Merasa Kehilangan, KH Said Aqil Kenang Sosok Kiai Noer Muhammad Iskandar
loading...
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj. Foto/Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengaku kehilangan sosok KH Noer Muhammad Iskandar SQ yang wafat pada Minggu 13 Desember 2020 siang.
Said Aqil menyebut pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini adalah sahabatnya sejak sama-sama menjalani pendidikan di pesantren.
"Teman di pesantren sampai sekarang kita bersahabat. Beliau pejuang, pendidik, mubaligh, tokoh dan ulama, dan beliau sangat baik dalam pergaulan," kata Said Aqil dalam rekaman video di akun Instagramnya, @saidaqilsiroj53, Minggu 13 Desember 2020.( )
Said lalu mengenang Noer Iskandar SQ yang dinilainya sebagai sosok yang tidak pernah membeda-bedakan orang. Contohnya ketika menerima tamu.
Menurut Said Aqil, semasa hidup, almarhum selalu memperlakukan tamunya dengan baik. Siapa pun tamunya, baik orang kaya, miskin, pejabat maupun orang biasa.
"Semua dipersilakan makan, tanpa dibeda-bedakan," katanya. ( )
Said Aqil lalu mengenang saat dirinya baru datang ke Jakarta. Saat itu dia menitipkan ketiga anaknya ke Kiai Noer Iskandar SQ untuk menjalani pendidikan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah. "Semuanya gratis," katanya seraya mendoakan arwah Almarhum.
Said Aqil menyebut pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini adalah sahabatnya sejak sama-sama menjalani pendidikan di pesantren.
"Teman di pesantren sampai sekarang kita bersahabat. Beliau pejuang, pendidik, mubaligh, tokoh dan ulama, dan beliau sangat baik dalam pergaulan," kata Said Aqil dalam rekaman video di akun Instagramnya, @saidaqilsiroj53, Minggu 13 Desember 2020.( )
Said lalu mengenang Noer Iskandar SQ yang dinilainya sebagai sosok yang tidak pernah membeda-bedakan orang. Contohnya ketika menerima tamu.
Menurut Said Aqil, semasa hidup, almarhum selalu memperlakukan tamunya dengan baik. Siapa pun tamunya, baik orang kaya, miskin, pejabat maupun orang biasa.
"Semua dipersilakan makan, tanpa dibeda-bedakan," katanya. ( )
Said Aqil lalu mengenang saat dirinya baru datang ke Jakarta. Saat itu dia menitipkan ketiga anaknya ke Kiai Noer Iskandar SQ untuk menjalani pendidikan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah. "Semuanya gratis," katanya seraya mendoakan arwah Almarhum.
(dam)
Explore More