Saatnya Akselerasi Kinerja Pemerintahan

Kamis, 24 Desember 2020 - 07:09 WIB
loading...
Saatnya Akselerasi Kinerja Pemerintahan
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Maruf Amin memberikan selamat kepada sejumlah menteri dan wakil menteri usai pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12/2020). FOTO/SETPRES
A A A
JAKARTA - Formasi baru Kabinet Indonesia Maju dilengkapi dengan hadirnya sejumlah wakil menteri (wamen) baru. Keberadaan mereka tentunya jangan sekadar bagi-bagi kekuasaan atau pelengkap, tapi juga mampu memicu kerja menteri.

Dengan demikian, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet dan mengangkat enam menteri baru menjadi momentum untuk mengakselerasi kinerja pemerintahan setelah sebelumnya terbentur sejumlah kekurangan, termasuk terkait adanya menteri yang terjerat kasus korupsi.

Wamen baru yang dilantik Jokowi bersamaan dengan pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta, kemarin, adalah Wamen Pertahanan Muhammad Herindra, Wamen BUMN Pahala Mansury, Wamen Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Wamen Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, dan Wamen Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej. ( )

Harapan agar wamen baru mampu memberikan kontribusi pada kementeriannya secara langsung disampaikan Presiden Jokowi pada momen pelantikan tersebut. Para wamen pun baru menyatakan kesiapannya memenuhi harapan tersebut.

Tekad ini di antaranya disampaikan Muhammad Herindra, Dante Saksono Harbuwono, Harvick Hasnul Qolby. Wamen Pertahanan Herindra, misalnya, menegaskan bahwa amanah ini harus dilaksanakan dengan baik. Mantan Danjen Kopassus ini mengatakan akan bersinergi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

"Nantinya saya akan bersinergi tentunya dengan bapak menteri pertahanan. Yang mungkin saat ini kami dengan bapak menteri pertahanan memiliki background yang sama. Kami sama-sama dari militer sehingga mudah-mudahan dengan ada kesamaan background ini akan memudahkan kami nanti untuk membawa misi dari kementerian pertahanan," katanya seusai pelantikan, Rabu (23/12/2020). ( )

Program kerja apa saja yang akan diusungnya, Herindra mengaku akan mempelajari terlebih dahulu tugasnya mendatang, termasuk berkoordinasi dengan Prabowo untuk mendapatkan arahan-arahan. "Saya tahu bahwa di Kementerian Pertahanan itu mengelola dana yang cukup besar. Dan, tentunya kita harapkan bahwa dana yang besar tersebut dapat kita gunakan dengan baik, tepat sasaran, tepat guna, sehingga kita dapat mempertanggungjawabkan kepada rakyat dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono mengaku ada beberapa hal yang menjadi pesan Jokowi. Salah satunya terkait dengan percepatan serapan anggaran. Dalam pandangannya, dalam situasi pandemi seperti saat ini, serapan harus efektif, harus tepat guna, dan harus maksimal. "Serapan anggaran tersebut menjadi tulang punggung kita untuk mengatasi pandemi ini secara cepat," katanya.

Selain itu, dia mengungkapkan Presiden juga berpesan mengenai realisasi vaksin. Dia menandaskan, dengan melakukan vaksinasi secepat mungkin maka masyarakat bisa memperoleh herd immunity yang lebih baik. "Saya juga akan menjalankan apa yang menjadi arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Mudah-mudahan jadi batu loncatan yang cepat akselerasinya dibandingkan sebelum-sebelumnya," katanya.

Wamen Pertanian Harvick Hasnul Qolby mengaku Presiden memberi sejumlah pesan terkait ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19. Menurut dia, isu ketahanan pangan sangat serius mengingat ruang gerak pertanian dan produk pertanian kemungkinan besar terganggu. "Jadi, rice estate dan lain-lain, tepatnya program-program itu, Bapak Presiden berharap saya bisa sinergi membantu bapak menteri," ungkap dia. ( )

Dia pun menyatakan komitmennya akan bekerja cepat dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi karena adanya pandemi. "Itu yang diharapkan oleh Bapak Presiden. Selebihnya mungkin saya segera akan bertindak cepat dengan bapak menteri bagaimana mengatasi masalah-masalah yang terjadi di tengah pandemi di negara kita," tandas dia.

