan dan kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Menurut Jokowi, saat ini pemerintah sedang mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk mengatasi pandemi Covid-19. Kemudian vaksinasi juga sudah dimulai demi memutus mata rantai penularan. "Kita juga sedang menyeimbangkan rem dan gas mengendalikan penyebaran virus sekaligus melaksanakan berbagai program pemulihan ekonomi nasional, menyiapkan berbagai kebijakan dan program untuk menjawab peluang pascapandemi yang akan menjadi trigger untuk ekonomi bergerak lebih cepat," imbuhnya.

Sudah sekitar 11 bulan Indonesia dilanda wabah Corona. Kata Jokowi, pengalaman selama ini mengajarkan kepada pemerintah bahwa tidak ada formula standar untuk menangani pandemi tersebut. "Pengalaman 11 bulan ini mengajarkan pada kita bahwa dalam menghadapi pandemi tidak ada formula yang standar, yang disebut rumusan formula yang benar juga tidak ada, karena 215 negara di dunia mencari formula yang tepat untuk digunakan di negaranya masing-masing, Karena itu dibutuhkan manajemen untuk mengelola krisis secara cepat dan tepat," tutupnya. Fahreza Rizky
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)