Haikal Hasan: Ajaran Agama Apa Pun Tak Mengizinkan Pemberontakan
loading...

Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212 Haikal Hasan Baras. Foto/Twitter
A
A
A
JAKARTA - Kelompok Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat. Bahkan mereka mengangkat Benny Wenda sebagai Presiden sementara Papua Barat.
Isu mengenai deklarasi tersebut menjadi sorotan luas di Tanah Air. Berbagai pihak memberikan komentarnya atas peristiwa tersebut. Sebagian meminta agar Pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap aksi mereka.
Sorotan juga disampaikan Haikal Hasan Baras. Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu mengajak orang Papua untuk berdialog, bukan mengambil langkah memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut pria yang biasa disapa Babe Haikal ini, ajaran agama apa pun tidak mengizinkan adanya pemberontakan, kekerasan dan pertumpahan darah dan sejenisnya.
"Kepada saudaraku orang Papua Barat, Kalau saudara kecewa dengan kebijakan pemerintah, jalan keluarnya dialog. Bukan memisahkan diri dari NKRI. Ajaran agama apa pun tidak mengizinkan pemberontakan, kekerasan, pertumpahan darah dan sejenisnya. Mari kembali ke Pancasila kita semua..." tulis Haikal melalui akun Twitternya, @haikal_hassan, Kamis 3 Desember 2020.Baca juga: ULMWP Calonkan Benny Wenda sebagai Presiden Interim Papua Barat )
Sebelumnya sejumlah kalangan mendesak Pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terhadap Benny Wenda yang mendeklarasikan sebagai pemimpin Papua Barat.(Baca juga: Fadli Zon: Benny Wenda Menantang RI, Kok Masih Urus Habib Rizieq )
Salah satunya anggota DPR dari Partai Gerindra, Fadli Zon yang meminta sebaiknya pemerintah menyikapi persoalan di Papua ketimbang mengurusi persoalan terkait Habib Rizieq Shihab.
"Pak Jokowi, Pak Mahfud MD, Panglima TNI, Kapolri, Benny Wenda jelas-jelas sudh menantang RI. Kok masih sibuk urus HRS," kata Fadli melalui akun Twitterya, @fadlizon, Rabu 2 Desember 2020.(Baca juga: Mencari Calon Presiden 2024 )
Isu mengenai deklarasi tersebut menjadi sorotan luas di Tanah Air. Berbagai pihak memberikan komentarnya atas peristiwa tersebut. Sebagian meminta agar Pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap aksi mereka.
Sorotan juga disampaikan Haikal Hasan Baras. Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu mengajak orang Papua untuk berdialog, bukan mengambil langkah memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut pria yang biasa disapa Babe Haikal ini, ajaran agama apa pun tidak mengizinkan adanya pemberontakan, kekerasan dan pertumpahan darah dan sejenisnya.
"Kepada saudaraku orang Papua Barat, Kalau saudara kecewa dengan kebijakan pemerintah, jalan keluarnya dialog. Bukan memisahkan diri dari NKRI. Ajaran agama apa pun tidak mengizinkan pemberontakan, kekerasan, pertumpahan darah dan sejenisnya. Mari kembali ke Pancasila kita semua..." tulis Haikal melalui akun Twitternya, @haikal_hassan, Kamis 3 Desember 2020.Baca juga: ULMWP Calonkan Benny Wenda sebagai Presiden Interim Papua Barat )
Sebelumnya sejumlah kalangan mendesak Pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terhadap Benny Wenda yang mendeklarasikan sebagai pemimpin Papua Barat.(Baca juga: Fadli Zon: Benny Wenda Menantang RI, Kok Masih Urus Habib Rizieq )
Salah satunya anggota DPR dari Partai Gerindra, Fadli Zon yang meminta sebaiknya pemerintah menyikapi persoalan di Papua ketimbang mengurusi persoalan terkait Habib Rizieq Shihab.
"Pak Jokowi, Pak Mahfud MD, Panglima TNI, Kapolri, Benny Wenda jelas-jelas sudh menantang RI. Kok masih sibuk urus HRS," kata Fadli melalui akun Twitterya, @fadlizon, Rabu 2 Desember 2020.(Baca juga: Mencari Calon Presiden 2024 )
(dam)
Lihat Juga :