“Perlu ada kecepatan. Itu kuncinya kenapa perlu cepat dilakukan vaksinasi kepada ⅔ populasi agar memiliki antibodi. Nah ini memerlukan keserempakan pusat dan daerah baik tingkat I maupun tingkat II. Bahkan sampai ke desa-desa. Ini perlu dilakukan mobilisasi,” katanya dikutip dari pers rilis Kemendagri, Senin (25/1/2021). Baca juga: Dokter Reisa Tak Bosan Bagikan Tips Cegah Penularan Covid-19: Pakai Masker yang Bener
Dia mengatakan pemerintah pusat berperan untuk pengadaan vaksin. Sementara peran dari pemerintah daerah (Pemda) adalah mempersiapkan infrastruktur yang ada di wilayah masing-masing. “Dimobilisasi, infrastruktur mulai fasilitas kesehatannya, pengadaan vaksinatornya, kemampuan mereka untuk melakukan vaksin,” ujarnya. Baca juga: Update Covid-19: 999.256 Orang Positif, 809.488 Sembuh dan 28.132 Meninggal
Tito juga meminta pemda untuk melakukan monitoring adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Pasalnya, seperti vaksin lainnya kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI vaksin Sinovac bisa saja terjadi. “Kemudian melakukan monitoring untuk menjaga jangan sampai terjadi KIPI atau bisa memitigasi KIPI kejadian ikutan pasca injeksi (vaksinasi) tersebut,” pungkasnya.
Baca Juga:
(cip)