Mendagri Minta Daerah Lakukan Testing Corona Secara Agresif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) melakukan testing secara agresif dalam penanganan virus Corona (Covid-19). Hal ini untuk memastikan jumlah kasus positif di masing-masing daerah.
(Baca juga: Ini Cara Kompol Sujianto, Sehingga Berhasil Mengajak Warga Bersama sama Lawan Corona)
"Kami melihat dan menekankan perlunya agresif testing untuk mendapatkan data yang sebenarnya, yang positif. Jadi kita memerlukan data real. Untuk itu perlu kegiatan screening,” katanya dikutip dari pers rilis Puspen Kemendagri, Sabtu (9/1/2021).
(Baca juga: Virus Corona Mutasi Inggris Terbukti 50% Lebih Cepat Menular)
Dia mengatakan, screening ini dapat dilakukan dengan test antigen yang lebih murah dibanding PCR. Bahkan menurutnya daerah bisa menggunakan alat tes baru yang dikembangkan UGM.
Tito mengatakan telah mengusulkan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) untuk adanya dukungan PCR bagi kabupaten/kota. Meskipun sebetulnya realokasi APBD bisa digunakan untuk pengadaan PCR.
“Ini kami sudah mengusulkan kepada Menkes kiranya ada dukungan PCR di kabupaten/kota, tapi sebetulnya dengan kapasitas anggaran yang ada dengan realokasi di bidang kesehatan setiap kabupaten/kota itu sebetulnya memiliki kemampuan untuk mengadakan PCR. Ini tolong bisa dilaksanakan, sehingga dapat diketahui data yang sebenarnya melalui testing yang lebih agresif," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa testing yang agresif dilakukan agar ada tindakan perawatan yang cepat bagi pasien Covid. Selain itu dapat menghindari penularan Covid-19 ke orang lain.
Lihat Juga: Mendagri Minta Masyarakat Maluku Utara Tak Terpecah Pascainsiden Ledakan Speedboat Benny Laos
(Baca juga: Ini Cara Kompol Sujianto, Sehingga Berhasil Mengajak Warga Bersama sama Lawan Corona)
"Kami melihat dan menekankan perlunya agresif testing untuk mendapatkan data yang sebenarnya, yang positif. Jadi kita memerlukan data real. Untuk itu perlu kegiatan screening,” katanya dikutip dari pers rilis Puspen Kemendagri, Sabtu (9/1/2021).
(Baca juga: Virus Corona Mutasi Inggris Terbukti 50% Lebih Cepat Menular)
Dia mengatakan, screening ini dapat dilakukan dengan test antigen yang lebih murah dibanding PCR. Bahkan menurutnya daerah bisa menggunakan alat tes baru yang dikembangkan UGM.
Tito mengatakan telah mengusulkan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) untuk adanya dukungan PCR bagi kabupaten/kota. Meskipun sebetulnya realokasi APBD bisa digunakan untuk pengadaan PCR.
“Ini kami sudah mengusulkan kepada Menkes kiranya ada dukungan PCR di kabupaten/kota, tapi sebetulnya dengan kapasitas anggaran yang ada dengan realokasi di bidang kesehatan setiap kabupaten/kota itu sebetulnya memiliki kemampuan untuk mengadakan PCR. Ini tolong bisa dilaksanakan, sehingga dapat diketahui data yang sebenarnya melalui testing yang lebih agresif," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa testing yang agresif dilakukan agar ada tindakan perawatan yang cepat bagi pasien Covid. Selain itu dapat menghindari penularan Covid-19 ke orang lain.
Lihat Juga: Mendagri Minta Masyarakat Maluku Utara Tak Terpecah Pascainsiden Ledakan Speedboat Benny Laos
(maf)