7 Juta Bayi Berpotensi Stunting di 2024, Begini Respons Kepala BKKBN

Senin, 25 Januari 2021 - 15:04 WIB
loading...
7 Juta Bayi Berpotensi...
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, sebanyak 7 juta bayi berpotensi stunting pada 2024 mendatang. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ketua pelaksana untuk percepatan penurunan stunting. Dimana angka stunting ditargetkan turun dari 27% menjadi 14% di 2024.

“Penurunan stunting selama ini selama 5 tahun terakhir masih sekitar 1,6% per tahun. Target presiden seperti disampaikan, 14% (di 2024). Maka kami harus menaikkan percepatan menjadi 2,7% per tahun,” kata Hasto seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (25/1/2021).

Hasto menyebut dalam empat tahun mendatang setidaknya ada 20 juta bayi baru yang lahir. Jika angka stunting sebesar 27% maka kurang lebih 7 juta bayi berpotensi stunting. “Tetapi di 2024 kami harus menekan angka 7,2 juta menjadi hanya 3,4 juta. ini tugas yang cukup menantang. Kami harus memetakan itu dan setiap tahun tidak boleh ada stunting baru sebanyak 680.000. Harus di bawah itu. Tanpa di bawah itu, maka capaian 14% akan sulit. Ini tugas yang tidak ringan,” ungkapnya.

Dia akan segera mempersiapkan struktur dan program kerja di BKKBN terkait hal ini. Dia mengatakan sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa manajemen penurunan angka stunting belum optimal. ”Kami sampaikan, arahan presiden bahwa anggaran sudah jelas. Pemetaan sudah jelas. Maka yang belum optimal adalah manajemennya. Arahan presiden kepada kami harus meningkatkan kualitas manajemen ini. Oleh karena itu, perencanaan untuk penurunan stunting ini harus kami lakukan dengan baik,” pungkasnya. Dita angga
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Program Makan Bergizi...
Program Makan Bergizi Gratis Landasan Menuju Indonesia Emas 2045
Menurunkan Prevalensi...
Menurunkan Prevalensi Stunting
Respons Mahfud MD soal...
Respons Mahfud MD soal Isu Ijazah Palsu Jokowi, Jadi Presidennya Tetap Sah
Kesetaraan Gender dalam...
Kesetaraan Gender dalam Ber-KB
Jokowi Bersedia Jadi...
Jokowi Bersedia Jadi Dewan Pembina Rampai Nusantara
Prabowo Bangga Indonesia...
Prabowo Bangga Indonesia Pernah Dipimpin SBY dan Jokowi
Revolusi Gizi: Momentum...
Revolusi Gizi: Momentum Menuju Indonesia Emas 2045
Ubedilah Badrun Sebut...
Ubedilah Badrun Sebut Efisiensi Anggaran Era Prabowo Akibat Buruknya Pemerintahan Jokowi
Sinopsis One on One...
Sinopsis One on One Bersama Wihaji, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN: Jalan Ninja Atasi Stunting
Rekomendasi
Kondisi Fit, Siti Fadia...
Kondisi Fit, Siti Fadia Nyatakan Siap Diturunkan di Laga Kontra India
Hasil Autopsi Balita...
Hasil Autopsi Balita Tewas Terbakar di Kontrakan Tangerang, Ada Luka di Leher dan Anus
Mendikdasmen Soal Siswa...
Mendikdasmen Soal Siswa Nakal di Jabar Mau Dikirim ke Barak Militer: Tanya ke Ahli Pendidikan
Berita Terkini
Hasan Nasbi Mundur dari...
Hasan Nasbi Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan
9 menit yang lalu
Gelar Apel Kesiapsiagaan...
Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla 2025, Menko Polkam: Tekan Angka Kebakaran
12 menit yang lalu
KDM Mau Kirim Siswa...
KDM Mau Kirim Siswa Bandel ke Barak Militer, Kang Tebe Beri Catatan
1 jam yang lalu
Presiden Aspek Ungkap...
Presiden Aspek Ungkap 10 Harapan Buruh Indonesia di May Day 2025
1 jam yang lalu
Usai Petinggi Berau...
Usai Petinggi Berau Coal dan Pamapersada, Giliran Adaro Jadi Saksi Kasus Minyak Mentah
3 jam yang lalu
Sosok Dani Nur Adiningrat...
Sosok Dani Nur Adiningrat yang Usulkan Solo Jadi Daerah Istimewa, Pernah Dituduh Kumpul Kebo
3 jam yang lalu
Infografis
7 Masjid Tua di Jakarta...
7 Masjid Tua di Jakarta yang Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved