"Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah. Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya," tulis Anies Baswedan di akun Facebooknya, dikutip Minggu (24/1/2021).
(Baca: Anies Diminta Lock Down Jakarta Dua Minggu, Warganet: Pusat Ngga Ngizinin)
Dikatakan Anies, saat itu siang hari menjelang pukul 14.00 WIB, di RSUD Cengkareng, dirinya berdiri di depan layar monitor di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU. "Kami menyaksikan dari dekat. Peristiwa itu dekat. Apalagi kain putih itu menutup wajah dan badan orang yang kita kenal. Momen yang tak berjarak," katanya.
Baca Juga:
Tidak lama kemudian, kata Anies, dirinya menemui keluarganya di depan pintu ruang jenazah. "Duka mereka terasa teramat dalam. Sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan akan terjadi secepat itu. Kebersamaan dan gelak tawa berpuluh tahun keluarga itu, kini tersimpan menjadi kenangan," ungkapnya.
Dalam hitungan jam, menjelang maghrib, jasad itu telah tiba di pemakaman dan siap dimasukkan ke peristirahatan terakhirnya di liang kubur.
"Teman-teman semua, ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular Covid-19 dan berujung pada kematian," tuturnya.
(Baca: Ilmuwan Pertanyakan Pernyataan PM Inggris Soal Covid-19 Jenis Baru)