Reshuffle Kabinet, Hidayat Nur Wahid Ingat Momen Jokowi Marahi Menteri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Isu perombakan atau reshuffle kabinet berembus kencang. Beredar isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat ini.
Tidak hanya itu, juga beredar kabar ada beberapa menteri yang akan diganti, di luar pengisian jabatan Menteri Sosial dan Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditinggalkan Juliari P Batubara dan Edhy Prabowo yang tersandung kasus korupsi.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid mengingat momentum saat Presiden Jokowi memarahi menteri-menterinya beberapa waktu lalu.
(Baca Juga : PAN-Demokrat Berhasrat Masuk Kabinet, Pengamat: Silakan Saja, Oposisi Cukup Rakyat )
Kemarahan Jokowi terkait kinerja dan target penanganan kementerian dan lembaga dalam penanganan Covid-19 yang dinilai jauh dari harapannya.
"Sejak awal,Presiden Jokowi nyatakan tidak ada visi menteri, hanya ada visi presiden. Beberapa bulan yang lalu Presiden ancam lakukan reshuffle saat marahi menteri-menterinya terkait target penanganan covid-19. Ketika dua menterinya ditangkap KPK, isu reshuffle menguat. Semoga tidak terulang lagi," kata Hidayat melalui akun Twitternya, @hnurwahid, Senin (21/12/2020).( )
Seperti pernah diberitakan SINDOnews, Presiden Jokowi sempat menyinggung tentang reshuffle kabinet. Jokowi mengungkapkan itu saat Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Jui 2020.
Saat itu Jokowi mengungkapkan kejengkelannya atas kinerja menteri-menteri dalam menangani krisis pandemi Covid-19. Bahkan dia menyebut bisa saja membubarkan lembaga ataupun melakukan reshuffle jika memang diperlukan untuk penanganan Covid-19.
“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” ujarnya dalam video pembukaan Sidang Kabinet Paripurna tanggal 18 Juni yang diunggah Biro Pers Setpres, Minggu 28 Juni 2020. .( ).
Tidak hanya itu, juga beredar kabar ada beberapa menteri yang akan diganti, di luar pengisian jabatan Menteri Sosial dan Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditinggalkan Juliari P Batubara dan Edhy Prabowo yang tersandung kasus korupsi.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid mengingat momentum saat Presiden Jokowi memarahi menteri-menterinya beberapa waktu lalu.
(Baca Juga : PAN-Demokrat Berhasrat Masuk Kabinet, Pengamat: Silakan Saja, Oposisi Cukup Rakyat )
Kemarahan Jokowi terkait kinerja dan target penanganan kementerian dan lembaga dalam penanganan Covid-19 yang dinilai jauh dari harapannya.
"Sejak awal,Presiden Jokowi nyatakan tidak ada visi menteri, hanya ada visi presiden. Beberapa bulan yang lalu Presiden ancam lakukan reshuffle saat marahi menteri-menterinya terkait target penanganan covid-19. Ketika dua menterinya ditangkap KPK, isu reshuffle menguat. Semoga tidak terulang lagi," kata Hidayat melalui akun Twitternya, @hnurwahid, Senin (21/12/2020).( )
Seperti pernah diberitakan SINDOnews, Presiden Jokowi sempat menyinggung tentang reshuffle kabinet. Jokowi mengungkapkan itu saat Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Jui 2020.
Saat itu Jokowi mengungkapkan kejengkelannya atas kinerja menteri-menteri dalam menangani krisis pandemi Covid-19. Bahkan dia menyebut bisa saja membubarkan lembaga ataupun melakukan reshuffle jika memang diperlukan untuk penanganan Covid-19.
“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” ujarnya dalam video pembukaan Sidang Kabinet Paripurna tanggal 18 Juni yang diunggah Biro Pers Setpres, Minggu 28 Juni 2020. .( ).
(dam)