Transfer Teknologi, Pemprov Sulsel-Ehime Teken MoU Perkuat Kerja Sama Bilateral
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah dan Gubernur Ehime, Jepang, Tokihiro Nakamura meneken Memorandum of Understanding (MoU) secara virtual, Rabu (16/12/2020). Kerja sama bilateral kedua provinsi ini diwujudkan pada beberapa bidang yakni ekonomi kreatif, pengembangan SDM, pertanian hingga perikanan.
MoU ini disaksikan pula Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi dan Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kementrian Dalam Negeri, Heriyandi Roni. (Baca juga: Hari Anti Korupsi Sedunia, Gubernur Sulsel Didaulat Jadi Narasumber di KPK)
Nurdin Abdullah mengatakan, Sulawesi Selatan merasa senang karena dapat terus menjadi sister province prefektur Ehime. Apalagi memang sudah sejak 2010 kerja sama tersebut digagas dan baru tahun ini MoU bisa terwujud meskipun di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19 .
Dia menuturkan, item kerja sama yang dikembangkan nantinya bervariasi, tidak saja terkait transfer knowledge SDM, khususnya anak muda baru selesai dari Universitas, tapi juga transfer teknologi. Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan Sulsel menjadi pusat budidaya tuna dan berbagai ikan-ikan berkomoditas tinggi.
“Kita tahu betul Ehime ini salah satu pusat budidaya modern, bahkan tuna disana sudah mulai dibudidayakan dan memang kualitas tunanya di sana sangat bagus,” ujarnya. (Baca juga: Luar Biasa! Ekonomi Sulsel Tumbuh 8,5 Persen di Kuartal III)
Untuk itu, Nurdin Abdullah berharapa Indonesia sebagai negara maritim tentu ini sangat visible bisa kerjasama, dalam rangka mendorong untuk pengembangan teknologi budidaya, khususnya tuna. Sebagai negara penghasil tuna terbesar, tentu sangat dibutuhkan pengembangan teknologi.
Mantan bupati Bantaeng dua periode ini menuturkan, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan atas gagasan kerja sama tersebut. Apalagi pihaknya berharap Sulsel mengembangkan industri Sushi karena untuk kondisi saat ini sudah bisa dihasilkan Sushi beku yang bisa bertahan setahun.
“Memang kerja sama ini sudah sejak lama, barulah diwujudkan dalam bentuk sister province saat ini. Tentunya hal itu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di dua provinsi,” terangnya.
Nurdin Abdullah memaparkan, jauh sebelumnya juga sudah ada banyak bantuan yang diberikan Pemprov Ehime ke Pemprov Sulsel. Misalnya, bantuan ambulans yang telah dihibahkan dan sangat berguna bagi masyarakat.
“Bukan hanya itu, hasil kerja sama lainnya juga sangat bermanfaat bagi kami. Di samping itu, diharapkan UMKM provinsi Sulsel dapat mengadopsi konsep michi no eki dan mengembangkan potensi pertanian jeruk lokal,” terangnya.
MoU ini disaksikan pula Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi dan Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kementrian Dalam Negeri, Heriyandi Roni. (Baca juga: Hari Anti Korupsi Sedunia, Gubernur Sulsel Didaulat Jadi Narasumber di KPK)
Nurdin Abdullah mengatakan, Sulawesi Selatan merasa senang karena dapat terus menjadi sister province prefektur Ehime. Apalagi memang sudah sejak 2010 kerja sama tersebut digagas dan baru tahun ini MoU bisa terwujud meskipun di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19 .
Dia menuturkan, item kerja sama yang dikembangkan nantinya bervariasi, tidak saja terkait transfer knowledge SDM, khususnya anak muda baru selesai dari Universitas, tapi juga transfer teknologi. Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan Sulsel menjadi pusat budidaya tuna dan berbagai ikan-ikan berkomoditas tinggi.
“Kita tahu betul Ehime ini salah satu pusat budidaya modern, bahkan tuna disana sudah mulai dibudidayakan dan memang kualitas tunanya di sana sangat bagus,” ujarnya. (Baca juga: Luar Biasa! Ekonomi Sulsel Tumbuh 8,5 Persen di Kuartal III)
Untuk itu, Nurdin Abdullah berharapa Indonesia sebagai negara maritim tentu ini sangat visible bisa kerjasama, dalam rangka mendorong untuk pengembangan teknologi budidaya, khususnya tuna. Sebagai negara penghasil tuna terbesar, tentu sangat dibutuhkan pengembangan teknologi.
Mantan bupati Bantaeng dua periode ini menuturkan, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan atas gagasan kerja sama tersebut. Apalagi pihaknya berharap Sulsel mengembangkan industri Sushi karena untuk kondisi saat ini sudah bisa dihasilkan Sushi beku yang bisa bertahan setahun.
“Memang kerja sama ini sudah sejak lama, barulah diwujudkan dalam bentuk sister province saat ini. Tentunya hal itu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di dua provinsi,” terangnya.
Nurdin Abdullah memaparkan, jauh sebelumnya juga sudah ada banyak bantuan yang diberikan Pemprov Ehime ke Pemprov Sulsel. Misalnya, bantuan ambulans yang telah dihibahkan dan sangat berguna bagi masyarakat.
“Bukan hanya itu, hasil kerja sama lainnya juga sangat bermanfaat bagi kami. Di samping itu, diharapkan UMKM provinsi Sulsel dapat mengadopsi konsep michi no eki dan mengembangkan potensi pertanian jeruk lokal,” terangnya.