DVI Polri Akan Libatkan Dukcapil Identifikasi Korban Pesawat Sriwijaya
loading...
Komandan DVI Polri, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan Dukcapil itu akan dilibatkan dalam proses identifikasi sidik jari yang biasanya tertera di Ijazah ataupun KTP. Foo/Puteranegara
A
A
A
JAKARTA - Tim DVI Polri akan melibatkan pihak Kependudukan Dan Pencatatan Sipil ( Dukcapil ) Kementerian Dalam Negeri untuk proses identifikasi korban insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 .
Komandan DVI Polri, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan Dukcapil itu akan dilibatkan dalam proses identifikasi sidik jari yang biasanya tertera di Ijazah ataupun KTP. (Baca juga: Datangi Posko Center Sriwijaya SJ 182, Kepala BKPM Tanya Kondisi 'Adiknya')
"Kebetulan kami ada keterlibatan Dukcapil dan Inafis yang memiliki kemampuan untuk sidik jari dan sidik iris, kemudian pemeriksaan ontomologi dental dari rekam medik, medis maupun properti," ujar Hery dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2020).
Terkait dengan Ante Mortem, DVI akan menggali data, melakukan pemeriksaan DNA kepada perwakilan keluarga korban dari penumpang pesawat tersebut.
"Seandainya ada itu loh yang kami akan program, memang kalau ada seperti itu saya yakin dalam beberapa saat kami akan bisa membandingkan. Karena kami sudah ada datanya," jelasnya.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu 9 Januari sekira pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. (Baca juga:Keluarga Minta Warga Tak Sebar Foto Korban Sriwijaya Air di Media Sosial)
Dari data manifest, pesawat diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Komandan DVI Polri, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan Dukcapil itu akan dilibatkan dalam proses identifikasi sidik jari yang biasanya tertera di Ijazah ataupun KTP. (Baca juga: Datangi Posko Center Sriwijaya SJ 182, Kepala BKPM Tanya Kondisi 'Adiknya')
"Kebetulan kami ada keterlibatan Dukcapil dan Inafis yang memiliki kemampuan untuk sidik jari dan sidik iris, kemudian pemeriksaan ontomologi dental dari rekam medik, medis maupun properti," ujar Hery dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2020).
Terkait dengan Ante Mortem, DVI akan menggali data, melakukan pemeriksaan DNA kepada perwakilan keluarga korban dari penumpang pesawat tersebut.
"Seandainya ada itu loh yang kami akan program, memang kalau ada seperti itu saya yakin dalam beberapa saat kami akan bisa membandingkan. Karena kami sudah ada datanya," jelasnya.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu 9 Januari sekira pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. (Baca juga:Keluarga Minta Warga Tak Sebar Foto Korban Sriwijaya Air di Media Sosial)
Dari data manifest, pesawat diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
(kri)
Explore More