6 Laskar FPI Ditembak Mati, Amien Rais: Penguasa, Kekuasaan Itu Ada Limitnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Amien Rais mengingatkan tidak ada kekuasaan yang abadi. Hal itu dikatakan dia untuk merespons aksi tembak mati enam orang Laskar FPI pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS) oleh polisi.
Amien Rais meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim forensik independen untuk mengusut tuntas kematian enam Laskar FPI itu. Hal tersebut dirasa sangat penting untuk mencegah timbulnya huru-hara yang tidak diinginkan oleh semua pihak. (Baca juga: 6 Laskar FPI Tewas, Amien Rais Ingatkan Demonstrasi Kematian George Floyd di AS)
"Saya ingin mengatakan Pak Jokowi, Pak Jokowi, Pak Jokowi, Anda Presiden bangsa Indonesia, bukan Presiden sebagian rakyat Indonesia, jadi tolong sebelum sesuatu menjadi multitafsir dan menibukan huru hara barangkali yang tidak kita inginkan semuanya, jadi Anda sangat mudah dengan wewenang Anda membentuk tim forensik independen," ujarnya sebagaimana dilihat Okezone dalam YouTube Amien Rais Official, Jumat (11/12/2020).
(BACA JUGA : 6 Anggota FPI Tewas, Pakar Pertanyakan Soal Penyelidikan dan Penyidikan )
Amien Rais juga meyakini Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dapat independen dalam pengusutan kasus ini. Menurut dia, peristiwa tersebut harus benar-benar diselesaikan agar ke depannya tidak terjadi hal serupa. Dalam konteks ini, pendiri Partai Ummat itu juga mengingatkan bahwa kekuasaan tidak ada yang abadi.
"Yang jelas tanpa ini diselesaikan maka akan terjadi pengulangan, and again, and again, and again, sampai kapan? Dan jangan lupa saudaraku, terutama para penguasa, kekuasaan itu ada limitnya, ada ajalnya, saya enggak pernah bosan supaya Anda ingat," tukasnya.
(BACA JUGA : Luhut Kasih Bocoran Kapan Vaksinasi Dimulai, Pede Ekonomi RI Pulih di 2021 )
"Power itu punya limit. Begitu limit terlampaui, Anda akan jadi powerless man, bro, kata anak-anak muda sekarang ini, dan Anda akan dalam mahkamah sejarah tidak akan bisa diampuni. Tolong diperhatikan," tuturnya.
Amien juga mengajak semua pihak untuk tidak diam seribu bahasa melihat sebuah kejahatan. Sebab, mendiamkan kejahatan sesungguhnya sebuah kejahatan itu sendiri.
"Bahkan kalau di dunia barat ada kata-kata silence is a violence. Berdiam diri membisu itu sebuah kekerasan, kezaliman juga. Jadi tolong kita bersama-sama kita angkat bangsa ini supaya tak jatuh terperosok kepada kezaliman yang tak punya masa depan," imbuhnya. (Baca juga:Polri Buru 4 Laskar FPI yang Diduga Kabur saat Baku Tembak)
Amien Rais meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim forensik independen untuk mengusut tuntas kematian enam Laskar FPI itu. Hal tersebut dirasa sangat penting untuk mencegah timbulnya huru-hara yang tidak diinginkan oleh semua pihak. (Baca juga: 6 Laskar FPI Tewas, Amien Rais Ingatkan Demonstrasi Kematian George Floyd di AS)
"Saya ingin mengatakan Pak Jokowi, Pak Jokowi, Pak Jokowi, Anda Presiden bangsa Indonesia, bukan Presiden sebagian rakyat Indonesia, jadi tolong sebelum sesuatu menjadi multitafsir dan menibukan huru hara barangkali yang tidak kita inginkan semuanya, jadi Anda sangat mudah dengan wewenang Anda membentuk tim forensik independen," ujarnya sebagaimana dilihat Okezone dalam YouTube Amien Rais Official, Jumat (11/12/2020).
(BACA JUGA : 6 Anggota FPI Tewas, Pakar Pertanyakan Soal Penyelidikan dan Penyidikan )
Amien Rais juga meyakini Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dapat independen dalam pengusutan kasus ini. Menurut dia, peristiwa tersebut harus benar-benar diselesaikan agar ke depannya tidak terjadi hal serupa. Dalam konteks ini, pendiri Partai Ummat itu juga mengingatkan bahwa kekuasaan tidak ada yang abadi.
"Yang jelas tanpa ini diselesaikan maka akan terjadi pengulangan, and again, and again, and again, sampai kapan? Dan jangan lupa saudaraku, terutama para penguasa, kekuasaan itu ada limitnya, ada ajalnya, saya enggak pernah bosan supaya Anda ingat," tukasnya.
(BACA JUGA : Luhut Kasih Bocoran Kapan Vaksinasi Dimulai, Pede Ekonomi RI Pulih di 2021 )
"Power itu punya limit. Begitu limit terlampaui, Anda akan jadi powerless man, bro, kata anak-anak muda sekarang ini, dan Anda akan dalam mahkamah sejarah tidak akan bisa diampuni. Tolong diperhatikan," tuturnya.
Amien juga mengajak semua pihak untuk tidak diam seribu bahasa melihat sebuah kejahatan. Sebab, mendiamkan kejahatan sesungguhnya sebuah kejahatan itu sendiri.
"Bahkan kalau di dunia barat ada kata-kata silence is a violence. Berdiam diri membisu itu sebuah kekerasan, kezaliman juga. Jadi tolong kita bersama-sama kita angkat bangsa ini supaya tak jatuh terperosok kepada kezaliman yang tak punya masa depan," imbuhnya. (Baca juga:Polri Buru 4 Laskar FPI yang Diduga Kabur saat Baku Tembak)