Anggota Komisi IX DPR Anggia Ermarini sepakat para wamen baru harus memacu kinerja di kementerian masing-masing. Seperti wamen di Kementerian Kesehatan, dia berharap kehadiran Dante Saksono Harbuwono bisa melengkapi kerja Budi Gunawan Sadikin yang bukan dari kalangan dokter.

"Justru duet itu menjadi lebih sempurna. Perpaduan ini menjadi lebih ada harapan untuk bisa mengatur sistem kesehatan. Memang, kita punya cita-cita ada reformasi yang lain lebih keren di sektor kesehatan, "kata Anggia, kepada KORAN SINDO, Rabu (23/12/2020).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) ini pun mengingatkan Kementerian Kesehatan harus mampu bekerja supercepat, tepat, dan strategis untuk menghentikan pandemi yang sudah berlarut-larut. Secara pribadi, dia mengapresiasi kinerja menteri sebelumnya, Terawan Agus Putranto, yang sudah berusaha maksimal. Namun, saat ini ada kebutuhan yang harus extra ordinary effort.

"Saya meyakini peran wakil menteri sangat strategis dalam membantu menteri untuk mengatasi masalah atau isu-isu kesehatan. Apalagi, didukung dengan jajaran direktur jenderal yang punya kompetensi di bidangnya," ujar dia.



Pengamat politik Idil Akbar meminta kehadiran wamen harus diiringi dengan kejelasan job desk. Dengan demikian, nantinya kerja menteri dan wamen bisa efektif. "Efektivitas dalam penanganan COVID-19, misalnya. Menterinya menjalankan manajerial, wakilnya mengelola urusan teknis penanganan COVID-19," ujar dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) itu.

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat juga sepakat kerja wamen harus mampu mengakselerasi kinerja pemerintahan. "Dalam masa pandemi sukar jika hanya satu pimpinan. Bisa jadi berbagi manajerial di Kemenkes antara menkes dan wamenkes. Ini respons dalam rangka pandemi. Tinggal pendekatan Budi Gunadi. Dia sosok yang berhasil dengan latar belakang perbankan," tuturnya.

Cecep yakin jajaran Kemenkes yang kebanyakan berlatar dokter dan ahli kesehatan akan menerima kehadiran Budi Gunadi. Apalagi, buat para birokrat yang berpikiran terbuka. Budi, menurutnya, kemungkinan diplot untuk membenahi manajerial dan masalah kesehatan secara menyeluruh sekaligus memulihkan ekonomi dengan pendekatan kesehatan.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Supriansa juga melihat pentingnya posisi wamen. Untuk posisi wamenkumham, misalnya, diperlukan mengingat kesibukan Menkumham dalam mengurus kementerian itu. "Sebenarnya keberadaan wakil menteri hukum dan HAM memang dibutuhkan jika dilihat kesibukan Pak Menteri dalam melayani banyaknya kegiatan kementerian," ujar dia di Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Bila melihat profil singkat Edward Hiariej, SH MHum, dia yakin yang bersangkutan bisa memberi kontribusi yang positif di Kemenkumham. Karena itu, Supriansa meyakini bahwa akan semakin banyak pekerjaan di Kemenkumham yang bisa diselesaikan. "Beliau profesor di bidang hukum pidana sehingga sedikit atau banyak penyelesaian KUHP bisa cepat diatensi ke depan. Karena KUHP yang kita pakai sekarang kan masih banyak pengaruh zaman kolonial penjajahan Belanda. Itu salah satu yang terkait keilmuan beliau," ungkapnya. (dita angga/orick pakpahan/fahmi w bahtiar/kiswondari)
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1550 seconds (0.1#10.140)