Aksi Blusukan Risma Ancaman Bagi Elektabilitas Anies Baswedan

Selasa, 29 Desember 2020 - 07:53 WIB
loading...
Aksi Blusukan Risma Ancaman Bagi Elektabilitas Anies Baswedan
Aksi blusukan Mensos Tri Risma Maharini bisa menjadi ancaman elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Hari pertama bertugas menjadi Menteri Sosial (Mensos) Tri Risma Maharini langsung tancap gas. Perempuan yang akrab disapa Risma itu melakukan blusukan ke sejumlah titik di wilayah Ibu Kota Jakarta.

Dalam blusukanya Mantan Wali Kota Surabaya berbicara langsung dengan beberapa pemulung yang tinggal di bawah kolong jembatan di area belakang Kemensos. Risma seperti memotret landscap kehidupan di tengah pusat pemerintahan yang kumuh, miskin dan kurang tertata rapi. Untuk itulah dia berjanji akan memberikan tempat layak huni dan keterampilan khusus bagi mereka agar supaya tidak lagi memulung. (Baca juga: Blusukan Pertama setelah Jabat Mensos, Risma Sasar Pemulung di Belakang Kantornya)

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai blusukan Risma seperti membuka kotak pandora kehidupan sebagian masyarakat Ibu Kota. "Blusukan Risma menguak sisi lain Ibu Kota. Di titik pusat pemerintahan tepatnya di belakang Kementerian Sosial masih ada kehidupan yang kurang mendapat perhatian khususnya dari Pemda DKI Jakarta," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (29/12/2020). (Baca juga: Sandi dan Risma Masuk Kabinet, Bakal Muncul Perang Bintang Capres 2024)

Fadhli mengatakan blusukan Risma seperti menjadi tamparan keras bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di tengah sejumlah raihan penghargaan yang diperolehnya. "Aku pikir ini tamparan keras buat Anies. Penghargaan yang diterima Anies seperti tercoreng tinta hitam, hasil blusukan Risma," terangnya.

Aksi Blusukan Risma Ancaman Bagi Elektabilitas Anies Baswedan


Lebih lanjut, menurut analis politik asal UIN Jakarta itu, gaya kepemimpinan Risma ini bisa menjadi ancaman politik elektoral bagi Anies Bawedan jika saja Risma mampu menguak hal lainnya. Sebab, bukan tidak mungkin jika tak ada narasi pembanding dari Anies, maka citra yang dibangun Anies bisa berujung respons negatif dari masyarakat.

"Aku pikir ini bisa menjadi ancaman bagi elektabilitas Anies, setidaknya jika Anies kembali maju di Pilkada DKI 2024, dan Risma muncul sebagai penantangnya. Bagaimana tidak? tiba-tiba Risma menguak sisi kesejahteran masyarakat Jakarta dengan memainkan sisi humanisnya. Dan aku pikir ini sangat telak," pungkasnya.

(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1630 seconds (0.1#10.140)