Dampak Pandemi, Edufecta Lahirkan Portal E-Learning bagi Profesional

Kamis, 14 Januari 2021 - 15:03 WIB
loading...
Dampak Pandemi, Edufecta...
Dampak pandemi, PT Technomedia Interkom Cemerlang secara resmi dipercaya APTISI mengembangkan platform pembelajaran daring untuk seluruh kampus swasta. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Technomedia Interkom Cemerlang secara resmi dipercaya Asosisasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mengembangkan platform pembelajaran daring untuk seluruh kampus swasta seiring belum redanya epidemi virus Corona (Covid-19).

(Baca juga: Ariel Noah Divaksin, Sempat Curhat Soal Musik Terdampak Pandemi)

Salah satu anak usaha dari PT IndoSterling Technomedia ini nantinya menyiapkan Edufecta sebagai portal eLearning untuk digunakan kepada 4 ribu lebih perguruan tinggi swasta yang menjadi anggota APTISI.
Dampak Pandemi, Edufecta Lahirkan Portal E-Learning bagi Profesional

(Baca juga: Dampak Pandemi, Garasi.id Prediksi Beli Mobil Online Bakal Ngetren)

Direktur PT Technomedia Interkom Cemerlang Aguswahyudi Steven mengapresiasi adanya kerja sama yang telah dilakukan dengan APTISI ini. Kerja sama ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam mengembangkan pendidikan tinggi di Indonesia.

(Baca juga: Sabhara Polres Pangkep Serahkan Bansos ke Warga Terdampak Pandemi)

"Disepakatinya Nota Kesepahaman antara PT Technomedia Interkom Cemerlang dengan Asosisasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menunjukkan kepercayaan asosiasi terhadap sistem pembelajaran daring Edufecta yang dikembangkan oleh anak bangsa," kata Agus, Kamis (14/1/2021).

Seperti diketahui sejak pandemi merebak, seluruh kampus di Indonesia mengubah proses pembelajaran dari tatap muka di kampus menjadi daring. Meski demikian, belum adanya platform sistem pembelajaran daring yang mudah dan efisien mempersulit kampus menjalankan sistem kuliah ini.

Edufecta ini merupakan portal eLearning bagi kalangan profesional, sebagai pelengkap untuk proses pembelajaran dan pelatihan korporasi yang lebih efektif dan efisien. Portal ini menggunakan kombinasi media audio visual dalam modul pembelajaran guna meningkatkan kemudahan penggunaan dan efektivitas pembelajaran.

Steven menjelaskan, di dalam edufecta ini nantinya dilakukan dua metode sistem pembelajaran online, yakni metode pembelajaran synchronous (live interactive) serta metode pembelajaran asynchronous (recorded).

Untuk metode pembelajaran ini, kata Steven, akan disesuaikan kembali dengan kondisi infrasturuktur jaringan internet di setiap wilayah anggota APTISI yang nantinya dibagi menjadi tiga wilayah.

"Untuk Jawa dan kota besar lainnya kita akan menggunakan metode pembelajaran synchronous. Lalu untuk di luar Pulau Jawa menggunakan kombinasi metode pembelajaran synchronous dan asynchronous. Kemudian untuk Indonesia bagian timur menggunakan metode pembelajaran asynchronous," jelas Steven.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1101 seconds (0.1#10.140)