Blusukan Risma Selama Sepekan Bentuk Citra Politik sebagai Pesaing Anies
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menyatakan, target Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismahwrini atau Risma sudah tercapai sebagai pejabat publik sekaligus kader partai politik.
(Baca juga: Efek Risma, Hastag #RepublikPencitraan Populer di Twitter)
Hal itu dikatakan Ray menanggapi pengaruh blusukan Risma yang kemudian direspons blusukan yang sama oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
(Baca juga: Kehebohan Netizen dan Aroma Politik di Balik Blusukan Risma)
Ray menganggap, Risma berhasil mempublikasikan jabatan dan peran barunya sebagai mensons. Ramainya perhatian dan pembicaraan tentang Risma dalam satu Minggu ini merupakan promosi gratis bagi Risma untuk memberi posisi politik lebih tegas bahwa Risma baru yang berbeda dengan sebelumnya.
(Baca juga: 'Lalui Jalan Berliku' Takdir dan Garis Tangan Whisnu Sakti Akhirnya Sampai di Balai Kota Gantikan Bu Risma)
"Memilih Jakarta sebagai tempat untuk promosi itu bukanlah tanpa sebab. Risma mengerti betul, jika ingin diperbincangkan secara nasional, salah satu caranya adalah melakukan aktivitas di DKI Jakarta," kata Ray saat dihubungi Sindonews, Sabtu (9/1/2021).
(Baca Juga : Kehebohan Netizen dan Aroma Politik di Balik Blusukan Risma )
Ray melanjutkan, di saat bersamaan para pendukung Anies merupakan pegiat yang dengan serta merta dan gratisan dapat diandalkan jika untuk mempublikasikan orang lain. Dia melihat, tabiat pendukung yang sensitif memang mudah dioptimalkan untuk tujuan ini, sekalipun dalam nada negatif.
(Baca juga : Jenderal Tertinggi AS: Presiden Punya Kekuasaan Tunggal untuk Serangan Nuklir )
Lebih lanjut Ray mengatakan, nada negatif itu hanya akan berlangsung hitungan bulan, dan yang akan bisa berubah dalam bulan berikut bahkan tahun. Ia menganggap, Risma jadi Mensos untuk setidaknya tiga tahun ke depan, yang justru saat di mana Anies kemungkinan selesai masa jabatan, dan menunggu untuk pilkada 2024.
(Baca juga : Demi Bahagiakan Ibu, Ronaldo Siap Ajak Georgina Rodriguez ke Penghulu )
Dari sini, menurut Ray, Risma malah masih bisa melakukan manuver di sana sini, khususnya di DKI Jakarta. Oleh karena itu, tindakan Risma ini hanyalah awalan dan untuk sementara berhenti di sini, karena goalnya sudah tercapai, lalu akan dilanjutkan jelang tahun pilkada DKI Jakarta akan berlangsung (2024 jika tidak ada perubahan).
(Baca Juga : Dicatat ya, Berikut Syarat Mendapatkan BLT Khusus Rp300.000 )
"Bagaimanapun gebrakan Risma di DKI Jakarta dalam satu Minggu lalu, lebih dari cukup untuk membentuk citra politiknya sebagai bakal pesaing Anies. Yang membentuknya malah pendukung Anies sendiri," tukasnya.
(Baca Juga : Dear Bunda, Begini Syarat Mendapatkan BLT Ibu Hamil & Balita Rp6 Juta )
Lihat Juga: Pram-Doel Menang Pilkada Jakarta Satu Putaran, Jubir Anies Harap Bisa Diterima Semua Pihak
(Baca juga: Efek Risma, Hastag #RepublikPencitraan Populer di Twitter)
Hal itu dikatakan Ray menanggapi pengaruh blusukan Risma yang kemudian direspons blusukan yang sama oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
(Baca juga: Kehebohan Netizen dan Aroma Politik di Balik Blusukan Risma)
Ray menganggap, Risma berhasil mempublikasikan jabatan dan peran barunya sebagai mensons. Ramainya perhatian dan pembicaraan tentang Risma dalam satu Minggu ini merupakan promosi gratis bagi Risma untuk memberi posisi politik lebih tegas bahwa Risma baru yang berbeda dengan sebelumnya.
(Baca juga: 'Lalui Jalan Berliku' Takdir dan Garis Tangan Whisnu Sakti Akhirnya Sampai di Balai Kota Gantikan Bu Risma)
"Memilih Jakarta sebagai tempat untuk promosi itu bukanlah tanpa sebab. Risma mengerti betul, jika ingin diperbincangkan secara nasional, salah satu caranya adalah melakukan aktivitas di DKI Jakarta," kata Ray saat dihubungi Sindonews, Sabtu (9/1/2021).
(Baca Juga : Kehebohan Netizen dan Aroma Politik di Balik Blusukan Risma )
Ray melanjutkan, di saat bersamaan para pendukung Anies merupakan pegiat yang dengan serta merta dan gratisan dapat diandalkan jika untuk mempublikasikan orang lain. Dia melihat, tabiat pendukung yang sensitif memang mudah dioptimalkan untuk tujuan ini, sekalipun dalam nada negatif.
(Baca juga : Jenderal Tertinggi AS: Presiden Punya Kekuasaan Tunggal untuk Serangan Nuklir )
Lebih lanjut Ray mengatakan, nada negatif itu hanya akan berlangsung hitungan bulan, dan yang akan bisa berubah dalam bulan berikut bahkan tahun. Ia menganggap, Risma jadi Mensos untuk setidaknya tiga tahun ke depan, yang justru saat di mana Anies kemungkinan selesai masa jabatan, dan menunggu untuk pilkada 2024.
(Baca juga : Demi Bahagiakan Ibu, Ronaldo Siap Ajak Georgina Rodriguez ke Penghulu )
Dari sini, menurut Ray, Risma malah masih bisa melakukan manuver di sana sini, khususnya di DKI Jakarta. Oleh karena itu, tindakan Risma ini hanyalah awalan dan untuk sementara berhenti di sini, karena goalnya sudah tercapai, lalu akan dilanjutkan jelang tahun pilkada DKI Jakarta akan berlangsung (2024 jika tidak ada perubahan).
(Baca Juga : Dicatat ya, Berikut Syarat Mendapatkan BLT Khusus Rp300.000 )
"Bagaimanapun gebrakan Risma di DKI Jakarta dalam satu Minggu lalu, lebih dari cukup untuk membentuk citra politiknya sebagai bakal pesaing Anies. Yang membentuknya malah pendukung Anies sendiri," tukasnya.
(Baca Juga : Dear Bunda, Begini Syarat Mendapatkan BLT Ibu Hamil & Balita Rp6 Juta )
Lihat Juga: Pram-Doel Menang Pilkada Jakarta Satu Putaran, Jubir Anies Harap Bisa Diterima Semua Pihak
(maf)