Wujudkan Keamanan Siber Bagi Industri, BSSN Dorong Penerapan ICS

Senin, 14 Desember 2020 - 14:10 WIB
loading...
Wujudkan Keamanan Siber Bagi Industri, BSSN Dorong Penerapan ICS
Wujudkan Keamanan Siber Bagi Industri, BSSN Dorong Penerapan ICS
A A A
JAKARTA - Memasuki era revolusi industri 4.0 ini, berbagai infrastruktur kritikal nasional memanfaatkan Information Technology dan Operation Technology untuk mengatur berbagai proses pengolahan aset strategis, yang bernilai vital bagi publik. Pemanfaatan Information Technology dan Operation Technology pada sektor infrastruktur kritikal nasional tersebut membuka peluang serangan siber yang dapat berdampak masif bagi masyarakat.

Untuk itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengajak masyarakat industri, untuk mewaspadai serangan siber. Sebab serangan siber bisa berakibat fatal, mulai dari berhentinya proses produksi hingga bencana besar. Insiden serangan siber, tidak hanya merusak Industrial Control System, tetapi juga akan langsung berimplikasi pada produk, reputasi iklim investasi dan bahkan keselamatan masyarakat. Untuk mencegah terjadinya serangan siber pada sektor industri, pelaku industri tentu saja harus menyiapkan Industrial Control System (ICS).

Industrial Control System merupakan komponen utama dalam Operation Technology. Industrial Control System terdiri dari sistem yang digunakan untuk memantau dan mengontrol proses industri. Setiap Industrial Control System memiliki fungsi yang berbeda, mengkoordinasikan berbagai sistem kerja sektor industri dan infrastruktur penting (manufaktur, transportasi, energi dan air minum) sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Deputi Bidang Proteksi BSSN Akhmad Toha mengatakan, BSSN terus melakukan penguatan koordinasi antara BSSN dengan pemangku kepentingan keamanan siber sektor IIKN (Infrastruktur Informasi Kritikal Nasional) yang telah menggunakan Industrial Control System, sehingga membutuhkan keamanan siber untuk keberlangsungan bisnisnya.

“Koordinasi melalui forum dikusi yang kita lakukan diharapkan dapat membentuk pola koordinasi dan sinergi pelaku industri strategis sebagai pemangku kepentingan keamanan siber sektor IIKN dengan BSSN sebagai pembuat kebijakan keamanan siber Indonesia mulai dari tahap identifikasi, proteksi dan deteksi sehingga penanggulangan dan pemulihan,” papar Akhmad Toha.

Sementara itu, dalam berbagai kesempatan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengungkapan, era revolusi industri 4.0 juga membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan industri yang mengadaptasi pemanfaatan teknologi. Penerapan sistem otomatis pada sistem produksi, komputasi awan (cloud computing) dan pemanfaatan teknologi lainnya tentu membawa keuntungan di antaranya tebih efektif dan efisien. Begitu juga dengan proses produksi dan pengontrolan. Pemanfaatan teknologi ICT juga berpotensi untuk meningkatkan pendapatan pangsa pasar dan keuntungan bagi industri.

“Insiden serangan siber tidak hanya merusak Industrial Control System, tetapi juga akan langsung berimplikasi pada produk, termasuk kenyamanan investor,” jelas Hinsa.
(atk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1132 seconds (0.1#10.140)